Jabodetabek Masih Tergenang

andree_erlangga

New member
Hingga Minggu pukul 23.00 WIB, sebagian wilayah kota Jakarta dan empat wilayah penyangga, yakni Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek), masih terendam banjir.

Sebanyak 19 orang dilaporkan meninggal dunia, masing-masing 7 orang di Jakarta, 6 di Bogor, 5 di Bekasi, dan 2 di Tangerang. Korban umumnya terseret arus dan tertimbun tanah longsor.

Walau kemarin air mulai surut, status Jakarta tetap Siaga I karena genangan air sewaktu-waktu bisa kembali mencapai ketinggian membahayakan, seperti terjadi Jumat (2/2) dan Sabtu lalu yang mencapai 1-3 meter.

Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso meminta masyarakat tetap waspada. Mengutip informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), dia menyebutkan bahwa curah hujan di Jakarta, Bogor, dan Depok masih berpotensi mendatangkan banjir besar.

Sementara itu, banjir membuat dataran kosong di Jakarta nyaris semua dijadikan tempat mengungsi, terutama jalan-jalan raya dekat permukiman warga yang terletak di pinggir sungai. Hingga kemarin, hampir semua tempat yang agak tinggi dihiasi plastik warna-warni sebagai atap orang berteduh. Halte bus jalur khusus (busway) di kawasan Rawa Buaya, Jakbar, tak terkecuali dijadikan tempat mengungsi.

Di sepanjang rel kereta api di Grogol, Jakbar, ratusan tenda didirikan untuk menampung pengungsi. Ada yang beratapkan plastik, seng bekas, atau asbes. Sementara dinding berbahan seadanya. Mereka yang mengungsi adalah warga Jalan Makaliwe dan Jalan Mawardi, Grogol, yang sejak Jumat sore tergenang banjir. Air meluap dari Sungai Ciliwung, Kali Jelambar, dan empang Grogol.

Menurut pemantauan Suara Karya sepanjang Minggu kemarin, sepanjang kawasan bantaran Sungai Ciliwung mulai dari kawasan Cililitan, Cawang, Kampung Melayu, hingga Bukit Duri masih digenangi air setinggi 1-2 meter. Warga yang mengungsi ke tempat aman di tenda-tenda darurat belum kembali ke rumah masing-masing.

Sementara itu, di jalan-jalan Ibu Kota dan wilayah sekitarnya kemarin sudah muncul aksi masyarakat yang meminta bantuan uang kepada pengguna jalan raya.

Di Bekasi, berbagai kompleks perumahan elite, seperti Kemang Pratama, Villa Mutiara, Bukit Kemang, atau Villa Jatiasih, hingga Minggu malam masih tergenang. Ketinggian air masih bertahan hingga 1-1,5 meter. Warga penghuni kompleks-kompleks tersebut juga mengungsi ke tempat aman. Mereka tak sempat menyelamatkan harta benda, termasuk mobil.

Pemandangan semalam terlihat menyedihkan karena sebagian kawasan permukiman warga di Jakarta, kompleks perumahan di Bekasi, Depok, dan Tangerang, masih gelap-gulita setelah sejak Jumat dan Sabtu lalu PLN memutuskan aliran listrik ke semua tempat yang dilanda banjir.

Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Bogor menyebabkan beberapa wilayah mengalami longsor. Musibah tersebut bahkan merenggut empat korban tewas.

Banjir juga menyebabkan puluhan rumah di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung -- tepatnya di Kampung Pulo Geulis, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah -- rusak berat. Sebanyak 115 kepala keluarga (439 jiwa) terpaksa mengungsi setelah air sungai menerjang dan menggenangi rumah mereka.

suarakarya-online.com
 
Back
Top