andree_erlangga
New member
Setelah melakukan pengejaran selama dua minggu, akhirnya Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan kemarin berhasil menggagalkan sekaligus menangkap komplotan pencuri bahan bakar minyak (BBM) jenis condensate milik Pertamina, di Pangkalan Susu.
Menurut Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmabar Letkol Laut (KH) Hendra Pakan, dari pengejaran itu Lantamal I berhasil mengamankan dua tersangka pelaku, dua unit perahu bermotor (boat tanpa nama), dan BBM Pertamina sebanyak 600 liter yang baru berhasil disedot dari pipa Pertamina. Pencurian itu dilakukan oleh empat kelompok, yakni kelompok yang dipimpin TM, AD, JF, dan BR. Namun sebagian besar dari kelompok ini berhasil melarikan diri dan masih dalam pengejaran aparat TNI AL.
Dari hasil pemeriksaan di Lantamal I diketahui bahwa dengan tertangkapnya komplotan tersebut ada indikasi masih banyak titik-titik rawan yang aktivitas dan modusnya satu sama lain mempunyai kesamaan. Volume pencurian itu diperkirakan cukup besar sehingga operasi ini akan terus ditingkatkan.
Dalam melakukan aksinya, kata Hendra Pakan, modusnya mirip dengan kasus Lawelawe (Balikpapan), yaitu melubangi pipa saluran minyak Pertamina dari sumur pompa yang ada di Kuala Halaban (TB 06). Kemudian minyak yang bocor dari saluran pipa yang telah mereka lubangi tersebut ditampung dengan cara menggali tanah dan menaruh kantong plastik besar di dalam lubang galian tersebut.
Setelah kantong plastik penuh minyak, selanjutnya dipindahkan ke dalam jeriken-jeriken minyak yang telah disiapkan. Berdasarkan pengakuan komplotan tersebut, setiap hari mereka berhasil menyedot minyak sebanyak satu ton dari satu titik lubang. Minyak yang dicuri itu berjenis minyak condensate berwarna putih beroktan tinggi dan mudah terbakar.
suarakarya-online.com
Menurut Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmabar Letkol Laut (KH) Hendra Pakan, dari pengejaran itu Lantamal I berhasil mengamankan dua tersangka pelaku, dua unit perahu bermotor (boat tanpa nama), dan BBM Pertamina sebanyak 600 liter yang baru berhasil disedot dari pipa Pertamina. Pencurian itu dilakukan oleh empat kelompok, yakni kelompok yang dipimpin TM, AD, JF, dan BR. Namun sebagian besar dari kelompok ini berhasil melarikan diri dan masih dalam pengejaran aparat TNI AL.
Dari hasil pemeriksaan di Lantamal I diketahui bahwa dengan tertangkapnya komplotan tersebut ada indikasi masih banyak titik-titik rawan yang aktivitas dan modusnya satu sama lain mempunyai kesamaan. Volume pencurian itu diperkirakan cukup besar sehingga operasi ini akan terus ditingkatkan.
Dalam melakukan aksinya, kata Hendra Pakan, modusnya mirip dengan kasus Lawelawe (Balikpapan), yaitu melubangi pipa saluran minyak Pertamina dari sumur pompa yang ada di Kuala Halaban (TB 06). Kemudian minyak yang bocor dari saluran pipa yang telah mereka lubangi tersebut ditampung dengan cara menggali tanah dan menaruh kantong plastik besar di dalam lubang galian tersebut.
Setelah kantong plastik penuh minyak, selanjutnya dipindahkan ke dalam jeriken-jeriken minyak yang telah disiapkan. Berdasarkan pengakuan komplotan tersebut, setiap hari mereka berhasil menyedot minyak sebanyak satu ton dari satu titik lubang. Minyak yang dicuri itu berjenis minyak condensate berwarna putih beroktan tinggi dan mudah terbakar.
suarakarya-online.com