Lautandhana Daily View [12/12/2011]
IHSG akhir pekan lalu berlangsung fluktuatif dan tertekan aksi tekanan jual signifikan hingga sempat anjlok 1,4% di level 3.728,73. Pada akhirnya, koreksi IHSG tertahan oleh reboundnya saham sektor aneka industri dan property untuk ditutup pada level 3.759,61 (-0,6%). Pelemahan yang terjadi terkontribusi oleh koreksi saham-saham berbasis komoditas (perkebunan dan pertambangan), industri dasar dan keuangan. Sementara itu, asing membukukan transaksi net sell sebesar Rp 250 miliar. Bursaregional pun juga ditutup terkoreksi rata-rata diatas 1% seiring dengan pesimisnya investor terhadap hasil pertemuan para petinggi Eropa guna membangun sebuah skema pinjaman yang kredibel untu mengangani krisis utang zona Eropa di Brussel. Saham-saham top gainers diantaranya CNTX naik Rp 600, ASII naik Rp 400, HERO naik Rp 300 dan MBAI naik Rp 250; sedangkan saham-saham top losers antara lain GGRM turun Rp 850, UNTR turun Rp 650, ITMG turun Rp 300 dan AALI turun Rp 250.
Kesepakatan negara uni Eropa untuk memperketat kebijakan anggarannya untuk mengatasi masalah krisis utang mampu mendorong menguatnya bursa Wall Street dan Eropa di akhir pekan yang rata-rata sebesar 0,8%-2,4%. Namun demikian, penguatan yang terjadi bersifat terbatas seiring dengan wait&see investor terhadap langkah nyata penanganan krisis utang serta pernyataan ECB yang tidak akan agresif dalam pembelian obligasi negara uni Eropa.
Kami perkirakan pergerakan IHSG awal pekan ini masih akan berfluktuatif dan sideways kecenderungan menguat terbatas dengan kisaran trading di level 3.696-3.791.Saham-saham dengan fundamental yang baik merupakan pilihan kami, antara lain: ASII, UNTR, ADRO, ITMG, PTBA, ASII, GGRM, SMGR, JSMR, BBRI dan BMRI. Sementara itu, bursa regional di pagi ini dibuka menguat dimana indeks Nikkei +1,2%, Sti +1% dan KOSPI +0,9%.
IHSG akhir pekan lalu berlangsung fluktuatif dan tertekan aksi tekanan jual signifikan hingga sempat anjlok 1,4% di level 3.728,73. Pada akhirnya, koreksi IHSG tertahan oleh reboundnya saham sektor aneka industri dan property untuk ditutup pada level 3.759,61 (-0,6%). Pelemahan yang terjadi terkontribusi oleh koreksi saham-saham berbasis komoditas (perkebunan dan pertambangan), industri dasar dan keuangan. Sementara itu, asing membukukan transaksi net sell sebesar Rp 250 miliar. Bursaregional pun juga ditutup terkoreksi rata-rata diatas 1% seiring dengan pesimisnya investor terhadap hasil pertemuan para petinggi Eropa guna membangun sebuah skema pinjaman yang kredibel untu mengangani krisis utang zona Eropa di Brussel. Saham-saham top gainers diantaranya CNTX naik Rp 600, ASII naik Rp 400, HERO naik Rp 300 dan MBAI naik Rp 250; sedangkan saham-saham top losers antara lain GGRM turun Rp 850, UNTR turun Rp 650, ITMG turun Rp 300 dan AALI turun Rp 250.
Kesepakatan negara uni Eropa untuk memperketat kebijakan anggarannya untuk mengatasi masalah krisis utang mampu mendorong menguatnya bursa Wall Street dan Eropa di akhir pekan yang rata-rata sebesar 0,8%-2,4%. Namun demikian, penguatan yang terjadi bersifat terbatas seiring dengan wait&see investor terhadap langkah nyata penanganan krisis utang serta pernyataan ECB yang tidak akan agresif dalam pembelian obligasi negara uni Eropa.
Kami perkirakan pergerakan IHSG awal pekan ini masih akan berfluktuatif dan sideways kecenderungan menguat terbatas dengan kisaran trading di level 3.696-3.791.Saham-saham dengan fundamental yang baik merupakan pilihan kami, antara lain: ASII, UNTR, ADRO, ITMG, PTBA, ASII, GGRM, SMGR, JSMR, BBRI dan BMRI. Sementara itu, bursa regional di pagi ini dibuka menguat dimana indeks Nikkei +1,2%, Sti +1% dan KOSPI +0,9%.