JAKARTA Chef de missian kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2012, Erick Thohir, mengharapkan Indonesia bisa mempertahankan tradisi medali emas sejak 1992. Bulu tangkis tetap menjadi andalan meskipun prestasi Indonesia belakangan terus menurun di sejumlah turnamen bergengsi dunia.
“Kita harus pikirkan Caranya agar emas bisa kita raih. Mumpung masih satu tahun ke depan, Komite Olimpiade Indonesia (KOl), PBSI, atlet, dan pemerintah harus duduk bersama mencari jalan keluar untuk itu,” kata Eriek yang tengah mengikuti training chef de mission di Hotel Hilton Park Lane, London, saat dihubungi, Rabu (10/8).
Ganda Markis Kido/Hendra Setiawan menjadi tumpuan Indonesia untuk meraih emas. Keduanya diharapkan mengulangi prestasi emas seperti Olimpiade 2008 Beijing.
Meski demikian, kata Erick, bukan berarti Indonesia hanya memprioritaskan
.bulutangkis. Pria yang juga menjabat sebagai wakil ketua umum KOI ini mengharapkan cabang lain menorehkan prestasi dunia. “Siapa tahu, angkat berat atau panahan bisa membuat kejutan. Yang jelas kita semua mengharapkan tradisi emas. itu bisa terjaga,” ucapnya.
Erick menuturkan, KOT berencana mengirimkan 34 atlet masing-masing dan cabang renang (4), panahan (2), atletik (3), badminton (13), sepeda (2), dayung (1), layar (1), taekwondo (1), dan angkat berat (7). Atlet yang dikirim dinilai mampu berkompetisi dengan atlet dari negara-negara lain di level tertinggi.
Dalam pelatihan selama empat hari ini, kata Erick, seluruh peserta mendapatkan informasi menyeluruh rnengenai tugas chef de mission, mulai dan pendaftaran atlet hingga pengetahuan tentang jarak wisma atlet dan venue yang dituju.
ia mengaku kagum dengan kesiapan London menggelar pesta olahraga negara sedunia yang akan berlangsung mulai 27 Juli hingga 12 Agustus 2012 ini. Seluruh venue, ungkap Erick, telah selesai setahun sebelum penyelenggaraan.
Ibu kota inggnis ini bakal menjadi kota pertama yang menjdi tuan rumah olimpiade modern selama tiga kali. Sebelumnya, London pernah menggelar Olimpiade 1908 dan 1948.
Selain kesiapan venue setahun sebelum penyelenggaraan, pemerintah inggris juga mampu menekan biaya di bawah anggaran awal,” ujar Erick.
Sumber : republika
“Kita harus pikirkan Caranya agar emas bisa kita raih. Mumpung masih satu tahun ke depan, Komite Olimpiade Indonesia (KOl), PBSI, atlet, dan pemerintah harus duduk bersama mencari jalan keluar untuk itu,” kata Eriek yang tengah mengikuti training chef de mission di Hotel Hilton Park Lane, London, saat dihubungi, Rabu (10/8).
Ganda Markis Kido/Hendra Setiawan menjadi tumpuan Indonesia untuk meraih emas. Keduanya diharapkan mengulangi prestasi emas seperti Olimpiade 2008 Beijing.
Meski demikian, kata Erick, bukan berarti Indonesia hanya memprioritaskan
.bulutangkis. Pria yang juga menjabat sebagai wakil ketua umum KOI ini mengharapkan cabang lain menorehkan prestasi dunia. “Siapa tahu, angkat berat atau panahan bisa membuat kejutan. Yang jelas kita semua mengharapkan tradisi emas. itu bisa terjaga,” ucapnya.
Erick menuturkan, KOT berencana mengirimkan 34 atlet masing-masing dan cabang renang (4), panahan (2), atletik (3), badminton (13), sepeda (2), dayung (1), layar (1), taekwondo (1), dan angkat berat (7). Atlet yang dikirim dinilai mampu berkompetisi dengan atlet dari negara-negara lain di level tertinggi.
Dalam pelatihan selama empat hari ini, kata Erick, seluruh peserta mendapatkan informasi menyeluruh rnengenai tugas chef de mission, mulai dan pendaftaran atlet hingga pengetahuan tentang jarak wisma atlet dan venue yang dituju.
ia mengaku kagum dengan kesiapan London menggelar pesta olahraga negara sedunia yang akan berlangsung mulai 27 Juli hingga 12 Agustus 2012 ini. Seluruh venue, ungkap Erick, telah selesai setahun sebelum penyelenggaraan.
Ibu kota inggnis ini bakal menjadi kota pertama yang menjdi tuan rumah olimpiade modern selama tiga kali. Sebelumnya, London pernah menggelar Olimpiade 1908 dan 1948.
Selain kesiapan venue setahun sebelum penyelenggaraan, pemerintah inggris juga mampu menekan biaya di bawah anggaran awal,” ujar Erick.
Sumber : republika