Kenapa aburizal bakri tidak dijadikan mentri lagi oleh SBY ya?

seperti di post2 ku sebelumnya, bukan dijadikan menteri atau posisi lain, karena permintaan partainya, tapi karena permintaan SBY sendiri, ini pun SBY dapat melakukannya dengan mudah, seperti tahun 2004, SBY meminta Ical untuk jadi menteri, sebelum diangkat menjadi menteri itu Ical bukan anggota partai politik, termasuk golkar, hanya ketua umum Kadin (1994-2004) dan pengusaha saja
Dengan kata lain, SBY itu wajib hukumnya untuk mengangkat Ical sebagai menteri?? Dan ketika dia tidak melakukannya, itu karena SBY takut akan potensi Ical di 2014??
Kok daku ngelihatnya sangat aneh ya pendapat seperti ini. Subyektif sih boleh aja, tapi subyektifitas yang seperti itu sih udah kelewat batas.

Daku nggak akan mendebat soal pendapat itu, karena daku yakin akan cuma berputar-putar seperti yang sudah-sudah.

FYI, Aburizal Bakrie itu sudah jadi anggota Golkar semenjak tahun 1984, jauh hari sebelum dia jadi Ketua Kadin periode I di tahun 1994.

Soal figur kuat di demokrat, daku juga nggak akan mendebatnya lebih lanjut. Karena buat daku, figur kuat itu dengan mudah bisa dilihat dari tingkat elektabilitasnya dan bukan sekedar persepsi.
Selain itu bukan hal yang mustahil bahwa Demokrat akan mengusung Ical di 2014, atas nama kepentingan politik.
 
Dengan kata lain, SBY itu wajib hukumnya untuk mengangkat Ical sebagai menteri?? Dan ketika dia tidak melakukannya, itu karena SBY takut akan potensi Ical di 2014??
Kok daku ngelihatnya sangat aneh ya pendapat seperti ini. Subyektif sih boleh aja, tapi subyektifitas yang seperti itu sih udah kelewat batas.

Daku nggak akan mendebat soal pendapat itu, karena daku yakin akan cuma berputar-putar seperti yang sudah-sudah.

FYI, Aburizal Bakrie itu sudah jadi anggota Golkar semenjak tahun 1984, jauh hari sebelum dia jadi Ketua Kadin periode I di tahun 1994.

Soal figur kuat di demokrat, daku juga nggak akan mendebatnya lebih lanjut. Karena buat daku, figur kuat itu dengan mudah bisa dilihat dari tingkat elektabilitasnya dan bukan sekedar persepsi.
Selain itu bukan hal yang mustahil bahwa Demokrat akan mengusung Ical di 2014, atas nama kepentingan politik.
mengenai menjadi "anggota" golkar sejak tahun 1984 disini, apakah anggota aktif sejak tahun itu, sampai tahun 2004 naik diangkat menjadi "anggota" dewan penasehat golkar?

atau sekedar menaruh nama, karena baru 20 tahun setelahnya, baru mulai menjadi "anggota sebenarnya", anggota dewan penasehat golkar, sejak tahun 2004 inilah Ical baru serius dipolitik dan meninggalkan dunia usaha, juga masa jabatan ketua umum Kadin periode II


menurut anda demokrat akan mengusung Ical yang ketum golkar saat ini, menjadi capres 2014? kukira golkarnya sendiri akan mengusung JK yang elektabilitasnya jauh lebih tinggi?


piss :)
 
mengenai menjadi "anggota" golkar sejak tahun 1984 disini, apakah anggota aktif sejak tahun itu, sampai tahun 2004 naik diangkat menjadi "anggota" dewan penasehat golkar?

atau sekedar menaruh nama, karena baru 20 tahun setelahnya, baru mulai menjadi "anggota sebenarnya", anggota dewan penasehat golkar, sejak tahun 2004 inilah Ical baru serius dipolitik dan meninggalkan dunia usaha, juga masa jabatan ketua umum Kadin periode II


menurut anda demokrat akan mengusung Ical yang ketum golkar saat ini, menjadi capres 2014? kukira golkarnya sendiri akan mengusung JK yang elektabilitasnya jauh lebih tinggi?


piss :)
Lho sekarang beralih jadi anggota dewan kehormatan?
Kalau soal aktif atau enggak, coba disimpulkan sendiri supaya nggak ngeles-ngeles lagi, apakah seseorang itu bisa dikatakan aktif atau enggak dalam sebuah partai kalau dia menjadi wakil dari partai tersebut di sebuah lembaga tertinggi negara waktu itu, yaitu MPR? Menjadi anggota MPR dari unsur Golkar di tahun 1988 itu bisa dikatakan aktif atau sekedar pasang nama?

Soal usung mengusung capres daku bilang "bukan mustahil". Ini dunia politik, yang gampang berubah tergantung kepentingan apa saat itu. Selama tidak terlalu imajinatif, semuanya bisa terjadi.
Mau contoh?? Siapa yang berani mengira kalau Pius Lustrilanang dan Desmond J Mahesa itu akhirnya berpolitik di bawah naungan Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo? Nggak ada yang akan mengira, tapi sekali lagi di dunia politik itu yang bicara adalah kepentingan, yang akhirnya jadi nggak mustahil seorang korban penculikan bergabung di partai yang didirikan oleh penculiknya, seperti pada kasus Desmond dan Prabowo itu.

Dunia politik itu bukan ilmu pasti tapi juga nggak bisa dinalar terlalu imajinatif, Pak Pres.
 
Lho sekarang beralih jadi anggota dewan kehormatan?
Kalau soal aktif atau enggak, coba disimpulkan sendiri supaya nggak ngeles-ngeles lagi, apakah seseorang itu bisa dikatakan aktif atau enggak dalam sebuah partai kalau dia menjadi wakil dari partai tersebut di sebuah lembaga tertinggi negara waktu itu, yaitu MPR? Menjadi anggota MPR dari unsur Golkar di tahun 1988 itu bisa dikatakan aktif atau sekedar pasang nama?

Soal usung mengusung capres daku bilang "bukan mustahil". Ini dunia politik, yang gampang berubah tergantung kepentingan apa saat itu. Selama tidak terlalu imajinatif, semuanya bisa terjadi.
Mau contoh?? Siapa yang berani mengira kalau Pius Lustrilanang dan Desmond J Mahesa itu akhirnya berpolitik di bawah naungan Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo? Nggak ada yang akan mengira, tapi sekali lagi di dunia politik itu yang bicara adalah kepentingan, yang akhirnya jadi nggak mustahil seorang korban penculikan bergabung di partai yang didirikan oleh penculiknya, seperti pada kasus Desmond dan Prabowo itu.

Dunia politik itu bukan ilmu pasti tapi juga nggak bisa dinalar terlalu imajinatif, Pak Pres.
aku sudah duga pasti larinya selanjutnya ke MPR deh, mungkin bisa aku tangkis juga dengan menjadi anggota MPR dan ketua Kadin bersamaan tahun 1994-1998 itu hampir tidak mungkin, kecuali mungkin hanya menaruh nama di salah satu, terutama di partai politiknya

tapi aku mengaku salah saja untuk Ical bukan anggota partai politik sama sekali sebelum tahun 2004. Yang lainnya masih kupertahankan, itu adalah pendapatku

mohon maaf kalau ada salah kata atau yang tidak berkenan ya, tidak bermaksud menyakiti
 
aku sudah duga pasti larinya selanjutnya ke MPR deh, mungkin bisa aku tangkis juga dengan menjadi anggota MPR dan ketua Kadin bersamaan tahun 1994-1998 itu hampir tidak mungkin, kecuali mungkin hanya menaruh nama di salah satu, terutama di partai politiknya

tapi aku mengaku salah saja untuk Ical bukan anggota partai politik sama sekali sebelum tahun 2004. Yang lainnya masih kupertahankan, itu adalah pendapatku

mohon maaf kalau ada salah kata atau yang tidak berkenan ya, tidak bermaksud menyakiti
Kenapa nggak mungkin? Di AD/ART Kadin itu nggak melarang rangkap jabatan dan juga sistem kerja seorang anggota MPR itu nggak seperti menteri atau DPR.
Selain itu tangkisan Pak Pres itu salah besar karena yang daku bicarakan itu saat jadi anggota MPR di periode pertama, yaitu tahun 1988 dan bukan periode kedua di tahun 1994 itu.

Dan memang, kalau mau berdebat yang baik itu kalau ada salah harus diakui, bukan dengan jalan ngeles ke sana kemari yang bisa bikin bingung orang lain yang mengikuti debat ini.
Kalau daku sih tujuan utama posting adalah pembelajaran buat diriku sendiri, sekaligus juga mengedukasi orang lain yang mengikuti postinganku, sehingga daku selalu berusaha mengeluarkan pendapat dengan tingkat presisi yang bagus, sehingga yang membaca juga bisa teredukasi dengan baik.

Soal pendapat Pak Pres yang lain, seperti sudah daku sebutkan, daku nggak akan mendebatnya, pertama karena bakal berputar-putar saja seperti yang sudah-sudah, kedua karena pendapat Pak Pres itu adalah pendapat yang berdasarkan imajinasi yang tingkat presisinya rendah. Itu akan sukar dihadapi dengan pendapat yang obyektif.

Jangan khawatir juga daku akan merasa tersakiti karena dalam setiap debat yang daku lakukan nggak akan pernah terbawa sampai dasar hati. Daku juga bukan tipe orang yang sensitif terhadap kata-kata provokasi, seperti halnya kakakku yang mundur dari debat ini karena termakan sepatah dua patah kata yang provokatif dalam postingan Pak Pres.
 
Back
Top