BATAM— Sekitar 89 dan 98 temuan kasus HIV di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada triwulan pertama 2011 menyerang warga usia produktif antara 20-49 tahun.
Berdasarkan data, hampir semua usia produktif,” kata Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) KotaBatam, Pieter P Pureklolong, di Batam, Sabtu (28/5).
‘Maraknya tempat prostitusi, memiliki andil besar dalam penyebaran HIV dan acquired immune deficiency syndrome (AIDS),” kata dia.
Parahnya, dia melanjutkan, lelaki pelanggan WTS kemudian menularkan virus berbahaya itu kepada istrinya. Kebiasaan buruk suami mengakibatkan ibu rumah tangga terjangkit HIV,” lanjut dia.
Pada 2010, kata Pieter, 8W telah menular kepada ibu rumah tangga di Batam. “Sebanyak 12 ibu hamil di Batam tertular HIV padà 2010,” katanya.
Dan 12 ibu hamil itu, sebanyak dua orang tertular pada Januani, seorang pada Februari, dua orang pada April, Juli hingga September seorang setiap bulan, November dua orang. dan Desember seorang.
Untuk meminimalisasi peningkatan jumlah penularan HIV-AIDS, KPA Kota Batam memberikan perhatian besar pada kebiasaan buruk laki-laki di Batam.
“Kami khawatir perilaku tersebut akan mendorong peningkatan jumlah penderite HIV-AIDS di Batam, karena HlVjuga telah menyerang ibu rumah tangga.” ujar dia. Pengidap HIV ditemukan pertama kali di Batam pada 1992, hingga kini sekitar 1.600 warga telah terjangkit.
Berdasarkan data, hampir semua usia produktif,” kata Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) KotaBatam, Pieter P Pureklolong, di Batam, Sabtu (28/5).
‘Maraknya tempat prostitusi, memiliki andil besar dalam penyebaran HIV dan acquired immune deficiency syndrome (AIDS),” kata dia.
Parahnya, dia melanjutkan, lelaki pelanggan WTS kemudian menularkan virus berbahaya itu kepada istrinya. Kebiasaan buruk suami mengakibatkan ibu rumah tangga terjangkit HIV,” lanjut dia.
Pada 2010, kata Pieter, 8W telah menular kepada ibu rumah tangga di Batam. “Sebanyak 12 ibu hamil di Batam tertular HIV padà 2010,” katanya.
Dan 12 ibu hamil itu, sebanyak dua orang tertular pada Januani, seorang pada Februari, dua orang pada April, Juli hingga September seorang setiap bulan, November dua orang. dan Desember seorang.
Untuk meminimalisasi peningkatan jumlah penularan HIV-AIDS, KPA Kota Batam memberikan perhatian besar pada kebiasaan buruk laki-laki di Batam.
“Kami khawatir perilaku tersebut akan mendorong peningkatan jumlah penderite HIV-AIDS di Batam, karena HlVjuga telah menyerang ibu rumah tangga.” ujar dia. Pengidap HIV ditemukan pertama kali di Batam pada 1992, hingga kini sekitar 1.600 warga telah terjangkit.