Miadic Slap Diekstradisi ke Den Haag
ISTANBUL—Pengadilan Kejahatan Internasional untuk Negara Bekas Yugoslavia (ICTY) siap membawa mantan jenderal Serbia Bosnia, Ratko Miadic, ke Den Haag, Belanda. Langkah tersebut dijadwailcan pada Senin (30/5) atau Selasa, agar proses hukum dapat Segera dimulai.
Kabar ekstradisi salah satu algojo perang Bosnia itu disampaikan Mehmed Guney, presiden sementara ICTY. “Miadic akan segera datang, dan suai hukum internasional dia akan segera diadili,” kata Guney.
Sebelum diadili, Mladic akan menjalani pemeriksaan medis, administrasi, dan prosedur keuangan terkait proses transfer dirinya. Pihak ICTY akan menenipatkan tiga hakim asal Jerman, Afrika Selatan, dan Belanda guna menanani tokoh Serbia yang didakwa terlibat pembantaian sekitar dela— pan ribu warga Muslim dan anak-anak di Srebrenica dan wilayah.lain saat pecah Perang Bosnia pada 1992-1995 itu.
“Diperkirakan, sidang akan berlangsurig antara satu setengah hiagga dua tahun,” kata Guney seperti dikutip AFP. Bekas tokoh penting Serbia yang kini berusia 69 tahun itu telah ditangkap pihak berwajib pada Kamis lalu di Lazärevo, sebuah desa yang terletak 80 kilometer utara Kota Beograd. Seperti yang sudah diduga sebelumnya, penangkapan Mladic itu telah menuai aksi protes dan kelompok ultranasionalis Serbia, Partai Radikal Ultra Nasionalis (SRS).
Namun, Miadic meminta warga Serbia agar tetap tenang dan tidak perlu melakukan aksi
protes. “Dia tidak menghendaki adanya pertumpahan darah,” kata Mladic melalui pengacarannya.
Sejauh ini, aparat keamanan Serbia belum mengambil tindakan tegas terhadap para demonstran, kecuali bila mereka telah melakukan perbuatan kekerasan seperti mengganggu kepentingan umum. “Kami telah siaga, termasuk mengamankan pusat bisnis dan kedutaan,” kata Menteri Dalam Negeri Serbia, Ivica Dade. Sebelumnya, kelompok ultranasionalis Serbia telah melakukan aksi unjuk rasa yang berujung bentrokan I isik saat aparat keamanan menahan Radovan Karadzic, salah seorang tokoh Serbia lainnya yang diduga terlibat kejahatan Perang Bosnia pada 2008. Dalam insiden itu, seorang warga dikabarkan tewas.
Namun, politikus dart SRS, Vjerica Radeta, Ahad (29/5), menyatakan bahwa demonstrasi kali mi akan berjalan damai. Pihaknya akan meipinta para pendukung SRS untuk berpartisipasi dalam demonstrasi damai kali mi.
Saat mi, Miadic masih dianggap sebagai pahiawan bagi banyak warga Serbia. Pemerintah Serbia juga masih menyelidiki siapa saja yang selama mi melindungi Miadic hingga 16 tahun menjadi huron.
Pengacara Mladic dan pthak keluarga menyatakan bahwa kondisi Miadic kurang sehat untuk dibawa ke Pengadilan Den Haag. Menurut Bosilijka, istri iviladic, suaminya tiga kali terserang penyakit stroke. “Dia terkena stroke sejak 2008, sehingga tangan kanannya tak bisa digerakan.
ISTANBUL—Pengadilan Kejahatan Internasional untuk Negara Bekas Yugoslavia (ICTY) siap membawa mantan jenderal Serbia Bosnia, Ratko Miadic, ke Den Haag, Belanda. Langkah tersebut dijadwailcan pada Senin (30/5) atau Selasa, agar proses hukum dapat Segera dimulai.
Kabar ekstradisi salah satu algojo perang Bosnia itu disampaikan Mehmed Guney, presiden sementara ICTY. “Miadic akan segera datang, dan suai hukum internasional dia akan segera diadili,” kata Guney.
Sebelum diadili, Mladic akan menjalani pemeriksaan medis, administrasi, dan prosedur keuangan terkait proses transfer dirinya. Pihak ICTY akan menenipatkan tiga hakim asal Jerman, Afrika Selatan, dan Belanda guna menanani tokoh Serbia yang didakwa terlibat pembantaian sekitar dela— pan ribu warga Muslim dan anak-anak di Srebrenica dan wilayah.lain saat pecah Perang Bosnia pada 1992-1995 itu.
“Diperkirakan, sidang akan berlangsurig antara satu setengah hiagga dua tahun,” kata Guney seperti dikutip AFP. Bekas tokoh penting Serbia yang kini berusia 69 tahun itu telah ditangkap pihak berwajib pada Kamis lalu di Lazärevo, sebuah desa yang terletak 80 kilometer utara Kota Beograd. Seperti yang sudah diduga sebelumnya, penangkapan Mladic itu telah menuai aksi protes dan kelompok ultranasionalis Serbia, Partai Radikal Ultra Nasionalis (SRS).
Namun, Miadic meminta warga Serbia agar tetap tenang dan tidak perlu melakukan aksi
protes. “Dia tidak menghendaki adanya pertumpahan darah,” kata Mladic melalui pengacarannya.
Sejauh ini, aparat keamanan Serbia belum mengambil tindakan tegas terhadap para demonstran, kecuali bila mereka telah melakukan perbuatan kekerasan seperti mengganggu kepentingan umum. “Kami telah siaga, termasuk mengamankan pusat bisnis dan kedutaan,” kata Menteri Dalam Negeri Serbia, Ivica Dade. Sebelumnya, kelompok ultranasionalis Serbia telah melakukan aksi unjuk rasa yang berujung bentrokan I isik saat aparat keamanan menahan Radovan Karadzic, salah seorang tokoh Serbia lainnya yang diduga terlibat kejahatan Perang Bosnia pada 2008. Dalam insiden itu, seorang warga dikabarkan tewas.
Namun, politikus dart SRS, Vjerica Radeta, Ahad (29/5), menyatakan bahwa demonstrasi kali mi akan berjalan damai. Pihaknya akan meipinta para pendukung SRS untuk berpartisipasi dalam demonstrasi damai kali mi.
Saat mi, Miadic masih dianggap sebagai pahiawan bagi banyak warga Serbia. Pemerintah Serbia juga masih menyelidiki siapa saja yang selama mi melindungi Miadic hingga 16 tahun menjadi huron.
Pengacara Mladic dan pthak keluarga menyatakan bahwa kondisi Miadic kurang sehat untuk dibawa ke Pengadilan Den Haag. Menurut Bosilijka, istri iviladic, suaminya tiga kali terserang penyakit stroke. “Dia terkena stroke sejak 2008, sehingga tangan kanannya tak bisa digerakan.