sakradeva
New member
DEPOK - Kasus anak baru gede (ABG) hilang akibat pertemanan di Facebook makin menjamur. Hingga kini, Komnas Perlindungan Anak telah menerima lebih dari 100 laporan ABG hilang.
Ketua Komnas PA Seto Mulyadi usai seminar di Balai Sidang Univeristas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, menjelaskan, hal tersebut menunjukkan minimnya komunikasi antara orangtua dan remaja.
"Ini fenomena gunung es. Facebook telah menjadi varian anak dan remaja," ungkap pria yang akrab disapa Kak Seto itu, Selasa (16/2/2010).
Kasus korban penculikan melalui jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, lanjut Kak Seto, paling banyak terjadi di Jakarta, Surabaya, Solo, dan Medan.
"Kalau zaman dulu kan masih pakai surat-suratan atau orari. Kalau sekarang, anak lebih senang lari dari orangtua," imbuhnya.
Kak Seto juga menyayangkan kasus empat pelajar di SMUN 4 Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang dikeluarkan dari sekolah, karena dianggap menghina gurunya lewat status yang ditulis di Facebook.
Seharusnya, menurut Kak Seto, guru justru perlu menginstropeksi diri agar mendapat penilaian positif dari muridnya.
sumber : okezone
=========================================================
facebook jadi kambing hitam
padahal facebook itu fasilitas, bukan kambing
Ketua Komnas PA Seto Mulyadi usai seminar di Balai Sidang Univeristas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, menjelaskan, hal tersebut menunjukkan minimnya komunikasi antara orangtua dan remaja.
"Ini fenomena gunung es. Facebook telah menjadi varian anak dan remaja," ungkap pria yang akrab disapa Kak Seto itu, Selasa (16/2/2010).
Kasus korban penculikan melalui jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, lanjut Kak Seto, paling banyak terjadi di Jakarta, Surabaya, Solo, dan Medan.
"Kalau zaman dulu kan masih pakai surat-suratan atau orari. Kalau sekarang, anak lebih senang lari dari orangtua," imbuhnya.
Kak Seto juga menyayangkan kasus empat pelajar di SMUN 4 Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang dikeluarkan dari sekolah, karena dianggap menghina gurunya lewat status yang ditulis di Facebook.
Seharusnya, menurut Kak Seto, guru justru perlu menginstropeksi diri agar mendapat penilaian positif dari muridnya.
sumber : okezone
=========================================================
facebook jadi kambing hitam
padahal facebook itu fasilitas, bukan kambing