Wali Kota Tangsel, teriakan kencang Suhendar terdengar membahana. Airin Rachmi Diany gagal membuat perubahan di Tangsel,” ujar Suhendar. Menurut dia, wali kota beserta jajaran dinas belum berpihak kepada warga. Mereka masih memikirkan perut mereka sendiri,” kata dia. Suhendar adalah koordinator aksi demonstrasi Forum Rakyat Tangsel Menggugat. Mereka beraksi terkait momentum 100 hari kerja Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany. Mereka pun mengingatkan Airin pacia janjinya yang berniat mengutamakan kepentingan rakyat miskin.
Hingga saat ini, belum ada realisasi dan janji tersebut,” katanya.
Satu tuntutan mereka adalah membebaskan biaya pendidikan untuk SD, SMP, dan SMA. Perwai pendidikan baru tidak menjawab permasalahan pendidikan. Pungli masih terjadi di mana-mana,” kata Suhendar.
Tuntutan agar biaya pendidikan lebih murah di Tangsel tampaknya belum menjadi milik seluruh masyarakat Tangsel. Meski sebagian sekolah telah mematuhi aturan perwal soal pungutan sekolah, masih ada saja sekolah yang menarik pungutah pada orang tua murid. Itu pula yang dikeluhkan orang tua murid di SMPN 4 Kota Tangsel. Seorang wali murid mengaku, masih harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 12 juta agar anaknya bisa bersekolah di sana. “Sekitar Rp 10 juta untuk uang pembangunan dan Rp 2juta untuk biaya administrasi dan seragam,” ujarnya. Keluhan serupa terlontar pula dari wali murid di SMA Dua Mei Ciputat, Tangsel, yang harus membayar Rp 2;5juta untuk mendaftarkan anaknya. “Pendidikan seharusnya kan gratis. Kok jadi malah mahal,” kata dia. Tampaknya, pekerjaan rumah masih bertumpuk untuk Airin.
Sumber : republika
Hingga saat ini, belum ada realisasi dan janji tersebut,” katanya.
Satu tuntutan mereka adalah membebaskan biaya pendidikan untuk SD, SMP, dan SMA. Perwai pendidikan baru tidak menjawab permasalahan pendidikan. Pungli masih terjadi di mana-mana,” kata Suhendar.
Tuntutan agar biaya pendidikan lebih murah di Tangsel tampaknya belum menjadi milik seluruh masyarakat Tangsel. Meski sebagian sekolah telah mematuhi aturan perwal soal pungutan sekolah, masih ada saja sekolah yang menarik pungutah pada orang tua murid. Itu pula yang dikeluhkan orang tua murid di SMPN 4 Kota Tangsel. Seorang wali murid mengaku, masih harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 12 juta agar anaknya bisa bersekolah di sana. “Sekitar Rp 10 juta untuk uang pembangunan dan Rp 2juta untuk biaya administrasi dan seragam,” ujarnya. Keluhan serupa terlontar pula dari wali murid di SMA Dua Mei Ciputat, Tangsel, yang harus membayar Rp 2;5juta untuk mendaftarkan anaknya. “Pendidikan seharusnya kan gratis. Kok jadi malah mahal,” kata dia. Tampaknya, pekerjaan rumah masih bertumpuk untuk Airin.
Sumber : republika