jadi ingett ama emaill kawann
Islam Kok Pacaran
Soal pacaran di zaman sekarang tampaknya menjadi gejala umum di kalangan kawula muda. Barangkali fenomena ini sebagai akibat dari pengaruh kisah-kisah percintaan dalam roman, novel, film dan syair lagu. Sehingga terkesan bahwa hidup di masa remaja memang harus ditaburi dengan bunga-bunga asmara , kisah-kisah asmara , harus ada pasangan tetap sebagai tempat untuk bertukar cerita dan berbagi rasa.
Selama ini tampaknya belum ada pengertian baku tentang pacaran. Namun setidak-tidaknya di dalamnya akan ada suatu bentuk pergaulan antara laki-laki dan wanita tanpa nikah.
Bagaimanapun mereka yang berpacaran, jika kebebasan dalam pacaran diartikan sebagai hubungan suami-istri, maka dengan tegas mereka menolak. Namun tidaklah demikian jika diartikan sebagai ungkapan kasih sayang dan cinta, sebagai alat untuk memilih pasangan hidup. Akan tetapi kenyataannya, orang berpacaran akan sulit segi mudharatnya ketimbang maslahatnya. Satu contoh : orang berpacaran cenderung mengenang dianya. Secara sosio cultural di kalangan masyarakat agamis, pacaran akan mengundang fitnah, bahkan tergolong na?f. Mau tidak mau, orang yang berpacaran sedikit demi sedikit akan terkikis peresapan ke-islam-an dalam hatinya, bahkan bisa mengakibatkan kehancuran moral dan akhlak.
Sudah banyak gambaran kehancuran moral akibat pacaran, atau pergaulan bebas yang telah terjadi, akibat science dan peradaban modern. Islam sendiri sebagai penyempurnaan dien-dien tidak kalah canggih memberi penjelasan mengenai pacaran. Pacaran menurut islam diidentikan sebagai apa yang dilontarkan Rasululla SAW : ?Apabila seorang di antara kamu meminang seorang wanita, andaikata dia dapat melihat wanita yang akan dipinangnya, maka lihatlah..? (HR ahmad dan abu daud)
Namun islam juga , jelas-jelas menyatakan bahwa pacaran bukan jalan yang diridhai Allah, karena banyak segi mudharatnya. Setiap orang pacaran, cenderung untuk bertemu, duduk, pergi bergaul berdua. Ini jelas pelanggaran syari?at terhadap larangan melihat atau bergaul dg bukan muhrim. Diriwayatkan dalam hadist ? lirikan mata merupakan anak panah yang beracun dari setan, barang siapa meninggalkan karena takut kepada-Ku, maka aku akan menggantinya dengan iman sempurna hingga ia dapat merasakan arti kemanisannya dalam hati.
Tapi mungkin juga ada di antara mereka yag mencoba ?berdalih? dengan mengemukakan argumen berdasar kepada sebuah hadist Nabi SAW yg diriwayatkan imam abu daud berikut : ?barang siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, atau memberi karena Allah, dan tidak mau memberi karena Allah, maka sungguh orang itu telah menyempurnakan imannya.? Tarohlah mereka itu adalah orang-orang yang mempuyai tali iman yang kokoh, yang tidak bakalan terjerumus (terlalu) jauh, dalam mengarungi ?dunia pacaran mereka?. Tapi kita juga berhak bertanya : sejauh manakah mereka dapat mengendalikan kemudi ?perahu pacaran? itu? Dan jika kita kembalikan lagi pada hadist yang telah mereka kemukakan itu, bahwa barang siapa yang mencintai karena Allah adalah salah satu aspek penyempurna keimanan seseorang, lalu benarkah mereka itu mencintai satu sama lainnya benar-benar karena Allah? Dan bagaimana mereka merealisasikan ?mencintai karena Allah? tersebut ? kalau (misalnya) ada acara bonceng-boncengan, dua-duaan, atau bahkan yang lebih jauh. Apakah itu bisa dikategorikan sebagai mencitai karena Allah?? jawabnya jelas tidak!
In fact, pacaran merupakan wadah antara dua insan yang kasmaran, dimana sering pandang-pandangan, dsb. Islam sudah jelas menyatakan : ?Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.? (Q.S. Al Isra? : 32)
Seringkali sewaktu lagi pacaran banyak aktivitas lain yang hukumnya wajib maupun sunnah jadi terlupakan. Sampe-sampe sewaktu shalat sempat teringat si Do?i. pokoknya aktivitas pacaran itu dekat banget dengan zina. So? kesimpulannya PACARAN ITU HARAM HUKUMNYA, and kagak ada legitimasi islam buatnya, adapun beribu atau berjuta alasan tetep aja pacaran itu haram.
Pacaran adalah budaya dan peradaban jahiliah yang dilestarikan oleh orang-orang kafir negeri Barat dan lainnya, kemudian diikuti oleh sebagian umat Islam (kecuali orang-orang yang dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta?ala), dengan dalih mengikuti perkembangan jaman dan sebagai cara untuk mencari dan memilih pasangan hidup.
Pergaulan bebas, dan pacaran adalah fitnah (cobaan) dan mafsadah bagi umat manusia secara umum, dan umat Islam secara khusus, maka perkara tersebut tidak bisa ditolerir.