radiaku
New member
....Malam Hari Rumah Bara.....
Sudah 3 minggu Bara berada di rumah, di teras dimana bisa memandang bintang yang bercahaya terang di langit. Entah kenapa dai jadi dilemati sendiri. Kadang kadang dia tak tahu apa yang musti di lakukan menghadapi Okta.
Perasaan suka, senang, marah sama okta. Sesuatu yang berada di luar kendalinya.
"Tidak" Kata Bara berbicara pada dirinya sendiri.
Tapi dia tak tahu harus bagaimana, Dia tak tahu harus mencari pencerahan pada siapa ?
Tiba tiba Bara teringat pada Ray, Ya hanya Ray yang bisa memberikan suatu masalahnya, masalah hati.
Kota XXXXXXXX, malam berikutnya.
Sang Guru, Ray....
"Buakakakkakaaaaa....." Ray tertawa, bukan tertawa biasa, tapi tertawa lebar seperti mendengar lelucon paling lucu seumur hidupnya saat Bara menceritakan masalah Okta kepada Ray.
Mereka duduk di ruang tengah, 2 batang rokok yang tinggal setengah, dan 2 kopi hitam yang baru di minum sedikit.
Bara mengernyitkan keningnya, "Apanya yang lucu ?" tanya Bara dengan nada tidak mengerti.
Ray menghentikan tawannya, " Elu udah melanggar satu peraturan penting". Ray terdiam sebentar dan menatap Bara "Sebutkan peraturan pertama dari B7?" tanya Ray dengan nada serius.
"Never use your feeling, A doctor doesnt get horny"
Ray manggut manggut, "Udah tahu dimana salah elu?"
"Tapi dia beda" Kata Bara tak mau mengalah.
"Beda apanya ?, She is just a girls?" Ray menatap serius ke arah Bara, "Just another fucking beautiful bitch!" Tegas Ray.
Bara langsung melonjak berdiri, Melotot ke arah Ray.
"Apa? Marah? Gunakan emosi elu dan elu just another loser", Bentak Ray pada Bara.
Bara menghela napas, Entah kenapa setelah pulang dari rumah BA, dia jadi sedikit tidak terkontrol.
Bara telah kembali duduk.
"Dan elu telah melanggar peraturannya sekali lagi"
"Sorry..." Bara mengucapkan kata maaf yang sama sekali blum pernah dia ungkapkan kepada orang lain
"Sekarang kita bahas lagi, Ingat satu hal Bar, Mungkin kau lupa, maka akan aku ingatkan lagi. They play hard, we play hard".
Ray mengambil napas sejenak, sambil memandang Bara, "They do anal, We do anal", sambung Ray dengan tersenyum lebar. Bara pun tertawa dengan kata kata Ray ( Sorry bukan menjurus, tapi lebih dalam ke artian. Mereka ingin cara yang paling sulit, kita lakukan dengan cara paling sulit).
"Beat them in their own game" Kata Ray setelah tawa mereka mereda.
Lalu dengan suara lantang, bersemangat, dan penuh gairah
"Cause, We are the badass cat on the sky"
Perasaan hangat mengalir di dada Bara, Jantung berdetak lebih kencang, Adrenalin mengalir deras.
Ray memajukan duduknya mendekat Bara, menatap langsung ke arah Mata Bara. Layaknya Gladiator menantang lawannya.
"So... Bara, Do you want a play or just struggling like a loser" kata kata yang dalam, penuh tantangan telah di lontarkan, layaknya tantangan perang. Bara menatap langsung ke arah Mata Ray. Layaknya jagoan yang terpacu darahnya saat menghadapi lawan kuat di depan mata.
"Beat Me......!!!!" kata singkat tapi cukup untuk menjawab bahwa tantangan perang sudah di terima.
"Ha ha ha ha...." Suara tawa Ray yang pnajang dan buas, penuh dengan gelegak emosi luar biasa. Karena bagi Ray, Bara adalah rivalnya, Sang iblis akhirnya menemukan lawannya kembali.
Saat Bara mundur dulu, dramatis dalam hidup Ray, Seorang gladiator yang kehilangan Rivalnya, dalam bertarung maka semua kemenangan itu tidak ada artinya.
Tapi sekarang beda, karena memanfaatkan ke galauan hati Bara, maka dia telah menarik kembali Bara dalam habitatnya. Rivalnya telah kembali, dan petualangan jalang akan segera di mulai.
Lain Kota, .....
The Game Was Begun....
"Bantai Irma tapi lakukan dengan elegan, seperti layaknya gentleman", Tantangan pertama dari Ray...
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=4M5dSvg8GUU"]YouTube - Three Days Grace - Animal I Have Become HD[/ame]
Sudah 3 minggu Bara berada di rumah, di teras dimana bisa memandang bintang yang bercahaya terang di langit. Entah kenapa dai jadi dilemati sendiri. Kadang kadang dia tak tahu apa yang musti di lakukan menghadapi Okta.
Perasaan suka, senang, marah sama okta. Sesuatu yang berada di luar kendalinya.
"Tidak" Kata Bara berbicara pada dirinya sendiri.
Tapi dia tak tahu harus bagaimana, Dia tak tahu harus mencari pencerahan pada siapa ?
Tiba tiba Bara teringat pada Ray, Ya hanya Ray yang bisa memberikan suatu masalahnya, masalah hati.
Kota XXXXXXXX, malam berikutnya.
Sang Guru, Ray....
"Buakakakkakaaaaa....." Ray tertawa, bukan tertawa biasa, tapi tertawa lebar seperti mendengar lelucon paling lucu seumur hidupnya saat Bara menceritakan masalah Okta kepada Ray.
Mereka duduk di ruang tengah, 2 batang rokok yang tinggal setengah, dan 2 kopi hitam yang baru di minum sedikit.
Bara mengernyitkan keningnya, "Apanya yang lucu ?" tanya Bara dengan nada tidak mengerti.
Ray menghentikan tawannya, " Elu udah melanggar satu peraturan penting". Ray terdiam sebentar dan menatap Bara "Sebutkan peraturan pertama dari B7?" tanya Ray dengan nada serius.
"Never use your feeling, A doctor doesnt get horny"
Ray manggut manggut, "Udah tahu dimana salah elu?"
"Tapi dia beda" Kata Bara tak mau mengalah.
"Beda apanya ?, She is just a girls?" Ray menatap serius ke arah Bara, "Just another fucking beautiful bitch!" Tegas Ray.
Bara langsung melonjak berdiri, Melotot ke arah Ray.
"Apa? Marah? Gunakan emosi elu dan elu just another loser", Bentak Ray pada Bara.
Bara menghela napas, Entah kenapa setelah pulang dari rumah BA, dia jadi sedikit tidak terkontrol.
Bara telah kembali duduk.
"Dan elu telah melanggar peraturannya sekali lagi"
"Sorry..." Bara mengucapkan kata maaf yang sama sekali blum pernah dia ungkapkan kepada orang lain
"Sekarang kita bahas lagi, Ingat satu hal Bar, Mungkin kau lupa, maka akan aku ingatkan lagi. They play hard, we play hard".
Ray mengambil napas sejenak, sambil memandang Bara, "They do anal, We do anal", sambung Ray dengan tersenyum lebar. Bara pun tertawa dengan kata kata Ray ( Sorry bukan menjurus, tapi lebih dalam ke artian. Mereka ingin cara yang paling sulit, kita lakukan dengan cara paling sulit).
"Beat them in their own game" Kata Ray setelah tawa mereka mereda.
Lalu dengan suara lantang, bersemangat, dan penuh gairah
"Cause, We are the badass cat on the sky"
Perasaan hangat mengalir di dada Bara, Jantung berdetak lebih kencang, Adrenalin mengalir deras.
Ray memajukan duduknya mendekat Bara, menatap langsung ke arah Mata Bara. Layaknya Gladiator menantang lawannya.
"So... Bara, Do you want a play or just struggling like a loser" kata kata yang dalam, penuh tantangan telah di lontarkan, layaknya tantangan perang. Bara menatap langsung ke arah Mata Ray. Layaknya jagoan yang terpacu darahnya saat menghadapi lawan kuat di depan mata.
"Beat Me......!!!!" kata singkat tapi cukup untuk menjawab bahwa tantangan perang sudah di terima.
"Ha ha ha ha...." Suara tawa Ray yang pnajang dan buas, penuh dengan gelegak emosi luar biasa. Karena bagi Ray, Bara adalah rivalnya, Sang iblis akhirnya menemukan lawannya kembali.
Saat Bara mundur dulu, dramatis dalam hidup Ray, Seorang gladiator yang kehilangan Rivalnya, dalam bertarung maka semua kemenangan itu tidak ada artinya.
Tapi sekarang beda, karena memanfaatkan ke galauan hati Bara, maka dia telah menarik kembali Bara dalam habitatnya. Rivalnya telah kembali, dan petualangan jalang akan segera di mulai.
Lain Kota, .....
The Game Was Begun....
"Bantai Irma tapi lakukan dengan elegan, seperti layaknya gentleman", Tantangan pertama dari Ray...
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=4M5dSvg8GUU"]YouTube - Three Days Grace - Animal I Have Become HD[/ame]
Last edited: