Kalina
Moderator
GIANYAR - Warga Gianyar asal Korea Selatan Bong Tjin San harus menjalani pemeriksaan polisi dengan tuduhan pencabulan. Setidaknya, sembilan remaja putri dan anak-anak perempuan menjadi korban tindakan lelaki berusia 62 tahun tersebut.
Saat diperiksa, Tjin San merasa tidak bersalah. Dalihnya, sembilan korbannya itu sudah dianggapnya sebagai pacar. ''Mereka pacar saya. Saya bebas melakukan apa saja dengan mereka," kata pemilik vila mewah di Ubud tersebut.
Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber menyebutkan, sembilan korbannya itu dipekerjakan sebagai karyawan di Vila Leak miliknya di Banjar Abianbase, Lodtunduh, Ubud. Tindakan bejatnya tersebut terungkap setelah tiga di antara sembilan pegawai Tjin San melapor ke Polsek Ubud. Ketiganya berusia 22, 21, dan 12 tahun.
Atas laporan itulah, Kapolsek Ubud AKP AA Gde Ketut Sena mendatangi rumah Tjing San dan meringkusnya. Berdasar laporan para korban, perbuatan pencabulan Tjin San diawali saat para korban diajak foto-foto bersama di Vila Leak.
Setelah beberapa kali jepretan, Tjin San meminta mereka melepas pakaian. Tidak hanya itu, pelaku juga memaksa mereka untuk berhubungan badan layaknya suami istri.
Belum jelas, apakah aksi pencabulan itu dilakukan secara bersama-sama terhadap sembilan pekerjanya tersebut atau secara bergiliran. ''Kami masih menyelidikinya. Belum ada kesimpulan yang bisa kami beber ke media," ujar Ketut.
Sebelumnya, Tjin San juga berulang-ulang memarahi awak pers yang mengambil gambarnya.
Saat diperiksa, Tjin San merasa tidak bersalah. Dalihnya, sembilan korbannya itu sudah dianggapnya sebagai pacar. ''Mereka pacar saya. Saya bebas melakukan apa saja dengan mereka," kata pemilik vila mewah di Ubud tersebut.
Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber menyebutkan, sembilan korbannya itu dipekerjakan sebagai karyawan di Vila Leak miliknya di Banjar Abianbase, Lodtunduh, Ubud. Tindakan bejatnya tersebut terungkap setelah tiga di antara sembilan pegawai Tjin San melapor ke Polsek Ubud. Ketiganya berusia 22, 21, dan 12 tahun.
Atas laporan itulah, Kapolsek Ubud AKP AA Gde Ketut Sena mendatangi rumah Tjing San dan meringkusnya. Berdasar laporan para korban, perbuatan pencabulan Tjin San diawali saat para korban diajak foto-foto bersama di Vila Leak.
Setelah beberapa kali jepretan, Tjin San meminta mereka melepas pakaian. Tidak hanya itu, pelaku juga memaksa mereka untuk berhubungan badan layaknya suami istri.
Belum jelas, apakah aksi pencabulan itu dilakukan secara bersama-sama terhadap sembilan pekerjanya tersebut atau secara bergiliran. ''Kami masih menyelidikinya. Belum ada kesimpulan yang bisa kami beber ke media," ujar Ketut.
Sebelumnya, Tjin San juga berulang-ulang memarahi awak pers yang mengambil gambarnya.
