Krisis Suriah Panaskan Lebanon PaLang Merah Internasional diizinkan masuk ke Qusair.

jainudin

New member
BERIKUT - Bertetangga dengan Suriah, membuat Lebanon terkena

dampak dan perang saudara yang sedang berkecamuk di sana.

Hari demi hari, kondisi Lebanon kian tegang dan panas.

Bahkan, Ahad (2/6), pertempuran pecah di wilayah Lebanon

antara oposisi Suriah melawan pejuang Hizbullah.
Bentrokan senjata di sebelah timur Lembah Bekaa, dekat kota

Baalhek itu, seperti dilaporkan Reuters, menewaskan

sedikitnya 15 pejuang oposisi dan seorang gerilyawan

Hizbullah. Menurut sumber keamanan Lebanon, para pejuang

oposisi menembakkan roket ke kantung-kantung Hizbullah di

Lembah Bekaa.
Oposisi Suriah memang menylinpan dendam kepada Hizbuilah

lantaran kelompok militar yang berbasis di Lebanon ini ikut

terjun ke medan pertempuran di Suriah dengan membantu pasukan

oposisi. Meski demikian, kedua kubu yang

berseteru itu jarang terlibat bentrokan senjata hingga

menyeberang ke tanah Lebanon.
Sebelum ini oposisi memang telah berulang kali mengancam

Hizbullah atas aksinya mendukung pasukan pemerintah. Beberapa

kali pula roket oposisi menghantam kantung-kantung Hizbullah

di Lebanon meski tak ada korban dan kerusakan yang berarti.

Baru kali ini, mereka saling berhadapan dan menembakkan

senjata masing-masing. Ini artinya, konflik Suriah benar-

benar telah meluas ke Lebanon.
Selain bentrokan antara oposisi Suriah dan Hizbuilah, Lebanon

dipanaskan pula oleh pertempuran sektarian antara kelompok

Sunni dan para pengikut sekte Alawit, salah satu aliran dalam

Syiah. Pertempuran sengit antara dua kelompok ini pecah di

Tripoli Utara, Lebanon. Kantor berita nasional Lebanon

melaporkan, tembak-menembak di kota terbesar kedua di Lebanon

pada Abad itu melukai 14 orang.
Suasana panas tersebut kian menyengat setelah seorang ulama

Sunni paling berpengaruh, Syekh Yusuf al- Qaradhawi, menyeru

setiap Muslim Sunni untuk berjihad di Suriah. Mereka diminta

berjuang

melawan pasukan Presiden Bashan al-Assad yang menganut sekte

Ala- wit serta kelompok Syiah Hizbullab.
Di Suniah, pihak pemerintah akhirnya buka suara terkait

kekhawatiran PBB dan Palang Merah Inteniasional terhadap

keselamatan warga sipil di Qusair. Berbicara melalui stasiun

televisi pemerintah, SANA, Menteri Luar Negeri (Merlu) Suriab

Walid al-Moualem mengaku terkejut dengan kekhawatiran

internasional itu. “Sebab, dunia terlihat tenang-tenang saja

ketika oposisi mengambil alih Qusair 19 bulan sham,” katanya.
Meski demikian, kata al-Moualem, pihaknya telah menghubungi

Sekjen PBB Ban Ki-moon, sekaligus mengizinkan Palang lvl erah

masuk ke Qusair setelah operasi militer usai. Akhir pekan

lalu, PBB dan Palang Merah Internasional meminta akses masuk

ke kota Qusair untuk mengirim obat-obatan. Namun, .permintaan

itu ditolak pemerintah.
Hingga saat ini seperti dituturkan aktivis oposisi Hadi

Abdullah kepada AP, serangan dan pengeboman di Kota Qusair

masih berlanjut. Korban tewas dan luka pun terus berjatuhan.
• ed: wachadah handasab






Sumber : republika/tangsel pos
 
Back
Top