Kenaikan BBM Sebuah Keputusan, Jadi Tidak Perlu Presiden Yang Umumkan

heroycool

New member
Jakarta, SAMA seperti pada pengumuman kenaikan harga BBM 1 Maret lalu, kali ini pengumuman harga BBM tidak diumumkan langsung Presiden Joko Widodo.Menurut Menko Perekonomian Sofyan Djalil, harga baru BBM adalah sebuah keputusan, jadi tidak mesti melalui Presiden.

"Karena ini keputusan, jadi cukup diumumkan oleh Dirjen Migas di Kementerian ESDM," kata Sofyan Djalil melalui situs resmi Setkab (28/3/15).

Harga baru BBM per 28 Maret 2015, premium dijual Rp7.300 per liternya, dari sebelumnya Rp6.900 per liter. Sedangkan juga naik menjadi Rp6.900 dari Rp6.400.

Pemerintah beralasan, Kenaikan harga BBM karena berpatokan dari harga minyak dunia dan perekonomian nasional.

"Harga minyak dunia serta melemahnya nilai tukar Rupiah dalam satu bulan terakhir, maka Harga jual Eceran BBM secara umum perlu dinaikkan," ujar Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, I Gusti Nyoman Wiratmadja.(bai)

cahaya.co
 
bingung sm pemerintah soal BBM....harga BBM dunia lg turun, BBM indonesia mlah naik dan skrng naik lg.,,capek dekhh
 
Politikindonesia.com - Markas Besar TNI AD membantah tulisan seorang jurnalis asal Amerika Serikat, Allan Nairn yang diposting di-blognya. TNI mengatakan tudingan itu salah alamat dan menyebut Allan Nairn Nairn sebagai seorang pembohong.

Dalam blognya yang berjudul Breaking News: Indonesian Army, Kopassus, Implicated in New Assassinations. Forces Chosen By Obama for Renewed US Aid Ran '09 Activist Murders, Allan Nairn menulis bahwa Kopassus telah melakukan pembunuhan berlatar belakang politik pada beberapa aktivis Partai Aceh. Serangkaian pembunuhan itu dilakukan selama pemilu 2009

Dalam rilisnya, Kepala Pusat Penerangan TNI, Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen mengatakan tudingan tersebut tidak berdasar.

Alasannya, selama pemilu 2009, pasukan non organik TNI telah ditarik dari Aceh. Hal ini sesuai dengan salah satu butir kesepakatan dalam MoU Helsinki. Sehingga dipastikan saat Pemilu 2009 berlangsung, tidak ada lagi pasukan Kopassus yang berada di Aceh.

“Penarikan pasukan non organik dilaksanakan akhir tahun 2005 dan sejak tahun 2006 hingga sekarang tidak ada lagi pasukan non organik, termasuk Kopassus TNI AD, yang bertugas di Provinsi NAD,” ujar Sagom Tamboen, Rabu malam (24/03).

Disamping itu, selama penyelenggaraan Pemilu tahun 2009, TNI tidak pernah menerima laporan dari Polri atau Pengawas Pemilu yang menyatakan adanya prajurit Kopassus TNI AD yang melakukan pembunuhan terhadap rakyat sipil atau aktivis partai lokal di Provinsi NAD.

“Dengan kedua bukti ini, jelas bahwa tudingan Allan Nairn terhadap Kopassus TNI AD salah alamat,” terang Sagom.

Sagom pun meminta agar masyarakat tidak terpengaruh isu picisan yang memecah belah bangsa Indonesia .

http://allandaveblog.blogspot.com/
 
Back
Top