Hipertensi (Tekanan Darah Tinngi)

ariefadi

New member
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah sebuah kondisi medis saat seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan risiko kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).

  • Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Padahal bila terjadi hipertensi terus menerus bisa memicu stroke, serangan jantung, gagal jantung dan merupakan penyebab utama gagal ginjal kronik. Siapapun bisa menderita hipertensi, dari berbagai kelompok umur dan kelompok sosial-ekonomi.
  • Sebetulnya batas antara tekanan darah normal dan tekanan darah tinggi tidaklah jelas, menurut WHO, di dalam guidelines terakhir tahun 1999, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah bila tekanan darah kurang dari 130/85 mmHg, sedangkan bila lebih dari 140/90 mmHG dinyatakan sebagai hipertensi; dan di antara nilai tersebut dikategorikan sebagai normal-tinggi (batasan tersebut diperuntukkan bagi individu dewasa di atas 18 tahun).
  • Hipertensi, menurut penyebabnya, dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
    1. Hipertensi esensial atau primer adalah hipertensi yang tidak/belum diketahui penyebabnya, sekitar 90% penderita hipertensi adalah hipertensi primer.
    2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain lain.

    Faktor pemicu terjadinya Hipertensi :
  • Faktor Keturunan
    Pada 70-80% kasus hipertensi esensial, didapatkan riwayat hipertensi di dalam keluarga. Hipertensi juga banyak dijumpai pada penderita kembar monozigot (satu telur), apabila salah satunya menderita hipertensi. Dugaan ini menyokong bahwa faktor genetik mempunyai peran memicu hipertensi.
  • Faktor Lingkungan
    Faktor lingkungan seperti stres, kegemukan (obesitas) dan kurang olahraga juga berpengaruh memicu hipertensi esensial. Hubungan antara stres dengan hipertensi, diduga terjadi melalui aktivasi saraf simpatis (saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas). Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu). Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi.
  • Kegemukan merupakan ciri khas dari populasi hipertensi. Walaupun belum dapat dijelaskan hubungan antara obesitas dan hipertensi esensial, tetapi penyelidikan membuktikan bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tinggi dibandingan dengan penderita yang mempunyai berat badan normal.

Gejala Klinis Hipertensi:
Pusing, mudah marah, telinga berdengung, mimisan (jarang), sukar tidur, sesak nafas, rasa berat di tengkuk, mudah lelah, mata berkunang-kunang

Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Pengobatan non obat (non farmakologis)

Pengobatan non farmakologis dapat mengontrol tekanan darah sehingga pengobatan farmakologis menjadi tidak diperlukan atau setidaknya ditunda. Sedangkan pada keadaan dimana obat antihipertensi diperlukan, pengobatan non farmakologis dapat dipakai sebagai pelengkap untuk mendapatkan efek pengobatan yang optimal.

  • Mengatasi obesitas / menurunkan kelebihan berat badan.
  • Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.
  • Ciptakan keadaan relaks.
  • Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah.
  • Melakukan olahraga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu.
  • Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.

2. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)
Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang, bahkan kemungkinan seumur hidup
  • Diuretik
    Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan.
  • Simpatetik
    Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis.
  • Betabloker
    Mekanisme kerja antihipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial. Contohnya Metoprolol, Propranolol dan Atenolol.
  • Vasodilator
    Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos (otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam golongan ini adalah : Prasosin, Hidralasin.
 
artikelnya bagus...thx...kebetulan saya jg penderita hypertensi esensial...mmg belum bs lepas obat dokter krn kata dokter ga boleh lepas obat seumur hidup.....tapi mulai beralih ke obat herbal yg walaupun efeknya lambat tapi tanpa efek samping.

ttg ciri2 mudah marah...kayaknya enggak tuh...bs diatasi kok. tapi kl sering pusing memang. obatnya yg penting jangan terlalu capek dan segera istirahat. sekarang aku lihat semakin banyak orang yg hypertensi usia muda...mungkin jg pengaruh gaya hidup dan makanan....jadi jaga kesehatan sebelum jd penderita...
 
memang gejala klinis tidak sepenuhnya ada. bisa didapatkan, tapi bisa juga tidak.

pemakaian obat herbal tidak apa - apa. guru saya seorang ahli jantung dan pembuluh darah juga pernah menyarankan agar ada kalanya obat darah tinggi dihentikan sementara waktu jika tekanan darah stabil. kemudian bisa dilanjut lagi, hal ini untuk memberikan kesempatan kepada tubuh agar beradaptasi terhadap obat. karena pada dasarnya obat - obatan ada efek kimianya terhadap tubuh.

semoga artikel tersebut membantu.
 
Bls: Hipertensi (Tekanan Darah Tinngi)

disarankan bagi wanita hamil untuk selalu mengontrol tekanan darahnya.
juga pada dewasa muda > 30 tahun dan skreening > 40 tahun.
jaga kesehatan untuk mencegah penyakit metabolisme.
 
Bls: Hipertensi (Tekanan Darah Tinngi)

aku tambahi dari segi diet ya....
konsumsilah banyak buah dan sayuran yang tinggi kadar potasiumnya seperti kacang kacangan, aprikot dan lain lain. Potasium dapat membantu menurunkan tekanan darah. Bagi mereka yang mengalami gangguan ginjal, sebaiknya jangan mengkonsumsi makanan yang mengandung potasium karena dapat memperburuk keadaan ginjalnya.

Kalsium dan magnesium merupakan dua jenis mineral yang bagus untuk penderita tekanan darah tinggi. Buah buahan dan sayuran yang tinggi seratnya juga mempunyai kemampuan untuk menurunkan tekanan darah. Asam lemak tak jenuh seperti omega 3 yang berasal dari minyak ikan tuna juga mempunyai efek yang bagus untuk menurunkan tekanan darah.
 
Bls: Hipertensi (Tekanan Darah Tinngi)

Sebenarnya ada banyak cara untuk mengatasi hipertensi. Salah satunya dengan melaksanakan diet DASH.
DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) merupakan diet pengendalian hipertensi yang direkomendasikan oleh American Heart Association berdasarkan hasil penelitian ilmiah yang dikelola National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), Amerika.

Prinsip utama dari diet DASH adalah menyajikan menu makan dengan gizi seimbang yang kaya akan pangan sumber kalium, kalsium, magnesium, serat makanan dari sayuran, buah, dan susu, serta membatasi lemak jenuh, kolesterol, garam, gula, kopi, dan minuman keras.

Tip Mengurangi Konsumsi Garam :

  • Kurangi konsumsi makanan siap saji, makanan kalengan (sardin, kornet), makanan beku (sosis, nugget, ayam goreng), sayuran yang diawetkan (sawi asin, acar, asinan), dan camilan (aneka snack asin) yang mengandung banyak garam, MSG, bumbu instan, dan pengawet.
  • Biasakan membaca label makanan kemasan sebelum membeli, perhatikan apakah makanan tersebut memiliki kandungan garam dalam jumlah yang tinggi.
  • Batasi penggunaan bumbu masak yang mengandung garam seperti kecap, terasi, kaldu blok instan, saus tomat, saus cabai, petis, dan tauco.
  • Gunakan rempah segar sebagai pengganti garam untuk menambah rasa. Aneka rempah-rempah seperti kemangi, seledri, bawang putih, oregano, paterseli, lada dan pala, sudah mencukupi untuk memberikan aroma alami dalam masakan.
  • Perbanyak minum air putih, agar kelebihan natrium bisa dilepas oleh tubuh.
 
Bls: Hipertensi (Tekanan Darah Tinngi)

mengurangi tekanan darah tinggi dengan madu


bahan :
- madu 300 cc
- daun pegagan segar 50 gr
- kunyit 3 ibu jari
- air 500 cc
note : madu yang digunakan madu belimbing, madu pahitan
madu lanceng atau madu mahoni





cara membuat :
- kunyit dan daun pegagan di potong tipis
- kemudian rebus dalam air 500 cc sampai volume air berkurang
menjadi 150 cc
- setelah itu disaring dan diambil airnya
- setelah hangat masukkan madu sedikit demi sedikit sambil di aduk




pemakaian :
ramuan ini diminum 3 kali 1 sendok makan per hari hingga tekanan darah normal




bukan di alam ini sudah tersedia berbagai macam obat
 
Back
Top