Dipi76
New member
Ketika mendapatkan undangan dari rekan saya, seorang wartawan majalah musik ternama, untuk menonton konser Iron Maiden di Jakarta, saya sedikit ragu-ragu. Pertama karena tempat pertunjukkannya di Ancol, kedua karena satu-satunya Album Iron Maiden yang saya hapal luar kepala cuma Album Fear of The Dark, sisanya hanyalah beberapa lagu saja semacam Running Free, The Number of The Beast atau The Evil That Men Do. Tapi setelah mempertimbangkan banyak hal, akhirnya saya putuskan untuk menontonnya, karena saya pikir ini adalah konser yang jarang di Indonesia dan saya bisa bercerita banyak ke ayah saya ketika nanti bertemu beliau, karena Iron Maiden ini adalah salah satu Band kegemaran beliau.
Setelah siap dengan kaus hitam bergambar Eddy the Monster hasil pemberian teman, akhirnya saya menonton konser ini. Konser dibuka dengan penampilan Rise To Remain, sebuah grup Band yang sengaja dibawa oleh Iron Maiden dengan vokalisnya adalah anak dari Bruce Dickinson. Saya sedikit terlambat ketika datang, selain itu saya tidak cukup punya pengetahuan akan grup yang satu ini, jadi tidak banyak yang bisa saya tulis soal grup ini. Tapi konon kata beberapa teman saya yang lebih paham seluk beluk Iron Maiden, penampilan vokalis Rise To Remain ini mengingatkan kita pada saat Bruce masih muda.
Akhirnya saat yang ditunggu tiba, Iron Maiden tampil. Lagu pertamanya adalah The Final Frontier. Saya cukup kaget menyangsikan penampilan mereka. Usia mereka rata-rata sudah diatas 50 tahun, tapi penampilan Bruce, Steve Harris, Janick Gers, Dave Murray, Adrian Smith dan Nicko McBrain begitu enerjik. Bruce Dickinson tampil maksimal dengan kualitas vokal yang tetap terjaga di tiap lagu. Sosoknya berlarian dari sisi kanan dan kiri, lantas ke depan penonton dengan energi yang tetap sama. Stamina yang luar biasa. Steve Harris juga begitu, otak dari Iron Maiden ini berlari kesana kemari menguasai panggung. Dave Murray dan Adrian Smith tampil elegan. Nicko McBrain nyaman menjaga tempo dari balik perangkat drum. Gitaris Janick Gers tersimak keren dengan beberapa kali mempermainkan gitarnya. Sangat menakjubkan.
Yang bikin saya merinding adalah saat ribuan penonton malem kemaren itu bernyanyi bersama hampir di setiap lagu, dan membuat saya mati gaya karena seperti yang sudah saya bilang, saya hanya hapal lagu-lagu Iron Maiden di Album Fear of the Dark dan beberapa lagu lainnya.
Di satu segment, disamping merinding saya juga sempat menitikkan air mata saat Bruce berteriak “We got Moslems, we got christians. We got everybody here, because we’re blood brothers !!!!” Sambil diteruskan dengan sebuah lagu. Karena saya nggak tahu ini lagu judulnya apa, saya sempatkan bertanya kepada teman saya, seorang vokalis grup Rock, yang ternyata judulnya adalah Blood Brother....) . Saya sih nggak terkesima dengan lirik lagunya, tapi saya lebih terkesima dengan gaya pembukaan dialognya Bruce itu tadi. )
Dan konser diakhiri dengan lagu Running Free, yang kalo lagu ini saya hapal betul karena masa kecil saya tumbuh diantara alunan lagu ini. )
Bubar konser, teman yang seorang wartawan musik bercerita kepada saya saat dia ada di backstage untuk wawancara dengan Iron Maiden. Dia bercerita bagaimana ramahnya para personel Iron Maiden, dan juga bercerita bahwa Bruce ternyata juga mengikuti perkembangan berita di Indonesia soal FPI, Ahmadiyah dan Ariel!! ) . Bruce heran bahwa Ariel sampai ditahan 3 tahun untuk kasus semacam ini.
Akhirnya, setelah menonton konser selama 2 jam ini, saya menetapkan Iron Maiden officially legend !!!
Dan jangan lupa, setelah baca thread ini segera beli majalah Rolling Stone edisi terbaru.....)
Thanks to Adib Hidayat....
-dipi-