Kultur juga jadi penyebabnya, kalo disini apayah, mati terbunuh saat berjuang itu lumrah,
kalo dijepang sana, bunuh diri dalam perjuangan adalah kehormatan(?), budaya, bahkan tradisi!
Pada masa kini orang jepang menganggap hidup adalah perjuangan, dan ketika mereka merasa 'kalah/gagal' dalam perjuangan tersebut (Jika dulu alasannya adalah harga diri, sekarang alasan yang umum adalah himpitan ekonomi, rasa bosan akan hidup, ingin terbebas dari sesuatu) bunuh diri adalah jalan keluarnya.
Tekanan hidup dan ekonomi di Jepang tersebut berupa kompetisi dalam gaya hidup serta ekonomi dan prestasi akademik. Sudah sejak lama Jepang dikenal sebagai negara yang paling disiplin dan memiliki iklim kompetisi yang sangat ketat antara masyarakatnya namun ternyata tidak semua bisa mengikuti alur dan bertahan dalam iklim kompetisi masyarakat di Jepang yang sengit.
Akhirnya banyak masyarakat Jepang yang depresi,
lalu kemudian memilih menjadi hikikomori atau mengasingkan diri atau pun ada juga yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Pada tahun 2012 lalu saja, tercatat tingkat bunuh diri di negara Jepang merupakan bunuh diri tertinggi di dunia dengan prosentase rata-rata 76 orang melakukan bunuh diri setipa harinya, tekanan hidup dan iklim ekonomi serta kompetisi memnga menjadi alasan utama mereka melakukan bunuh diri. Para warga Jepang yang sudah bekerja tidak selamanya bisa menikmati hidup dengan layak mereka masih harus bergelut dengan cape, letih dan himpitan hidup dengan upah yang tidak memadai.
Mereka lalu berpikir daripada terus hidup dan bekerja namun tidak bahagia lebih baik mengakhiri hidup dengan harapan bisa melepaskan diri dari jerat belenggu yang selama ini menimpa mereka.
Weh, benar benar fenomena yang menyimpang...
Daina benci bunuh diri dan sejenisnya, tapi daina berpikir orang yang melakukannya pantas untuk mati, pemikiran ini tidaklah kejam.
Dunia tidak butuh sampah yang bahkan tidak menghargai hidupnya sendiri.
Pada saat kita menderita, ingat2lah bahwa dibawah kita PASTI masih ada orang lain yang mengalami masalah jauh lebih berat daripada apa yang kita alami.
And They're SURVIVE.
Daina jauh lebih menghargai orang yang terlahir cacat tapi tetap belajar supaya menjalani hidup tidak kalah dari yang sehat.
Daripada orang sehat yg punya 2 tangan-2 kaki lengkap, tapi ingin mati hanya karena miskin dan putus cinta!
"Mati saja sana, dunia tidak butuh kau, dunia tetap berjalan meskipun kau tidak ada, tidakkah itu membuatmu takut?
Dan berikan saja **** kehidupanmu untuk orang lain yang lebih membutuhkan dan pantas untuk hidup," >_>