
Dalam ajaran agama Islam, umat Muslim tidak diperbolehkan makan dan minum sambil berdiri. Peraturan seperti ini tentu saja memiliki alasan. Peraturan ini bahkan ditegur dengan keras oleh Rasulullah.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,“Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan !” (HR. Muslim)
Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri. Qotadah berkata:”Bagaimana dengan makan?” Beliau menjawab: “Itu lebih buruk lagi”. (HR.Muslim dan Turmidzi)
Apa yang diperintahkan Rasulullah SAW ternyata juga ada alasannya menurut medis. Medis membuktikan bahwa larangan Rasulullah SAW itu benar-benar baik untuk kesehatan.
Medis mengungkapkan bahwa makan dengan duduk bisa membuat otak fokus pada makanan yang hendak dimakan. Sedangkan minum sambil duduk dapat menyalurkan air ke bagian tubuh yang memerlukan.
Dr. Al Rawi menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap sambil berdiri bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan enotel yang mengelilingi usus. Jika refleksi ini terjadi secara keras dan tiba-tiba, maka saraf (Vagal Inhibition) menjadi tidak berfungsi, hal ini dapat membuat detak jantung menjadi berhenti.
Adapun dampak bahaya dari makan dan minum sambil berdiri:
Jika kamu minum sambil berdiri, maka air yang kamu minumtidak akan disaring. Hal ini membuatnya langsung menuju ke kandung kemih. Ketika langsung menuju ke kandung kemih, maka terjadi pengendapan disaluran ureter. Sementara di ureter sendiri terdapat banyak limbah-limbah.
Kondisi inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal, salah satu penyakit ginjal yang berbahaya.
Itulah penjelasan mengapa kita dilarang makan dan minum sambil berdiri. Setelah mendengar penjelasan ini, apakah kamu masih berani makan dan minum sambil berdiri?