Megha
New member
Sejenak terbesit kewajiban utama kita sebagai MUSLIM,
"Jalankan apa yang diperintahkannya dan JAUHI yang dilarangnya (yang haram)"
Jika rokok menjadi HARAM :
Bayangin aja ... dari sekian banyak orang yang terlibat di dalamnya adalah saudara, kerabat, orang tua, kakek-nenek, atau sahabat kita.
Di sisi lain, setiap kota atau propinsi bisa dipastikan memiliki pabrik/perusahaan rokok. Dan rokok Indonesia juga sudah di ekspor.
Perokok, setahu saya adalah pembayar pajak paling TEPAT WAKTU dan TERBESAR di negeri ini. Setiap beli Rokok, uang yang dikeluarkannya sudah termasuk pajak. Tertera dalam kemasan rokok, +/- 40% waow.. gede khan ..
Semua ini WACANA untuk kita renungkan bersama dalam konteks "JANGANKAN MENIKMATI YANG HARAM, MENDEKATI SAJA KITA SUDAH DILARANG..."
Sekali lagi, ini hanya opini pribadi yang terlintas setelah membaca artikel di HalalGuide.Info
[baca artikel, klik di sini]
Silakan di baca dulu artikelnya, sebelum anda berOPINI.
Semoga bermanfaat...
Semua Tetap Bersaudara ... :norose:
"Jalankan apa yang diperintahkannya dan JAUHI yang dilarangnya (yang haram)"

Jika rokok menjadi HARAM :
- Puluhan Juta saudara seiman akan BERDOSA jika tetap menjadi direktur, staf, karyawan, kuli yang bekerja di perusahaan rokok.
- Jutaan saudara seiman akan BERDOSA jika di dalam supermarket, swalayan, toko, kios, asongan yang dijualnya terdapat 1 batang rokok.
- Ratusan Ribu saudara seiman yang menjadi petani tembakau akan BERDOSA jika tetap menanam, merawat, memanen tembakaunya sendiri demi menghidupi keluarganya.
- Ribuan saudara seiman yang berkecimpung dalam usaha kertas (bungkus rokok), assesoris rokok (asbak, korek api, dll) percetakan, periklanan, media lain akan BERDOSA jika tetap memproduksinya.
- Ratusan saudara seiman baik WNI maupun WNA yang berada di luar negeri akan BERDOSA jika tetap merokok. Hanya Rokok dari Indonesia yang mengandung Cengkeh terbaik. (katanya)
- ROKOK = HARAM, PORNO = HARAM
Jika kita lihat PORNO pasti DOSA. Lalu jika kita lihat iklan ROKOK di TV (sengaja atau tidak) BERDOSA nggak yaahh..?
Trus kalo kita sedang jalan di jalan raya, apakah kita harus menutup mata, banyak sekali space iklan rokok di jalanan. Gimana coba ..?
Bayangin aja ... dari sekian banyak orang yang terlibat di dalamnya adalah saudara, kerabat, orang tua, kakek-nenek, atau sahabat kita.
Di sisi lain, setiap kota atau propinsi bisa dipastikan memiliki pabrik/perusahaan rokok. Dan rokok Indonesia juga sudah di ekspor.

Perokok, setahu saya adalah pembayar pajak paling TEPAT WAKTU dan TERBESAR di negeri ini. Setiap beli Rokok, uang yang dikeluarkannya sudah termasuk pajak. Tertera dalam kemasan rokok, +/- 40% waow.. gede khan ..
Semua ini WACANA untuk kita renungkan bersama dalam konteks "JANGANKAN MENIKMATI YANG HARAM, MENDEKATI SAJA KITA SUDAH DILARANG..."
Sekali lagi, ini hanya opini pribadi yang terlintas setelah membaca artikel di HalalGuide.Info
[baca artikel, klik di sini]
Silakan di baca dulu artikelnya, sebelum anda berOPINI.
Semoga bermanfaat...
Semua Tetap Bersaudara ... :norose: