Bls: Lebih Baik Dihukum Mati daripada Tak Disalati
kalau dari sudut pandang paham moderat, (paham yang Daina anut) :
Sia-sia, tuhhh,,,,,
nggak perlu, yang meninggal mah' enaaaaaaaaakkk~
orang mati tau apa?? heuu heeuu~
jangankan nggak disholati,
mo dibakar, di potong-potong, atau di ceburin ke kolam piranha sekalian,
dia udah nggak ngerasa, heeeeee~
mana dia peduli, jasad kan' hanya benda, nggak ada hubungannya lagi,
kalau ingin menyiksa para koruptor dan mengganjari hukuman pada mereka,
LAKUKANLAH SELAGI MEREKA MASIH HIDUP,
SELAGI MEREKA MASIH BISA MERASA SAKIT HATI, MALU, MENYESAL, SEDIH, TERPURUK, ATAU BAHKAN GILA.
Setelah mati, apapun yang dilakukan nggak ada artinya,
setelah mati, nggak ada apa-apa yang tersisa,
sangkut paut pada dunia ini hilang.
itu logikanya.
tapi kalau Daina mikir lagi dari sudut pandang NU,
jawabannya, spritual-lah yang jaya, heheee~
"biarkan dia terhukum di akhirat"
Sudut pandang masyarakat umumnya:
"nggak puas, ah! tambah lagi hukumannya biar menimbulkan efek jera buat calon korup yang laen!"
^-^