bjhe
New member
ok ok..sudah ya...memadu kasihnya...Kalo dirasa masih kurang silahkan saling ber-PM...
Kembali ke topik...
IMHO, istilah "mengamuk" buat saya agak sedikit kurang tepat. Karena kalo kita bisa obyektif yang selama ini terjadi adalah karena sebuah kausalitas dan bentuk amukannya juga bukanlah sebuah "amukan" yang sekonyong2 terjadi begitu saja. Dalam demo, sebuah bentrokan (dan bukan amukan) itu terkadang nggak bisa dihindarkan.
Dan satu lagi yang mungkin perlu jadi perhatian adalah (bagi para aktivis mungkin paham soal ini) dalam berdemo itu secara garis besar ada 2 bentuk, yang pertama adalah mengangkat dan "menjaga" isu yang diperjuangkan, dan yang kedua adalah bertujuan menuntaskan masalah dalam waktu cepat. Nah bentuk yang pertama itulah yang banyak dilakukan dimana demonstran berfungsi sebagai "penjaga" isu supaya tidak "terlupakan" dan pihak lain/berwenanglah yang menjadi pemecah masalahnya. Dan secara teknis, bentuk demo seperti ini perlu suatu yang "heboh" untuk terpublikasi dan biasanya terjadilah apa itu yang disebut bentrokan dengan aparat, bakar ban sana sini, menyandera mobil2 plat merah dll. Itulah salah satu alat dan cara perjuangannya, supaya isu yang dimunculkan bisa terangkat.
Jadi istilah mengamuk rasanya kurang tepat ditempatkan di sini. Dalam sejarah perjuangan para aktivis, Indonesia punya FORKOT yang beraliran radikal, yang bisa membuat para demonstran2 di Makasar, contohnya, jadi seperti anak kemaren sore. Tapi apakah FORKOT kalo keluar sarang untuk berdemo lalu merusak dan mengamuk apa yang ada disekitarnya? Sepengetahuan saya sih nggak pernah, karena kalo ini yang terjadi namanya bukan demo tapi kerusuhan. Contoh lain, peristiwa Malari, kerusuhan yang terjadi itupun bukan karena akibat langsung dari demo yang dilakukan mahasiswa.
Jadi, bentrok2 iya, tapi kalo mengamuk nggak lah.
Lagian ini terjadi nggak hanya di Indonesia saja, di banyak tempat di penjuru dunia bahkan lebih banyak yang lebih radikal dalam berdemo, sebut saja mahasiswa2 Korea atau aktivis2 Green Peace atau aktivis2 penentang WTO, dll.
Tapi bagaimanapun, jika ada yang melanggar hukum negeri ini tentunya nggak bisa dibenarkan.
-dipi-
dari awal setuju sama pendapat kayak non dipi gini.
pertama-pertama, please deh kalo ada orang jaman sekarang makan berita termakan kata-kata "title" nya. Berita yang diambil dari televisi itu ada dua kualifikasi tentang demo: 1. yang paling banyak masa-nya 2. yang paling heboh
kedua, kalau tidak kenal betul permainan politik, nantinya justru merugikan pihak lainnya.
faktanya, selama ini mahasiswa tersebut kan gak ditangkap artinya bukan melanggar. ada berpuluh-puluh demonstrasi yang terjadi (pada jangka waktu satu bulan), tidak ada tanggapan dan juga tidak disiarkan. Yang ada jadi tontonan polisi doang
)
