audiodido
New member
Kabayan saba kota masih norak melihat lalu-lalang kendaraan. Ketika ia hendak menyebrang ia tidak menggunakan JPO sehingga menyebabkan lalu-lintas kendaraan jadi macet. Hal ini tentu tidak dibiarkan oleh Pak Polantas.
Kabayan pun dipluit. Tapi demi melihat Polisi, Kabayan malah lari menjauh ketakutan. Ia ngibrit secepat kadal berlari sampai terkentut-kentut. Melihat gelagat mencurigakan, Pak Polantas langsung mengejar Kabayan.
Di semak belukar pinggir jalan raya Kabayan jongkok bersembunyi. Kebetulan sudah seminggu ia belum buang air besar, sekalian sembunyi Kabayan buang hajat.
Alangkah malang bagi Kabayan usai buang hajat akhirnya ketahuan juga persembunyiannya. Kabayan tambah merasa bersalah karena buang air di sembarang tempat. Iapun segera menutupi kotorannya dengan topi kupluknya.
"Kenapa kamu lari dari Polisi?" Sergah Pak Polantas.
"Maaf Pa Polisi, saya bawa burung bagus dari kampung mau saya jual 5 juta. Tadi di jalan raya lepas, makanya saya kejar sampai sini." Jawab Kabayan berdalih.
"Burung seperti apa sampai semahal itu ?" Tanya Pak Polantas penasaran.
"Pokoknya, mah bagus bae... Tapi kurungnya ketinggalan disana. Kalau Bapak tidak keberatan kita kerjasama, nanti hasil jualnya kita bagi dua. Tolong Bapak pegangin burung ini jangan sampai terbang ..."
>8|"Emang kalau kamu bawa ke tempat kurungnya kenapa ?"
>%|"Wah, Pak Polisi, mah belum kenal burung ini. Kalau tidak ada kurungnya, pas dibuka sedikit bisa langsung kabur."
>8|"Ya udah sana cepetan ambil kurungnya, saya pegangin sini."
"Pegang yang kuat, Pak." [<
>%|Kabayan pun dengan aman dapat melanjutkan perjalanan. Sementara Pak Polantas setelah beberapa waktu menunggu Kabayan tak kunjung nongol, akhirnya tak sabar juga.
>8|"Wah, burung seharga 5 juta ditinggal begini aja. Penasaran, gue. Biar gue tangkep aja sendiri. Gue kan biasa nangkep pencuri, masa nangkep burung aja ga becus ?" Begitu pikir Pak Polantas.
>%|"Tu,...wa,... ga !!! Heup..."
Blebek...Croot .....>8~>:'(
Kabayan pun dipluit. Tapi demi melihat Polisi, Kabayan malah lari menjauh ketakutan. Ia ngibrit secepat kadal berlari sampai terkentut-kentut. Melihat gelagat mencurigakan, Pak Polantas langsung mengejar Kabayan.
Di semak belukar pinggir jalan raya Kabayan jongkok bersembunyi. Kebetulan sudah seminggu ia belum buang air besar, sekalian sembunyi Kabayan buang hajat.
Alangkah malang bagi Kabayan usai buang hajat akhirnya ketahuan juga persembunyiannya. Kabayan tambah merasa bersalah karena buang air di sembarang tempat. Iapun segera menutupi kotorannya dengan topi kupluknya.
"Kenapa kamu lari dari Polisi?" Sergah Pak Polantas.
"Maaf Pa Polisi, saya bawa burung bagus dari kampung mau saya jual 5 juta. Tadi di jalan raya lepas, makanya saya kejar sampai sini." Jawab Kabayan berdalih.
"Burung seperti apa sampai semahal itu ?" Tanya Pak Polantas penasaran.
"Pokoknya, mah bagus bae... Tapi kurungnya ketinggalan disana. Kalau Bapak tidak keberatan kita kerjasama, nanti hasil jualnya kita bagi dua. Tolong Bapak pegangin burung ini jangan sampai terbang ..."
>8|"Emang kalau kamu bawa ke tempat kurungnya kenapa ?"
>%|"Wah, Pak Polisi, mah belum kenal burung ini. Kalau tidak ada kurungnya, pas dibuka sedikit bisa langsung kabur."
>8|"Ya udah sana cepetan ambil kurungnya, saya pegangin sini."
"Pegang yang kuat, Pak." [<
>%|Kabayan pun dengan aman dapat melanjutkan perjalanan. Sementara Pak Polantas setelah beberapa waktu menunggu Kabayan tak kunjung nongol, akhirnya tak sabar juga.
>8|"Wah, burung seharga 5 juta ditinggal begini aja. Penasaran, gue. Biar gue tangkep aja sendiri. Gue kan biasa nangkep pencuri, masa nangkep burung aja ga becus ?" Begitu pikir Pak Polantas.
>%|"Tu,...wa,... ga !!! Heup..."
Blebek...Croot .....>8~>:'(
