rizalolo
Mod
Berita Bola: Jakarta - Butuh proses lama sebelum sebuah negara ditunjuk sebagai penyelenggara Piala Dunia 2022. Namun PSSI telah membuka jalan untuk mewujudkan hal itu.
Menjadi tuan rumah Piala Dunia membutuhkan proses yang panjang dan juga syarat yang berat. Meski demikian Indonesia sudah berani menatap ke depan yaitu mencoba mewujudkan menyelenggarakan turnamen paling akbar di muka bumi ini.
Padahal prestasi timnas Indonesia belum terlalu mentereng di perhelatan sepakbola dunia. Belum lagi masalah yang terjadi di dalam tubuh PSSI sendiri yang masih belum apik dalam menyelenggarakan liga domestik.
Namun, Sekjen PSSI Nugraha Besoes sebelumnya mengutarakan bahwa prestasi timnas belum tentu menjadi jaminan bisa dipilih. Masih banyak syarat-syarat yang harus dipenuhi jika ingin menggelar pesta sepakbola dunia ini.
Nugraha pun mengaku PSSI sudah memikirkan hal itu sebelum mengajukan proposal untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 atau 2022. Akan tetapi keputusan tersebut diambil setelah Indonesia beberapa kali menggelar turnamen besar.
"Kita harus optimis karena dari mimpi menjadi cita-cita dan akhirnya menjadi menjadi kenyataan. Siapa yang sangka kita bisa menggelar turnamen Piala Asia," kata Nugraha saat dihubungi detiksport, Rabu (28/1/2009).
Meski demikian, Nugraha pun sadar bahwa tugas tersebut akan dijalani oleh kepengurusan PSSI selanjutnya. "Kita hanya membuka jalan bagi kepengurusan PSSI selanjutnya karena saya tak tahu siapa yang nanti memimpin," ujarnya.
Selain itu, keamanan dan juga antusias penonton menjadi modal untuk mewujudkan hal itu. Nugraha pun mencontohkan saat Piala Asia lalu dan laga antara Indonesia dan Australia di Gelora Bung Karno saat kualifikasi Piala Asia 2011 kemarin.
"Kita saat melakukan pertandigan internasional alhamdulilah tidak terjadi apa-apa. Mungkin beda kalau laga domestik namun lihat pertandingan internasional melawan Australia semua baik dan para penonton sangat antusias," ujarnya.
sumber: beritabola.com
Menjadi tuan rumah Piala Dunia membutuhkan proses yang panjang dan juga syarat yang berat. Meski demikian Indonesia sudah berani menatap ke depan yaitu mencoba mewujudkan menyelenggarakan turnamen paling akbar di muka bumi ini.
Padahal prestasi timnas Indonesia belum terlalu mentereng di perhelatan sepakbola dunia. Belum lagi masalah yang terjadi di dalam tubuh PSSI sendiri yang masih belum apik dalam menyelenggarakan liga domestik.
Namun, Sekjen PSSI Nugraha Besoes sebelumnya mengutarakan bahwa prestasi timnas belum tentu menjadi jaminan bisa dipilih. Masih banyak syarat-syarat yang harus dipenuhi jika ingin menggelar pesta sepakbola dunia ini.
Nugraha pun mengaku PSSI sudah memikirkan hal itu sebelum mengajukan proposal untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 atau 2022. Akan tetapi keputusan tersebut diambil setelah Indonesia beberapa kali menggelar turnamen besar.
"Kita harus optimis karena dari mimpi menjadi cita-cita dan akhirnya menjadi menjadi kenyataan. Siapa yang sangka kita bisa menggelar turnamen Piala Asia," kata Nugraha saat dihubungi detiksport, Rabu (28/1/2009).
Meski demikian, Nugraha pun sadar bahwa tugas tersebut akan dijalani oleh kepengurusan PSSI selanjutnya. "Kita hanya membuka jalan bagi kepengurusan PSSI selanjutnya karena saya tak tahu siapa yang nanti memimpin," ujarnya.
Selain itu, keamanan dan juga antusias penonton menjadi modal untuk mewujudkan hal itu. Nugraha pun mencontohkan saat Piala Asia lalu dan laga antara Indonesia dan Australia di Gelora Bung Karno saat kualifikasi Piala Asia 2011 kemarin.
"Kita saat melakukan pertandigan internasional alhamdulilah tidak terjadi apa-apa. Mungkin beda kalau laga domestik namun lihat pertandingan internasional melawan Australia semua baik dan para penonton sangat antusias," ujarnya.
sumber: beritabola.com