Urban Legend dalam Lift
Kisah ini adalah sebuah kisah urban legend yang sangat menakutkan dari Negara Korea tentang seorang gadis yang di bunuh pada malam hari di sebuah lift/elevator. Kasus ini sangat terkenal sebagai ''Pembunuhan di Lift''.
Ada seorang gadis Korea berusia 19 tahun berinisial "A" (maaf nama asli tidak disebutkan) yang menghadiri sebuah acara di universitas di kota besar Korea. Suatu malam, ia harus tetap berada di ruang perpustakaan untuk menyelesaikan sebuah proyek dan membuat gadis itu pulang pada larut malam.
Gadis itu tinggal di lantai 14 di sebuah gedung apartemen yang tidak begitu jauh dari universitas, proyek yang ia kerjakan di universitas pun telah selesai kemudian ia bergegas pulang dan sampai di sebuah apartemen, ia berdiri di pintu masuk dan menekan tombol untuk memanggil lift. Ketika lift tiba dan pintu lift terbuka ia pun langsung melangkah masuk dan menekan tombol untuk menuju ke lantai yang ditujunya. Sesaat pintu lift akan segera menutup, ada seorang pria yang sedang berlari menuju lift, pria itu sungguh terlihat lelah dan mengulurkan tangannya untuk menghentikan penutupan pintu. Kemudian, ia melangkah masuk ke lift dan berdiri di sampingnya.
man-in-the-elevator-01.jpg
"Permisi, apakah anda tinggal di lantai 14?", tanya pria itu, sambil melihat tombol lift menyala.
"Ya", jawab gadis itu sambil terdiam.
"Ohh", kata pria itu sambil tersenyum padanya.
"Kebetulan sekali ya, saya tinggal di lantai 13 hanya beda 1 lantai."sahut pria itu sambil menekan tombol lift nomor 13.
Melalui jendela di pintu lift, gadis itu hanya menyaksikan lantai yang sedang berlalu menuju ke atas, dan keduanya pun berdiri dalam keadaan hening dan terdiam. Gadis itu melirik beberapa kali kepada pria itu, kemudian mereka kebetulan berpapasan dalam satu pandangan, pria itu tersenyum manis kepadanya, dan gadis itu merasa malu dan pipinya pun memerah. Saat itu, lift berhenti di lantai 13, pintu lift pun terbuka dan pria itu melangkah keluar dari lift.
"Sampai nanti ya.." kata pria itu sambil tersenyum.
"Ya dengan senang hati, sampai ketemu lagi," jawab gadis itu dengan nada riang.
Kemudian pintu lift itu menutup, dan tiba-tiba saja pria itu berbalik dan menoleh kepadanya, dan menarik sebuah benda dari dalam jasnya, benda itu adalah sebuah pisau dapur yang tajam. Dan pria itu berkata pada gadis itu, dengan suara mengancam.
"Hey! Lantai atas, aku tunggu kau!" kemudian pria itu tertawa seperti orang gila, dan pria itu berlari menuju tangga menuju lantai 14.
man-in-the-elevator-02.jpg
Gadis itu pun mulai merasa panik dan takut, kemudian ia memukul-mukul tombol lift dengan keras dan berusaha untuk menghentikan laju lift, tetapi usahanya itu pun tidak ada gunanya dan ia pun putus asa. Ketika ia sampai di lantai 14 dan pintu lift pun telah terbuka, pria yang membawa pisau itu pun sudah berdiri di sana, menunggunya, dan siap untuk membunuhnya.
Di Negara Korea, para penduduknya mengatakan bahwa kasus ini bukan hanya sekedar kisah urban legend tetapi kasus ini adalah sebuah KISAH NYATA. Di kabarkan seorang gadis berinisial "A" itu ditemukan tewas, ditikam sampai mati di dalam lift. Para penduduk mengatakan bahwa bagian terburuk dalam kasus kematian lift ini adalah bukan kematian dari gadis itu, melainkan penderitaan yang di alami gadis itu dengan ancaman pembunuhan dalam menuju ke lantai 14, dan perasaan takut yang dipenuhi dengan keputus asaan, terjebak dalam lift sambil memukul tombol lift supaya berhenti, kemudian ia tahu bahwa ia akan mati di lantai 14. Para penduduk telah mengklaim bahwa di dalam kasus ini ada suatu alasan mengapa di setiap lift sekarang telah tersedia memiliki tombol berhenti.
Uba yo sare dari jepang.
Ada sebuah kisah dari Jepang dimana ketika seorang pria terbangun di tengah malam untuk pergi ke kamar mandi. Dia bangun dari tempat tidur dan berjalan sambil meraba-raba dinding menuju ke pintu kamar mandi yang gelap. Saat itu ia tak terpikir untuk menyalakan lampu kamar mandi karena dia sudah tidak tahan untuk buang air. Keadaan kamar mandi dalam keadaan gelap dan ia sengaja membuka pintu kamar mandi sedikit agar cahaya dari luar menerangi dan masuk ke dalam kamar mandi, karena malam itu sedang bulan purnama.
Ketika ia sedang buang air, tiba-tiba ia melihat bayangan seseorang dari luar menuju pintu kamar mandi, ketika matanya tertuju dengan bayangan itu. Tiba-tiba saja bayangan itu makin mendekat dan mendekat ke kamar mandi dan bayangan itu adalah sesosok wanita yang berpakaian kimono, wanita itu tampak terlihat sangat tinggi darinya, tetapi ia memiliki wajah yang tidak jelas, wajahnya seperti di tutupi oleh sesuatu, entah apakah itu? wanita itu diperkirakan sudah tua dan kimononya sudah sangat kusam dan kotor. Wanita itu hanya diam membisu, pria itu mulai bertanya "Apa yang sedang kau lakukan disini, cepat pergi!'', setelah itu tak ada jawaban sedikitpun dari wanita itu. Dan keesokan harinya, pria yang berada di kamar mandi tersebut dinyatakan hilang di dalam rumahnya, dan yang bisa ditemukan hanyalah sebuah jejak kaki yang aneh, yang berjalan seperti menyeret sesuatu dan jejak kaki itu berakhir di dinding rumah.
Setelah kalian membaca kisah ini, maka kalian mungkin akan dikunjungan oleh wanita berkimono ini, dan wanita ini akan datang dalam waktu tiga hari, tepat di malam hari. Jika kalian mendengar ketukan dari luar pintu kamar mandi sebanyak tiga kali di tengah malam, maka kalian jangan segera langsung dibuka, tetapi sebutkanlah sebuah kalimat "Uba Yo Sare". sebanyak tiga kali. Karena kalimat ini akan membuat wanita itu pergi menjauhi kamar mandi kalian, karena kalimat itu adalah nama wanita berkimono tersebut.
1. Phantom Gassers
Juga dikenal sebagai Mad Gasser hantu penyerang ini menyemprot,melumpuhkan dan memuakkan gas ke rumah-rumah penduduk pada malam hari. Para korban tidak dapat bergerak selama sekitar empat puluh menit dan sangat mual. Gasser digambarkan sebagai seorang pria, atau wanita berpakaian seperti seorang pria, mengenakan semua hitam dan gas yang disemprotkan berbau seperti bunga. Polisi menerima lebih dari selusin panggilan dalam menanggapi penyerang ini dan setidaknya dua puluh sembilan korban, yang didominasi perempuan. The Phantom Gasser tidak pernah ditemukan
2. Woman in WhitePad Definisi
Sebuah cerita rakyat dengan banyak variasi. Yang paling terkenal adalah cerita tentang Meksiko La Llorona – Perempuan Menangis. Cerita ini terjadi lama ketika putri India yang cantik, Don a Luisa de Loveros, jatuh cinta dengan seorang bangsawan Meksiko tampan bernama Don Nuna de Montesclaros. Sang putri mencintai sang bangsawan sangat dalam dan memiliki dua anak, tapi Montesclaros menolak untuk menikahinya. Ketika akhirnya Montersclaros meninggalkannya dan menikah dengan wanita lain, Dona Luisa menjadi gila, karena marah dia menusuk kedua anaknya. Pihak berwenang menemukan dia berkeliaran jalan, terisak-isak, pakaiannya berlumuran darah. Dia didakwa dengan pembunuhan bayi dan dikirim ke tiang gantungan. Sejak itu,hantu La Llorona berjalan negara pada malam hari dengan gaun berdarah, menangis keluar untuk mencari anak-anak untuk dibunuh. Jika dia menemukan setiap anak, dia akan membawanya pergi ke ‘bawah’ ,di mana jiwanya sendiri berdiam.
3. Hawaii’s Drowned Boy
Sebuah legenda perkotaan tentang seorang anak muda yang dibunuh karena tenggelam di kolam di Big Island,Hawaii. Menurut legenda, dia sangat marah dan anak itu menghantui kolam, menyeret turun perenang dan menenggelamkan mereka. Tidak ada yang bisa menghentikan pembunuhan yang terjadi, Drowned Boy terus menarik dan menenggelamkan orang sampai akhirnya ia mendapat orang yang membunuhnya
4. Deanna Laney
Pada bulan Mei 2003 Deanna Laney percaya Tuhan memerintahkan dia untuk membunuh anak-anaknya. Laney, yang sangat religius, memiliki serangkaian delusi pada hari pembunuhan. Dia bilang dia melihat Harun dengan tombak, kemudian melemparkan batu, kemudian meremas katak dan percaya Tuhan menyarankan dia harus menusuk atau mencekik anak-anaknya. Dia bilang dia pada awalnya menolak, tapi dia merasa dia harus melakukan apa yang dia dianggap kehendak Allah untuk membuktikan imannya. Seorang juri Texas menemukan Deanna Laney tidak bersalah dengan alasan kegilaan fatal dengan membunuh dua anak muda dengan batu dan melukai ketiganya. Dia menghadapi fasilitas mental dalam kurun waktu yang tidak ditentukan. Dalam kasus serupa, Andrea Yates berpendapat bahwa Setan memerintahkan dia untuk membunuh anak-anaknya untuk menyelamatkan mereka dari hukuman kekal
5. Haunting Smurl
Rumah milik Jack dan Janet Smurl di West Pittston, Pennsylvania, adalah adegan menghantui mengerikan dan menakutkan 1985-1987. Kasus ini mendapat perhatian luas di media. Walaupun rumah pergi melalui tiga eksorsisme dan penyelidikan oleh demonologists Ed dan Lorraine Warren, setan itu menolak untuk pergi. Para hantu dicatat dalam sebuah buku dan digambarkan dalam film kedua bernama The Haunted
Urban Legends Joseph Floyd
Joseph floyd merupakan sebuah urban legend yang kudapat dari sebuah penuturan dari salah seorang temanku, dimana mereka kemudian akan saling menceritakan kisah ini untuk menakuti satu sama lainnya.
Kisah ni tidak begitu populer sebenarnya. Semua ini dimulai oleh seorang anak bernama joseph floyd yang berteman baik dengan seorang gadis bernama melissa. Mereka bersahabat baik sejak sekolah kelas lima.
Ketika mereka lulus sma, dia kemudian meminang melissa. Namun ketika joseph mencari melissa, dia tidak berhasil menemukannya. Kemudian joseph memutuskan untuk pergi kerumahnya keesokan harinya.
Ketika dia sedang berkendara kesebuah toko swalayan untuk membeli beberapa makanan, dia melihat beberapa orang memperkosa melissa. Dia menelepon polisi dan gerombolan pria itu kemudian ditangkap.
Joseph kemudian mengantarkan melissa ke rumah sakit sebab keadaan meliss saat itu sangat buruk. Dokter mengatakan bahwa melissa mengalami perdarahan dalam, tertular penyakit kelamin, dan mengalami retak tulang tengkorak. Dia harus tinggal di rumah sakit selama beberapa bulan.
Beberapa bulan berlalu dan joseph kemudian mengunjungi melissa. Ketika dia bertanya pada dokter bagaimana keadaan melissa, dokter mengatakan bahwa melissa meninggal beberapa hari yang lalu karena keadaannya terus memburuk.
Joseph merasa sangat sedih, dan memutuskan untuk bunuh diri agar bisa bertemu dengan kekasih hatinya. Dia pergi keatap sebuah bagunan tinggi dan melompat dari sana.
Tidak lama setelah kematian joseph, pria yang memperkosa melissa mulai menghilang satu persatu. Dan kemudian mereka ditemukan setelah sudah berubah menjadi mayat, ditemukan ditempat dimana joseph melakukan bunuh diri.
Kemudian hal ini berlangsung kembali, orang orang mulai tewas. Semua orang tersebut adalah orang orang yang telah melukai melissa. Kebetulan tidak berakhir pada hal ini saja.
Mereka tewas ditempat dimana joseph melakukan bunuh diri. Mereka mati diwaktu yang sama seperti kematian joseph (8:38 pm) mereka mati ditanggal yang sama seperti tanggal kematian joseph (8/3).
Dan hal lainnya yang cukup mencengangkan adalah bahwa nomor favorit joseph adalah 838. Mereka mengatakan bahwa arwah joseph tidak pernah tenang dan selalu muncul dalam dendam yang begitu membara.
Hantunya membuat orang orang yang telah menyakiti melissa menjadi gila. Hal ini menyebabkan mereka melakukan bunuh diri. Konon di daerah asalnya mereka yang telah mengetahui kisah ini kemudian akan melihat hantu joseph floyd pada jam 8:38 PM.
Namun dalam keisengan kami dan semakin berkembangnya urban legend ini kemudian muncul sebuah cerita mengenai cara untuk memanggil arwah dari Joseph Floyd ini. Caranya adalah dengan mengatakan Joseph and Melissa sitting on a tree. K-I-S-S-I-N-G" sebanyak 3 kali.
Father and Daughter
Pada suatu malam, sepasang suami istri sedang menikmati perjalanan romantis di sepanjang jalan pegunungan. Hanya saja ketika mereka berbelok ke tikungan tajam, seorang gadis kecil datang keluar dari semak-semak di sisi jalan. Dia berdiri tepat di jalan mobil mereka, mengulurkan tangannya dan menangis keras.
Sang suami sangat terkejut oleh kemunculan tiba-tiba gadis itu, dan dia hampir menabraknya. Untungnya, ia berhasil berbelok pada saat detik terakhir, dan menghindarinya.
Ketika mereka sudah tenang, pasangan itu membahas apa yang baru saja mereka lihat.
"Apa yang gadis kecil lakukan disini sendirian, dalam kegelapan?" Tanya sang suami.
"Aku tidak tahu," jawab istrinya. "Ini membuatku merinding. Apakah menurutmu dia adalah hantu?"
"Aku tidak berpikir sampai seperti itu," kata sang suami. "Dia tampak sangat sedih. Mungkin dia tersesat, dan dalam kesulitan."
Tepat saat itu, mereka melihat seorang pria di depan jalan. Ketika orang itu melihat mobil mereka, ia mengulurkan tangannya, dan mereka pun turun. Suami itu menepi ke sisi jalan.
Pria itu kehabisan napas, "Apakah kau melihat putriku?"
Dia mengatakan bahwa dia bersama putrinya sedang berjalan-jalan di sepanjang jalan pegunungan, dan tiba-tiba mereka telah kehilangan jejak. Dalam kegelapan mereka telah terpisah, dan sekarang ia sedang putus asa mencari putrinya.
Pasangan itu mengatakan bahwa mereka telah melihat seorang gadis kecil berjalan di seberang jalan hanya beberapa menit sebelumnya. Sang suami merasa sangat bersalah karena tidak berhenti untuk anak kecil itu, lalu ia menawarkan tumpangan pada pria itu.
"Tidak, terimakasih." Jawab orang itu. "Itu tidak perlu. Terimakasih banyak."
Ketika mereka menjelaskan di mana mereka telah melihat putrinya, pria itu berterima kasih kepada mereka lagi lalu pria itu pergi.
Seminggu kemudian, ketika suami-istri itu sedang menonton televisi bersama-sama. Di berita, reporter mengatakan bahwa mayat seorang gadis kecil telah ditemukan di jalanan pegunungan, dan polisi telah menangkap orang yang membunuhnya.
Melihat gambar yang ditampilkan pada layar, pasangan itu ngeri.
Itu adalah orang yang sama yang berbicara dengannya saat mereka tersesat.
Dia bukan Ayah gadis kecil itu.
Gadis kecil itu telah berjuang untuk melepaskan diri dari cengkeraman penculik, dan, tanpa menyadarinya, mereka telah membantu penculik itu untuk menangkapnya.
the clawfoot bathtub
Sejak orangtuaku membeli bak mandi model clawfoot bathtub, aku mulai merasa tidak nyaman setiap kali aku pergi ke toilet. Ayahku bilang itu bak dari era Victoria vintage, tapi aku menduga dia hanya mendapatkannya murah dari sebuah toko antik tua. Hampir segala sesuatu yang kita miliki di rumah sudah tua. Ayahku tidak pernah bisa menolak diskon.
Sesuatu hal mengenai bak mandi antik itu menggangguku. Mungkin itu karena gelap, jelek, atau karena noda coklat-kemerahan pada porselennya. Mungkin itu kaki besi keriput bak mandi menjorok keluar pada sudut yang aneh. Mereka tampak seperti cakar dari beberapa binatang, atau monster. Kadang-kadang, aku membayangkan bak mandi tiba-tiba berdiri, dan bergegas keluar dari kamar mandi sementara aku membelakanginya.
Setiap hari, orangtuaku sepertinya terus berdebat. Bahkan hal sekecil apa pun akan memicu perseteruan yang berlangsung selama berjam-jam. Aku tidak bisa ingat saat ada suasana damai, dan tenang di rumah. Sepanjang hari, orang tuaku akan berada di bentengnya masing-masing, memiliki argumen setelah argumen.
Seringkali, pada malam hari, ketika orangtuaku berdebat sampai berteriak, dan menjerit, aku akan meletakkan bantal di atas kepalaku untuk menghalangi kebisingan, dan menangis sampai tertidur. Dengan semua kekacauan di rumah, kadang-kadang aku merasa seolah-olah aku kehilangan akal pikiranku.
Akhir-akhir ini, aku mulai meragukan kewarasanku lebih, dan lebih. Setiap kali aku pergi ke kamar mandi untuk mandi, atau sikat gigi, aku akan melihat hal-hal aneh terlihat dari sudut mataku. Tercermin dalam cermin, aku bisa melihat bak mandi clawfoot di belakang.
Sekali, aku pikir aku melihat darah mengalir keluar dari keran. Tapi ketika aku berbalik untuk melihat, keran tidak dinyalakan. Pada kesempatan lain, kupikir aku melihat beberapa bentuk aneh, bayangan gelap berbaring di bak mandi, kepalanya nyaris mengintip keluar. Tentu saja, aku berbalik dengan hati-hati, tapi bak mandi clawfoot itu kosong.
Setiap kali aku menanggalkan pakaian, dan melangkah masuk ke dalam bak mandi untuk mandi, aku merasa ada sensasi aneh bahwa aku sedang diawasi. Rambut di bagian belakang leherku berdiri, dan aku merasa seperti ada seseorang menatap tubuh telanjangku.
Saat aku sedang mandi suatu malam, aku tidak sengaja menjatuhkan sabun. Saat aku membungkuk untuk mengambilnya dari bawah bak mandi, aku kehilangan keseimbangan dan jatuh ke belakang bak mandi. Tiba-tiba, rasanya seolah-olah ada tangan meraihku, dan menahanku di bawah air.
Aku begitu takut lalu menendang, dan berjuang sekuat tenaga, akhirnya aku dapat membebaskan diri dari kaki tak terlihat yang tampaknya mencengkeram erat pada kulitku. Dengan terengah-engah aku berdiri, aku pikir aku bisa mendengar tawa samar bergema di sekitar kamar mandi kecil ini.
Ketika pagi tiba, aku memutuskan untuk berkunjung ke toko antik lokal di mana Ayahku telah membeli bak mandi clawfoot itu. Ketika aku bertanya kepada pemilik tentang bak mandi bernuansa vintage yang ia jual beberapa hari sebelumnya, aku terkejut oleh kisah mengerikan yang ia beritahukan kepadaku.
Rupanya, bak mandi clawfoot tua itu dari zaman era Victoria. Pria itu mengatakan bahwa dulunya milik seorang pembunuh berantai terkenal, dan dicerca, bernama George Haigh. Aku ternganga. dan mulai gemetar karena ketakutan.
Haigh akan memikat gadis-gadis muda untuk datang ke rumahnya, dan menyuruhnya mandi. Kemudian, sementara mereka mandi, ia akan memata-matai mereka melalui lubang yang telah dibor di dinding. Ketika hal yang tidak diharapkan terjadi, dia akan menerkam mereka, dan memegang kepala mereka serta menenggelamkan mereka di bak sampai mereka mati tenggelam.
Pembunuh jahat itu kemudian mencincang tubuh mereka dengan kapak, dan membuang potongan-potongan itu ke tempat sampah. Setelah beberapa gadis-gadis muda yang hilang di daerah tersebut, perbuatan yang mengerikan akhirnya terungkap.
Seorang tetangga mengintip melalui sampah-sampah yang tertimbun, ketika ia menemukan sisa-sisa tubuh manusia, ia lalu menghubungi polisi. Mereka menangkapnya, dan mengadilinya. Dia terbukti bersalah, dan dihukum gantung.
Aku merasa ngeri dengan cerita tersebut. Aku menyadari bahwa aku harus meyakinkan orangtuaku untuk menyingkirkan bak mandi clawfoot tua itu sebelum sesuatu yang mengerikan terjadi.
Aku berlari kembali ke rumah.
Ketika aku sampai di rumah, aku menemukan Ayahku duduk sendirian di sofa ruang tamu. Televisi dalam keadaan mati, dan rumah dalam keadaan sunyi.
"Dimana Ibu?" Tanyaku kepadanya.
"Dia sedang di lantai atas, mandi." Jawab Ayahku. "Aku akan pergi memeriksanya."
Aku duduk di sofa sementara Ayahku naik ke atas. Rumah itu begitu tenang, itu aneh bagiku. Aku tidak terbiasa dengan keheningan ini. Tiba-tiba, aku mendengar serangkaian suara benda tajam yang berasal dari lantai atas, lalu suara itu mulai melambat, lalu aku mendengar suara langkah kaki yang disengaja yang menggema di seluruh langit-langit, sedang melakukan perjalanan menuruni tangga.
Ayahku muncul di pintu ruang tamu. Matanya berkaca-kaca, dan ada ekspresi aneh di wajahnya.
Aku melihat dia memegang kapak berdarah.
"Ibumu sudah selesai mandi." Katanya. "Sekarang giliranmu untuk mandi."
Where's Mommy?
Ada seorang sopir taksi yang istrinya tiba-tiba menghilang, meninggalkan dia dengan seorang putri berusia lima tahun yang selalu menyendiri. Sang ayah harus bekerja berjam-jam, dan tidak bisa menghabiskan banyak waktu di rumah. Ia sering pergi keluar saat menjelang pagi, dan kembali sampai larut malam.
Tetangganya adalah seorang wanita lajang, dan dia dengan ramah menawarkan diri untuk datang dan merawat anaknya sementara dia pergi.
Setiap malam, gadis kecil akan terjaga, menangis, dan memanggil nama ayahnya. Kemudian, suatu malam, ia berhenti menangis. Itu terdengar di pintu kamar tidurnya, tetangganya bisa mendengar tawa gadis kecil itu. Kedengarannya seolah-olah dia sedang berbicara dengan seseorang.
"Oh, ayahnya pasti pulang lebih awal," pikir tetangganya.
Dia membuka pintu kamar tidur, dan menemukan gadis kecil tersebut yang duduk sendirian di tempat tidurnya, tertawa dalam gelap. Tidak ada orang lain di ruangan itu. Tetangganya memutuskan bahwa ia harus bertanya tentang perilaku anehnya itu.
"Dengan siapa kamu sedang bicara, sedangkan Ayahmu masih bekerja?" Tanya dia.
"Ibuku," jawab gadis kecil itu. "Setiap kali aku kesepian dan menangis, Ibuku datang dan memelukku serta mencium pipiku."
Wanita itu terkejut. "Tapi aku selalu di sini, dan pintu depan terkunci," katanya. "Bagaimana dia bisa masuk?"
Gadis kecil itu menunjuk ke pintu basement dan berbisik, "Dia datang merangkak keluar dari sana.
Keringat dingin mulai turun dari punggungnya, dan dia segera menelepon polisi.
Taking Time For All The Wrong Reasons
Kau boleh menyebutku mengerikan, menakutkan, atau sebutan-sebutan parah lainnya. Tapi di akhir ceritaku, aku harap kau mengerti mengapa aku melakukan apa yang kulakukan, mengapa aku hanya berdiri dan membiarkan teman dekat ku mati. Dan yang paling terpenting, aku harap kalian. tidak menghakimiku.
Kami baru saja lulus SMA, dan memutuskan untuk pergi keluar kota untuk melanjutkan ke universitas. Aku dan teman baikku Eric. Kami pindah ke kota yang sama, universitas yang sama, pekerjaan yang sama, dan segala sesuatu yang sama lainnya. Kami menghabiskan seluruh waktu hampir selalu bersamaan, kami tumbuh menjadi lebih kuat dan lebih kuat lagi dari sebelumnya, dan akhirnya aku jatuh cinta dengan laki-laki yang aku kenal hampir seluruh hidupku ini.
Semuanya berjalan sempurna, seperti di film-film saja, sesuatu yang aku tidak pernah tahu akan terjadi untuk seseorang sepertiku. Aku sangat senang.
Akhirnya kami memutuskan untuk menyewa rumah bersama. Rumah yang agak aneh, murah, tetapi agak sempurna untuk dua mahasiswa seperti kami. Dan ketika satu tahun berlalu, aku memutuskan untuk mendekorasi rumah secara perlahan tapi pasti. Kuliah dengan jurusan ilmu forensik, tentu saja mendorong Eric untuk mencari informasi lebih tentang rumah kami itu sebelum kami merobek sesuatu dalam perenovasian rumah tersebut. Aku tahu bahwa itu sebenarnya tidak perlu, tapi keras kepalanya memaksaku juga untuk menyetujuinya. Jadi dia mencari, menggali dan menemukan setiap detail sejarah tentang rumah ini sebelum kami tinggali.
Tetapi karna pencarian itu. Eric menjadi kurang tidur, dia sering bolos kuliah, parahnya dia tidak peduli sedikitpun tentang itu. Ini sudah berlangsung sekitar dua atau tiga minggu dan aku mulai merasa seperti hanya satu-satunya orang waras di rumah kami.
Dia tidak berbicara padaku tentang apa saja yang telah ia dapat dalam pencariannya. Dia hanya berkata bahwa itu semua adalah 'tidak menarik', tapi kantong mata dibawah mata birunya yang brilian itu cukup membuktika bahwa pencariannya itu bukan sesuatu yang 'tidak menarik'.
Aku segera meyakinkan dan menasehati Eric untuk kembali serius dalam kuliah. Aku juga memberitahunya bahwa dia tidak bisa melakukan penggalian informasi tentang rumah ini terus menerus. Ternyata ia setuju dan aku mulai rencanaku.
Aku memutuskan untuk membantunya dalam pencariannya, supaya dia bisa berkonsentrasi pada hal lainnya seperti kuliah dan hal penting lainnya. Jadi, aku mulai ketika dia sedang tidak dirumah atau pergi kuliah. Aku mulai dari segala sesuatu yang sudah ia dapatkan sampai memahami jurnalnya juga, dimana dia menuliskan seluruh apa yang telah ia dapatkan. Tanpa sengaja, aku juga melibatkan pencarian yang aku anggap tidak penting sama sekali. Aku membaca info dan profil pemilik rumah ini sebelumnya dan ternyata sesuatu yang mengerikan yang telah terjadi dirumah ini.
Upacara kematian, darah dimana-mana, janin yang digugurkan dan perselingkuhan. Semuanya. Aku tidak tahu bagaimana dia tahu semua ini, tapi semua itu terdengar begitu nyata untuk dibuat-buat. Rasanya aku tidak ingin mempercayai semuanya. Karna selain catatannya tentang masa lalu rumah yang kami sewa ini, dia juga menulis catatan diary juga. Eric mengatakan aku tidak akan pernah mengira apa yang akan didengar darinya, semua yang dia lihat dan rasakan. Interaksinya dengan arwah perempuan yang dia lihat disini, juga usahanya untuk mengumpulkan arwah-arwah gentayangan lainnya dan membantu mereka menemukan jalan yang tepat untuk pulang ke alam mereka. Fikirannya kacau. Dia menjadi gila dan terobsesi tentang masa lalu dari rumah ini dan tidak ada cara untuk menghentikannya.
Aku mulai melakukan penelitianku sendiri, karna aku tahu sekarang keingintahuanku lebih besar daripada punyanya. Tapi aku yakin aku tidak akan kehilangan kontrol akan hidupku seperti yang telah Eric lakukan. Jadi karna itu lah aku memulainya.
Aku mulai bertanya pada tetangga, pemilik resmi rumah ini sekarang (yang menyewakan rumah ini kepada kami), dan siapa saja yang aku fikir mengetahui apa yang tidak aku ketahui. Mereka semua mengatakan hal yang sama, setiap orang bilang tidak tahu. Aku mulai mencari suatu petunjuk disekitar rumah lagi. Tanda-tanda, rahasia tersembunyi, sesuatu yang akan menambah informasiku tentang rumah ini atau masa lalu pemiliknya. Tapi sejauh ini hanya sia-sia, aku tidak mendapatkan apapun.
Perlahan tapi pasti Eric kembali pada kebiasaan lamanya, dan aku takut dia akan mengetahui kalau aku juga melakukan pencarian tentang rumah itu. Aku tidak akan membiarkannya mengetahui itu, karna aku tidak ingin dia kehilangan kontrol lagi. Tapi, aku tidak bisa mencegahnya. Lalu aku membiarkannya mengatasi semuanya sendiri dengan caranya, aku tahu dia tidak akan mendapatkan informasi yang lebih jauh, sama sepertiku. Tapi, oh, ternyata aku salah besar. Eric mendapatkan segalanya lebih banyak dari yang aku lakukan. Dia tahu semua tempat yang tepat yang berhubungan dengan masa lalu rumah ini. Tapi aku tidak ingin mengganggunya dengan bertanya-tanya tentang itu padanya. Aku hanya membiarkannya menangani semuanya dengan caranya sendiri. Aku tahu, aku tidak dapat menghentikannya, walau semua itu merubahnya menjadi seseorang yang jelas-jelas berbeda dari dia yang ku kenal selama ini. Aku hanya ingin memperhatikan diriku sendiri, aku tidak dapat menangani semua kekhawatiran ini.
Aku mulai jarang melihat Eric. Dia mulai mengunci dirinya sendiri dalam kamarnya berjam-jam. Aku penasaran, aku resah tentangnya, tapi selain itu, aku jug senang. Perasaan yang sama yang aku rasakan ketika kami pindah dulu. Aku lebih bisa tidur nyenyak, dan bangun pagi dengan senyuman dibibirku.
Aku tahu apa yang harus aku lakukan. Aku mulai menunggu sampai jam 3 atau 4 pagi, hanya untuk berteriak seolah-olah sedang terjadi suatu pembunuhan dari kamarku, dan beberapa detik kemudian aku mendengar langkah kaki panik Eric mendekati pintu kamarku. Lalu aku berhenti berteriak dan berpura-pura sedang tertidur. Tapi dia tidak membangunkanku dan tidak bertanya apa yang terjadi ketika kami bertemu disiang harinya. Aku heran dia bersikap seperti itu. Dia sudah tenggelam dalam dunia dan rahasianya sendiri. Aku mulai berfikir untuk membuatnya kehilangan fikiran dan obsesinya lebih cepat. Karna jika dia tetap memelihara semuanya itu, maka kehidupan kami akan hancur. Jadi, aku mencoba untuk membuat imajinasinya terus bertambah, membengkak dan siap untuk meledak. Dan aku tahu, itu segera akan terjadi. Dan setelahnya kami akan hidup tenang.
Aku mencoba berteman dengan seorang penyembelih hewan di kota, memberitahunya bahwa aku sedang melakukan penelitian untuk kuliah ku dan membutuhkan tulang-tulang hewan yang banyak. Dia menyetujuinya dengan senang, karna aku membayarnya untuk setiap tulang-tulang yang kubawa pulang kerumah. Jadi, kini aku mengoleksi tulang-tulang tersebut, tentu saja secara rahasia. Semua benda benda konyol ini akan membebaskan kami dari imajinasi dan obsesinya Eric, fikirku. Di suatu malam, aku mendapat kesempatan untuk melakukan rencanaku. Ketika Eric tertidur dengan nyenyak, aku menyelinap ke kamarnya dan meletakkan masing-masing tulang dilantai kayu kamarnya, dengan diam-diam dan dengan sempurna. Lalu kembali kekamarku. Malam itu aku tidak bisa tidur, aku merasa seperti anak kecil yang sedang mempersiapkan natal. Lalu, aku melakukan apa yang sering aku lakukan hampir setiap minggu belakangan ini, aku berteriak, lebih kencang dari sebelumnya. Kemudian sejurus kemudian, aku mendengar Eric malah berteriak juga dari kamarnya, aku tahu dia sudah mendapatkan 'hadiah' dariku untuknya. Aku berlari ke kamarnya dan memanggilnya. Ketika aku membuka pintu kamarnya, mulutku ternganga dan coba berakting dengan rencanaku sebelumnya.
“Apa.. Apa maksud dari semua ini, Eric?!” Aku pura-pura shock memandangi tulang-tulang itu.
“Aku sama sekali tidak tahu, Meri. Jujur aku tidak melakukan ini”.
Aku naik keranjangnya dan meletakkan tanganku ke wajahnya untuk menenangkannya. Akhirnya dia mulai menjelaskan segala sesuatu yang dia tahu tentang pencarian dan penelitiannya. Dia mengakui semuanya malam itu, bertanya bagaimana bisa aku tidak mendengar teriakan yang sering terjadi. Aku hanya melihat matanya dan mengatakan itu mungkin hanya khayalannya. Dia pun menyetujuinya dan tidak ingin membahas hal itu lebih jauh lagi. Malam itu kami terjaga sampai pagi, dan aku mendengarkan semua yang ia katakan padaku dengan penuh perhatian. Dia meminta pertolonganku untuk menghentikan semua ini. Ya, aku tau dia memang sudah pantas untuk dibantu dan aku memang sudah harus siap untuk membantunya.
Siang itu kami duduk diruang makan dalam diam, pertama kalinya kami duduk berdua pada bulan ini. Aku melihatnya, aku melihat betapa sakit dan tersiksanya dia. Matanya sayu dan terlihat sedih. Aku merasa dia benar-benar membutuhkan pertolongan. Sudah 10 menit kami duduk disini, dan tanpa berkata-kata, kami berdua bangkit dan berjalan menuju kamarnya. Dia duduk ditempat tidurnya, dan aku hanya terdiam berdiri disampingnya untuk beberapa detik. Lalu berjalan menuju meja disamping tempat tidurnya dan membuka laci paling atas. Magnum 357 tergeletak diatas ratusan lembar halaman dari sobekan sebuah buku. Aku mengambil pistol itu dan memberikannya dengan lembut. Dia memandangku dengan pandangan hangat. Dia menatap tangannya, dan kemudian melihatku lagi. Dia tahu apa yang dia inginkan, dan dia senang aku ada untuk membantunya. Dia menghela nafas dan aku mengisyaratkannya bahwa sekaranglah waktunya. Sedetik saja serasa berjam-jam saat itu. Aku memejamkan mata dan beberapa saat kemudian telingaku mendengar letusan. Kemudian, aku membuka mata dan melihat kepala yang remuk dari sesorang yang aku cintai, terbaring diatas bantalnya. Aku tidak berteriak, tidak menangis, aku bahkan tidak merasa jantungku berdegup kencang. Aku berjalan perlahan dan meletakkan mayat Eric ditanganku dan memeluknya berhari-hari.
Dan sejak saat itu aku begitu sering berhalusinasi karna dehidrasi dan kelaparan sampai polisi dan tim penyidik menemukan kami. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Pemeriksaan menunjukkan bahwa itu adalah murni bunuh diri, mereka tidak menyalahkanku.
Itu adalah setahun yang lalu sejak aku bisa menceritakan cerita ini dan bagaimana penjelasan detail semuanya bisa terjadi. Tak seorangpun percaya padaku, mereka tak mengerti perasaanku. Mereka tidak akan tahu apa yang aku maksud. Kadang beberapa malam, aku masih sering berteriak seperti yang sering ku lakukan dulu untuk melihat apakah Eric akan datang berlari ke kamarku. Sampai saat ini pun dia masih melakukannya. Selalu.
Dan sampai saat inipun, aku masih sering merasakan kepala remuknya ikut tidur bersamaku di keremangan cahaya kamarku.
Chat.
Saat itu jum’at malam dan seperti seperti biasanya aku chating dengan temanku, Bradley sampai hampir larut malam disebuah chatromm virtual. Dia mengatakan padaku dan beberapa orang lain yang baru saja kami jumpai secara online, bahwa dia bisa chating sampai larut malam dan semau yang dia inginkan, karena orang tuanya pergi sampai weekend dan dia dirumah sendirian. Kami asyik berchating ria di dunia maya dengan orang orang, dan aku melihat bahwa Bradley nampaknya menyukai seorang gadis di chatroom tersebut. Namun tidak lama kemudian ibuku mulai berteriak menyuruhku agar lekas tidur. Ketika aku hendak log off, aku bertanya pada Bradley mengenai rencananya besok pagi, mungkin dia tertarik untuk mampir kerumahku. Selang beberapa lama dia tidak membalas chat, sampai kemudian kulihat di layar chat :
“Bradley sedang mengetik.”
Namun tidak ada pesan chat baru yang muncul.
“Bradley sedang mengetik.”
Tidak muncul apapun kembali
“ah sudahlah,aku mau tidur dulu, kita bicarakan lagi besok” kataku. Sungguh aneh sebenarnya bagi Bradley yang tiba tiba berhenti membalas chat seperti itu.
Aku tidak mendengar kabar apapun mengenai dia sampai pada keesokan harinya ketika aku masuk ke situs chating dan ternyata dia sedang online. Dia meminta maaf bahwa dia tidak menjawabku malam kemarin dan dia mengatakan bahwa dia sedang sibuk. Bradley kemudian mengatakan bahwa dia akan mampir kerumahku segera, dia mengatakan ada sesuatu yang sangat mendesak. Aku mengatakan tidak masalah, namun kemudian aku mengingatkan padanya kenapa tidak menunggu sampai orang tuanya tiba dulu, setidaknya beberapa menit lagi mereka akan segera sampai dirumah. Namun dia tetap bersikeras bahwa dia tidak mempunyai waktu, dan mengatakan bahwa ada sesuatu yang sangat penting yang harus dia tunjukkan padaku secepatnya. Dan kemudian statusnya Nampak offline, dia keluar dari situs chating tersebut. Kupikir hal ini sangat bukan merupakan karakter dari Bradley, dia biasanya selalu mengutamakan keluarganya diatas apapun, dan hal ini membuatku semakin penasaran tentang apa yang hendak dia tunjukan padaku.
Kupikir dia akan segera sampai dirumahku, rumahnya hanya sekitar dua puluh menit dari rumahku. Namun kemudian aku menerima sebuah telefon yang amat ganjil. Telepon ini dari orang tua Bradley, yang nampaknya baru saja sampai dirumah dan terdengar sangat khawatir dalam nada bicaranya. Mereka bertanya apakah aku mengetahui sesuatu mengenai keadaan Bradley. Aku mengatakan pada mereka agar tidak perlu khawatir, sebab dia sedang dalam perjalanan menuju rumahku. Suara dalam telepon hening sesaat dan kemudian aku mendengar teriakan histeris dari ibu Bradley di latar suara. Ayah Bradley terdengar menghela nafas berat, dibarengi sebuah kalimat yang tidak pernah aku lupakan. “keluar dari rumah sekarang juga! Sesegera mungkin!. Bradley ada disini…. Dan dia telah tewas” mereka menemukan mayat Bradley tergantung seperti sebuah mantel di lemari besar. Aku menutup telepon dalam keadaan shock,dimana au menyadari sebuah kenyataan kenapa dia menanyakan apakah aku dirumah sendirian, dan tiba tiba aku mendengar suara dipintu belakang berderit terbuka.
Instingku bekerja mengambil alih, dan secara reflek aku melakukan hal pertama yang melintas dipikiranku dan dengan segera aku menyelinap dibawah ranjangku untuk bersembunyi. Aku mendengar suara langkah kaki mendekat dengan sangat perlahan. Aku tidak berani membuka mataku, namun ketika aku mempunyai sedikit nyali untuk mengintip dari sela sela jemariku, aku melihat sepasang kaki ini yang Nampak putih dan amat pucat, terlihat sangat dingin dan tanpa alas memasuki kamarku, begitu pelannya hampir seperti sebuah slow motion dalam film saja. Aku tidak bisa membayangkan orang seperti apa yang memiliki kaki semacam itu. ketika kaki itu mulai mendekat kearah ranjang, bisa kudengar suara khas dari jejak kaki lembap yang bergesekan dengan lantai; jantungku berdegup amat kencang dan aku menahan nafasku. Ketika aku merasa tidak ada hal lain yang dapat menambah kengerianku saat itu… secara tiba tiba ponselku berbunyi dengan kerasnya, memberitahuku bahwa aku menerima sebuah sms. Sms itu berasal dari ponsel Bradley dan berbunyi “dimana kau?” dan kemudian secara tiba tiba saja kaki itu berdiri melangkah…. Aku tidak mampu membayangkan apa yang akan terjadi, namun aku TAHU apa yang akan terjadi selanjutnya…
Iklan Kleenex terkutuk
Tahun 1980-an, Kleenex merilis tiga iklan berbahasa Jepang untuk produk tisunya, menampilkan seorang wanita berpakaian mirip toga berwarna putih dan seorang anak kecil yang mengenakan kostum oni (setan Jepang), duduk di atas jerami. Iklan tersebut diiringi lagu "It's a Fine Day" oleh Jane & Barton. Banyak pemirsa yang merasa terganggu dengan iklan tersebut. Beberapa mengeluh bahwa lagu yang dimainkan terdengar seperti teluh Jerman,[8] meskipun liriknya berbahasa Inggris. Karena keadaannya yang tidak menyenangkan, beberapa rumor terkait para pelaku di balik layar beredar, seperti kru yang tewas dalam kecelakaan, dan pemeran utamanya, Keiko Matsuzaka dikabarkan meninggal, dibawa ke rumah sakit jiwa, atau mengandung anak setan.
Kutukan Kamar Merah
Kisah Kamar Merah adalah legenda internet mengenai pop-up yang muncul di tampilan layar komputer korbannya. Tampilannya hanya menampakkan suatu pintu merah dan rekaman suara "Apakah kamu suka ——?" (あなたは——好きですか? "Anata wa —— suki desuka?"?). Pop-up tersebut terus muncul bahkan bila berusaha ditutup berkali-kali sampai akhirnya pertanyaan terdengar lengkap: "Apakah kamu suka kamar merah?" (あなたは赤い部屋が好きですか? "Anata wa akai heya ga suki desuka?"?). Orang yang melihat pop-up tersebut ditemukan tewas, sementara tembok kamarnya dicat merah dengan menggunakan darahnya sendiri. Legenda tersebut berawal dari animasi flash tentang seorang anak laki-laki yang dikutuk setelah menyaksikan pop-up tersebut, dan menjadi terkenal setelah ditemukan bahwa gadis yang menggorok temannya sendiri di Sasebo tahun 2004 memarkahi situs video tersebut dan menjadi penggemarnya.
CERITA KEPALA SAPI DARI JEPANG
Selama berabad-abad,
rumor dari kisah ini telah
beredar di Jepang
mengenai sebuah cerita
hantu yang begitu
mengerikan sehingga
orang yang telah
mendengar cerita ini
akan mati ketakutan.
Kisah mengerikan ini
dikenal sebagai kisah
"Kepala Sapi/cow head".
Kisah ini muncul kembali
setidaknya pada abad
ke-17. Beberapa laporan
tertulis diketahui bahwa
dari era ke-17 yang
membuat referensi
sebuah cerita yang
mengerikan ini, tetapi
mereka hanya
menyebutkan judul dan
menggambarkannya
sebagai kisah yang
sangat mengerikan untuk
diceritakan.
Rincian sebenarnya dari
cerita ini tetap menjadi
misteri, karena mereka
(orang jepang) hanya
cukup tahu(tutup mulut)
untuk cerita ini dan
mereka tidak akan
kembali untuk bercerita
mengenai cerita yang
mengerikan ini. Menurut
rumor, kebanyakan
orang yang membaca
atau mendengar kisah ini
mereka selalu mendapat
rasa takut yang begitu
besar sehingga tubuh
mereka gemetar bahkan
ada yang pingsan selama
berhari- hari, sampai
salah satu dari mereka
ada yang mati karena
ketakutan.
Meskipun banyak orang
yang beranggapan
bahwa kisah tersebut
sebagai fabrikasi dan
hanya sebuah kisah
legenda, saat ini rumor
dari cerita kepala sapi
kembali dan siap untuk di
perbincangkan, cerita ini
telah di ceritakan dari
generasi ke generasi
dan dari mulut ke mulut.
Beberapa teori
mengatakan bahwa
rumor dari kisah ini mulai
hidup lagi di tahun 1960,
setelah penulis fiksi
ilmiah Sakyo Komatsu
yang menulis sebuah
cerita pendek yang
berjudul "Kepala Sapi".
Tidak ada bukti kuat
yang mendukung kisah
ini, karena referensi dari
cerita ini dikabarkan
sesekali muncul di dalam
sebuah percakapan dari
mulut ke mulut saja dan
secara online di dunia
internet.
Ada satu kisah nyata
yang menceritakan
tentang seorang guru
sekolah dasar(SD) yang
sedang bercerita kepada
murid-muridnya tentang
cerita "Kepala Sapi" yang
di ceritakan di saat
sekolah sedang
mengadakan tour/wisata
perjalanan sekolah.
Menurut cerita, guru itu
bercerita dengan maksud
tujuan menghibur para
siswa di bus dengan
cerita hantu selama
perjalanan panjang
mereka, dan merekapun
sangat senang dan
sangat menikmati cerita
ini sampai tak ada dari
mereka yang berbicara
mendengar sang guru
bercerita, namun para
murid mulai merasa
ketakutan ketika sang
guru sampai di
pertengahan cerita.
Anehnya, beberapa
murid mulai merasa
ketakutan yang amat
sangat hebat dan
bahkan ada dari
sebagian murid yang
pingsan. Sang guru pun
tidak sanggup untuk
menutup mulutnya dan
berhenti bercerita,
seolah ia sedang dalam
keadaan trance(terfokus
dalam keadaan tidak
sadar). Di akhir cerita,
seluruh murid di temukan
pingsan dengan mulut
berbusa begitu juga
dengan supir bus. Ketika
bis sudah berhenti,
setelah di kabari pingsan
para pendengar(murid
dan supir bus) yang
malang ini mereka di
temukan sudah tidak
bernyawa.
Kemudian, setelah guru
kembali sadar dari akal
sehatnya sehabis
bercerita, ia telah
menemukan bahwa bus
telah berhenti bergerak
dan para siswa semua
telah tewas dengan mulut
yang berbusa, sang
sopir bus juga sudah di
temukan dalam keadaan
sudah tidak bernyawa
dengan wajah yang
sangat pucat,
berkeringat dan dingin.
Sungguh sangat tidak
jelas apa yang sudah
terjadi terjadi, kecuali di
saat sang guru telah
melakukan sebuh
interogasi oleh pihak
kepolisian bahwa guru
itu sedang bercerita
dalam keadaan tidak
sadar karena ia hanya
bercerita tentang hantu
di saat perjalannya di
bus. Apakah isi dari
cerita kepala sapi ini?
sampai membuat mereka
dalam keadaan tidak
bernyawa.
Sorry guys, tadinya lebih banyak dari ini + sempet di edit, tapi gara2 dikagetin sama Bayi2ku jadi kedelet, sigh, fawk lah.
*MauNgeditUlangUdahIlpil*
So yeah, enjoy, *Bisa dibilang ngepost sambil menggerutu kesel*