spirit
Mod
Di era media-sosial belakangan ini, adagium "mulutmu harimaumu" agaknya sudah bergeser menjadi "tweet-mu harimaumu". Gara-gara membuat lelucon tentang AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) di akun Twitter-nya @tifsembiring, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring menuai kecaman dari ribuan follower-nya.
Melalui akun pribadinya @tifsembiring, Rabu lalu sekitar pukul 09.30, Tifatul menuliskan sebagai berikut, "Kata Prof. Sujudi, mantan menteri kesehatan, agar mudah diingat, singkatannya adalah AIDS = Akibat Itunya Dipakai Sembarangan."
Soal ini tak kurang jadi sorotan media asing.
Salah satunya Straits Times. Laman harian itu memberitakan betapa tweet Menteri Tifatul telah menuai respons amarah dari sejumlah tweeps. Presenter Desi Anwar, misalnya, melalui akunnya @desianwar, mengatakan, "Pak Tifatul, dengarkan saya. Jika Anda tidak dapat membuat tweet dengan baik dan tepat, lebih baik Anda diam."
Seorang jurnalis, Candra Malik, melalui akunnya @candramalik juga mengecamnya. "AIDS adalah isu kesehatan, bukan lelucon Pak," dia men-tweet.
Menanggapi berbagai kritik pedas itu, Tifatul mengatakan bahwa semua orang memiliki hak untuk menyuarakan pendapatnya di Twitter. Dia bilang sama sekali tak memiliki niat untuk melecehkan para penderita AIDS. Apa yang dia tulis sebatas mengutip kalimat yang pernah dilontarkan seorang profesor yang sedang mengkampanyekan bahaya AIDS.