Keselamatan Penerbangan Seharusnya Tidak Dirangking

heri_p

New member
Hasil evaluasi Departemen Perhubungan, tidak satu pun maskapai yang benar-benar memenuhi persyaratan menjaga keselamatan penumpang. Enam maskapai bahkan terancam dicabut izinnya, jika dalam tempo tiga bulan tidak bisa memperbaiki manajemen keselamatan penerbangan. Maskapai tersebut adalah Adam Air, Jatayu, Kartika Airlines, Batavia Air, Trans Wisata Air, dan Dirgantara Air Service.

Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Tengku Burhanuddin menganggap penilaian terhadap maskapai penerbangan, menunjukkan ketidaktegasan pemerintah selama ini. Sebab masalah keselamatan seharusnya menjadi syarat mutlak dalam penerbangan sehingga tidak bisa dirangking. "Apabila kategori-kategori yang disampaikan pemerintah itu, berarti menunjukkan pemerintah selama ini tidak menjalankan masalah visi dengan konsisten dan tegas," kata Tengku Burhanuddin.

Pemberian rangking kepada maskapai penerbangan nasional tak pelak membuat masyarakat khawatir. Sejumlah warga yang dimintai komentar mengaku takut menggunakan transportasi udara. Keselamatan memang seharusnya menjadi hal yang tak bisa ditawar. Karena itu berkaca dari penilaian ini, pemerintah harus lebih memperketat persyaratan pendirian maskapai penerbangan.

Insiden dan Kecelakaan Pesawat Dalam Tiga Bulan

Awal tahun 2007 merupakan awal tahun yang tidak begitu baik bagi dunia penerbangan Indonesia. Dalam waktu kurang dari tiga bulan, tercatat telah terjadi lebih dari 23 kali insiden dan kecelakaan pesawat. Berikut ini daftar insiden dan kecelakaan yang terjadi sejak awal tahun 2007:

01 Januari 2007
- Garuda Indonesia Boeing 737-500 dan Saudi Arabian Airlines Boeing 747-400 bersenggolan ketika pushback di Bandara Soekarno-Hatta.

- Adam Air Boeing 737-400 PK-KKW, hilang dalam perjalanan dari Surabaya menuju Manado di perairan Majene, Sulawesi Barat. Sampai saat ini, seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 102 orang belum diketahui nasibnya.

02 Januari 2007
Lion Air Boeing MD-90 rute Jakarta-Surabaya-Makassar-Ambon, tergelincir di Bandara Pattimura, Ambon. Namun insiden ini disangkal oleh pihak Lion Air.

06 Januari 2007
Pelita Air Service Fokker 28, mengalami keretakan pada kaca kokpit di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

07 Januari 2007
Batavia Air Boeing 737-300 PK-YTU, Roda depan bagian kanan lepas ketika akan take-off penerbangan dari Pangkal Pinang menuju Jakarta. Pesawat Return to Apron (RTA) dan kemudian diperbaiki.

11 Januari 2007
Sriwijaya Air Boeing 737-200 PK-CJJ, dalam penerbangan dari Malang menuju Jakarta, dialihkan ke Surabaya karena masalah pada roda pesawat, sesaat setelah pesawat mengudara.

12 Januari 2007
- Pelita Air Service Fokker 100 PK-PJN, mengalami keretakan pada kaca dalam penerbangan Jakarta-Dumai.

- Sriwijaya Air Boeing 737-200, Return to Base (RTB) dalam penerbangan dari Jakarta-Palembang, karena masalah Radar Cuaca.

14 Januari 2007
Republic Express (RPX) Boeing 737-200 Cargo PK-RPX, Kuala Lumpur-Kuching mendarat keras dan mengalami patah pada roda pendaratan.

17 Januari 2007
- Batavia Air Boeing 737-400, dalam penerbangan Manado-Balikpapan-Jakarta, Return to Base (RTB) setelah pesawat mengudara dan mendapat masalah pada roda pesawat.

- Mandala Airlines Airbus 320 PK-RMC, Return to Base (RTB) dalam penerbangan Jakarta menuju Ambon setelah mendapat masalah pada roda pesawat.

18 Januari 2007
Mandala Airlines Airbus 320 PK-RMC, Return to Apron (RTA) di Soekarno-Hatta, karena masalah administrasi belum mendapat izin terbang dari DSKU.

19 Januari 2007
Indonesia Air Asia Boeing 737-300, Jakarta-Padang, roda terkunci di ujung runway sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat.

Batavia Air Boeing 737, Return to Apron setelah lebih dari setengah jam mesin tidak dapat dihidupkan, dalam melayani penerbangan Jakarta-Pontianak.

31 Januari 2007
Lion Air Boeing 737-400, dalam penerbangan Gorontalo-Makassar-Jakarta, mengalami gangguan pada mesin, dan mesin tidak dapat dihidupkan pada saat akan berangkat.

04 Februari 2007
Lion Air Boeing 737-400 PK-LIF, mengalami gangguan pada roda pesawat saat melakukan pendaratan di Bandara Sam Ratulangi, Manado.

20 Februari 2007
Sebuah Helikopter yang mengangkut Pejabat Pemerintahan mengalami kerusakan mesin.

21 Februari 2007
Adam Air Boeing 737-300 PK-KKV, mengalami hard landing di Bandara Juanda dalam penerbangannya dari Jakarta. Badan pesawat menjadi bengkok dan patah di bagian tengah. Windshear dari cuaca buruk saat itu dan over Minimum Landing Weight (MLW) diperkirakan menjadi penyebabnya.

24 Februari 2007
Wings Air Boeing MD-82, Return to Base (RTB) dalam penerbangan Surabaya menuju Makassar dikarenakan masalah tekanan kabin.

25 Februari 2007
Adam Air Boeing 737-200, Return to Base (RTB) dalam penerbangan dari Jakarta menuju Solo karena gangguan teknis. Beberapa penumpang sempat mendengar suara ledakan kecil di bagian sayap.

02 Maret 2007
Merpati Nusantara Airlines Boeing 737-200, penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Jakarta dialihkan ke Batam dikarenakan kebocoran Oli pada pesawat.

07 Maret 2007
Lion Air Boeing 737-400, Penerbangan Gorontalo-Makassar-Jakarta dialihkan ke Surabaya. Pihak Lion Air mengatakan pendaratan di Surabaya disebabkan oleh masalah cuaca. Namun beberapa penumpang melaporkan bahwa telah diumumkan bahwa pesawat mengalami gangguan dan akan segera melakukan pendaratan darurat di perairan. Seluruh penumpang telah bersiap memakai pelampung dan beberapa dari mereka tidak kebagian pelampung.

Garuda Indonesia Boeing 737-400 PK-GZC, terbakar setelah mendarat dan tidak dapat berhenti dengan sempurna di ujung landasan, Bandara Internasional Adi Sutjipto, Yogyakarta. Diperkirakan kejadian ini disebabkan oleh beberapa kemungkinan seperti, pilot error atau assymetry flap yang menyebabkan pendaratan kecepatan tinggi atau hal lainnya. Dilaporkan 22 penumpang tewas, dari 140 penumpang dan awak pesawat yang ada saat itu.

23 Maret 2007
Pesawat Merpati batal berangkat dari Bandara El Tari, Kupang, NTT, karena kaca depan pesawat retak.

27 Maret 2007
Helikopter jenis Puma milik TNI Angkatan Udara mendarat darurat di kawasan Terpones, Papua atau sekitar 10 mil dari Sentani.Dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa.
 
Back
Top