21 Jam Kerusuhan Mako Brimob, Ini Penjelasan Lengkap Polri
Sudah 20 jam Mako Brimob di Kelapa Dua, Depok, jadi sorotan karena kerusuhan napi teroris. 5 Orang anggota polisi dinyatakan gugur dan seorang tahanan tewas. Simak penjelasan lengkap polisi terkait kerusuhan yang terjadi sejak Selasa (8/5/2018) pukul 19.30 WIB malam kemarin ini.
"Saya akan menyampaikan upaya-upaya Kepolisian terhadap insiden keributan antara narapidana teroris yang ada di beberapa blok di rutan Mako Brimob dengan beberapa anggota kepolisian," kata Karo Penmas Polri Brigjen M Iqbal mengawali penjelasannya kepada awak media, Rabu (9/5/2018).
Berikut penjelasan selengkapnya:
Saya akan menyampaikan upaya-upaya kepolisian terhadap insiden keributan antara narapidana teroris yang ada di beberapa blok di rutan Mako Brimob dengan beberapa anggota kepolisian.
Kejadian dipicu kemarin karena masalah makanan tahanan. Masalah tersebut adalah standar operasional prosedur kepolisian pada saat verifikasi makanan-makanan yang masuk ke setiap rumah tahanan. Kita akan memastikan, harus memastikan makanan itu sehat, steril, tidak ada barang-barang terlarang masuk.
Pada saat itu terjadi keributan insiden sehingga beberapa petugas kami disandera. Ada enam disandera sejak kemarin. Senjata diduga direbut oleh para tahanan napiter (napi teroris).
Sehingga langkah-langkah yang kami ambil adalah yang pertama mengendalikan situasi. Situasi dari kemarin hingga detik ini sangat terkendali karena kami mengedepankan upaya-upaya persuasif yaitu negosiasi-negosiasi kepada beberapa orang tahanan yang ingin atau mau diajak untuk melakukan komunikasi yang goalnya ada upaya-upaya kedua belah pihak bisa menemukan satu solusi.
Upaya ini di tengah tengah situasi yang sudah kondusif yang dapat kita kendalikan karena strategi pengamanan kami sudah melakukan strategi pengamanan dari semua penjuru, semua kami yakinkan blok tahanan tersebut sudah kami amankan.
Kami sampaikan bahwa insiden ini memakan korban jiwa. Dalam peristiwa ini ada 6 yang meninggal, rekan kami 5 gugur saat ini sudah di RS Kramatjati dan 1 dari mereka terpaksa kami lakukan upaya kepolisian karena melawan petugas dan mengambil senjata petugas juga tewas.
Dan satu rekan kami masih di dalam sedang disandera. Saat ini di tengah situasi terkendali karena kami dapat amankan, memblokir tahanan tersebut, sehingga tidak melebar keluar. Kami terus melakukan negosiasi agar jangan ada the last resort dalam arti kata upaya kepolisian ada tahapan.
Mohon doa bahwa insinden ini dapat kami tanggulangi dengan baik dan juga rekan kami yang gugur diterima disisi Allah dan yang di dalam juga selamat. Kami imbau bahwa semua rekan juga harus bekerja sama dengan polisi, negara, agar insiden ini jangan terlalu disebarluaskan. Ini tujuan dari teroris menyebar ketakutan, mari kita bersama memerangi aksi teror ini.
sumber