xraith
New member
Pasca pengeboman Bali 1 & 2, ceritanya Pemerintah Indonesia kebingungan dalam menangani terorisme. Karena dunia internasional menganggap Indonesia sangat lambat dalam menanggulangi terorisme. maka Presiden memerintahkanlah sebuah latihan gabungan yang melibatkan BIN, Kopassus & Kepolisian dalam simulasi melacak teroris.
Dalam simulasi itu dilepaskan ke hutan seseorang yang pura-pura sebagai buronan teroris dan semua tim harus berusaha menemukannya.
Tim pertama yang terjun adalah Badan Intelejen Nasional (BIN). Tim yang terdiri dari 10 orang ini segera memasang alat-alat canggih, kamera, detektor panas, pelacak jejak .... tetapi setelah sehari penuh. buronan tidak ditemukan. Presiden gusar dan marah.
Tim berikutnya yang diuji adalah Kopassus. Tim yang beranggotakan 20 orang ini segera menempatkan beberapa unit penembak jitu, tetapi setelah setengah hari buronannya tetap tidak ketemu, segera dilakukan langkah keras. Seluruh hutan diledakkan, tetapi buronan tidak ditemukan juga. Presiden semakin gregetan.
Tim terakhir adalah kepolisian. Tim ini hanya terdiri dari 2 orang polisi berpakain preman. bawanya juga cuman pistol & pesawat HT. Hanya sekitar 10 menit jam mereka sudah keluar dari hutan sambil membawa seseorang yang kepalanya ditutupi karung. "Ampun pak ... ampun pak", kata orang yang ditangkap itu. Presiden puas & bertepuk tangan.
Karung dibuka oleh Presiden, dan nampaklah wajah ketakutan mbah Wayan Kuluk. "Ampun pak ... saya sebenarnya lagi mencari kayu lha kok dituduh jadi teroris... Tapi saya ngaku sajalah daripada dipukuli sampai ancur...!"
Dalam simulasi itu dilepaskan ke hutan seseorang yang pura-pura sebagai buronan teroris dan semua tim harus berusaha menemukannya.
Tim pertama yang terjun adalah Badan Intelejen Nasional (BIN). Tim yang terdiri dari 10 orang ini segera memasang alat-alat canggih, kamera, detektor panas, pelacak jejak .... tetapi setelah sehari penuh. buronan tidak ditemukan. Presiden gusar dan marah.
Tim berikutnya yang diuji adalah Kopassus. Tim yang beranggotakan 20 orang ini segera menempatkan beberapa unit penembak jitu, tetapi setelah setengah hari buronannya tetap tidak ketemu, segera dilakukan langkah keras. Seluruh hutan diledakkan, tetapi buronan tidak ditemukan juga. Presiden semakin gregetan.
Tim terakhir adalah kepolisian. Tim ini hanya terdiri dari 2 orang polisi berpakain preman. bawanya juga cuman pistol & pesawat HT. Hanya sekitar 10 menit jam mereka sudah keluar dari hutan sambil membawa seseorang yang kepalanya ditutupi karung. "Ampun pak ... ampun pak", kata orang yang ditangkap itu. Presiden puas & bertepuk tangan.
Karung dibuka oleh Presiden, dan nampaklah wajah ketakutan mbah Wayan Kuluk. "Ampun pak ... saya sebenarnya lagi mencari kayu lha kok dituduh jadi teroris... Tapi saya ngaku sajalah daripada dipukuli sampai ancur...!"