Bls: Lomba Menulis Artikel Forum Islam TELAH DIBUKA [Daftar disini]
TEMA : AL-MAUT
Assalamualikum Wr.Wb
Al-maut mendengar namanya saja sudah membuat bulukuduk merinding apa lagi merasakannya. Al-maut adalah sesuatu yang pasti terjadi dan akan menimpa segala makhluk yang bernyawa. Tapi itu semua merupakan rahasia illahi yang tidak akan pernah di ketahui oleh siapapun juga kecuali Allah Yang Maha Kuasa. Namun sebagian orang menyebutkan bahwa kematian itu hal yang remeh, bagaimana itu bisa terjadi ? hal tersebut juga bisa disebabkan karena orang tersebut sudah bosan hidup sehingga ia ingin mengakhiri hidupnya dengan lebih cepat agar semua urusan dunia hilang seketika dari hadapannya. Contohnya saja bunuh diri, Bunuh diri adalah tindakan mengakhiri hidup sendiri tanpa bantuan aktif orang lain. Bunuh diri merupakan salah satu perbuatan dosa besar karena mendahului kehendak Yang Maha Kuasa. Jadi jangan sekali-kali perbuatan tersebut itu salah satu perbuatan bodoh dan dibenci oleh Allah SWT.
Sudah menjadi tugas Malaikat Izrail untuk mencabut nyawa makhluk-makhluk Allah. Malaikat Izrail adalah salah satu di antara empat pembesar malaikat yang empat selain malaikat Jibrail, Mikail dan Israfil Dikenali malaikat maut kerana ia ditugaskan untuk mencabut nyawa makhluk-makhluk Allah SWT. Malaikat diciptakan oleh Allah SWT dengan keadaan yang sama layaknya Malaikat Mikail. Malaikat Izrail mempunyai bulu za’faran dari kepala sampai telapak kaki yang bulu itu merupakan satu juta muka manusia, dan di dalam mukanya terdapat satu juta mata dan mulut, didalam mulut terdapat satu juta lidah yang bisa bermacam-macam bahasa. Dalam menjalankan tugasnya untuk mencabut nyawa manusia, Malaikat Izrail turun ke bumi dibantu oleh dua kumpulan Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab.
Semua manusia pasti akan meninggal dunia dari dunia yang fana ini menuju ke alam akhirat/alam yang kekal. Allah berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُ?*ْزِ?*َ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْ?*َيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” ( 3 : 185 )
Kematian semua orang dudah dijadwalkan oleh Allah SWT, Sifat dari Al-Maut tersebut adalah datang secara tiba-tiba sehingga seorang muslim yang cerdas adalah yang senantiasa mempersiapkan dirinya untuk menghadapi kematian. Maka dari itu kita harus memperbanyak ibadah kepada-NYA untuk menambah ketakwaan dan keimanan, berusaha untuk menghindarkan dari siksa kubur dan siksa neraka yang sungguh pedih. Sebaik-baiknya manusia jika meninggal diharapkan bisa meninggalkan hal-hal yang positif didunia yaitu sebagai berikut :
1. Anak yang sholih, yang mereka mau mendo'akan kepadanya (tentang ampunan dan keselamalan orang tuanya)
2. Shodaqoh, yang mengalir kebaikannya sampai kepadanya.
3. Ilmu yang di ambil manfa'atnya bagi orang yang ke syurga.
Hanya tiga macam inilah peninggalan manusia yang paling utama, paling baik, paling bernilai, oleh karena itu untuk memenuhi ketiga hal tersebut dibutuhkan usaha, kesabaran, keikhlasan, dan tawakkal kepada Allah SWT.
Kondisi manusia dalam hubungannya dengan mengingat mati terbagi tiga, yaitu :
1) Orang yang benar-benar lupa.
Orang seperti ini sama sekali tidak meyakini bahwa kematian itu dapat saja merenggut kehidupannya secara tiba-tiba.
2) Orang yang ingat lalu segera bertaubat.
Mereka ini banyak mengingat mati untuk menumbuhkan al-khauf ( rasa takut kepada Allah ), atau mungkin dia juga benci kepada kematian itu
3) Para ‘arifin ( ma’rifah kepada Allah ).
Orang seperti ini senantiasa mengingat kematian karena mereka mengetahui bahwa kematian itu adalah kesempatan untuk berjumpa dengan Zat yang dicintainya. Mereka tidak pernah lupa dengan perjanjian tersebut karena itu adalah jalan satu-satunya untuk bertemu dengan Allah yang paling dicintainya.
Persiapan-persiapan yang harus disiapkan untuk menghadapi al-maut. Semua manusia akan meninggalkan alam Dunia ini menuju alam Barzah dan dilanjutkan ke alam Akhirat.Pintu yg menghubungkan antara alam Dunia dan alam Barzah itulah yg disebut Babul Maut atau Pintu Maut. Berikut persiapannya :
Memperkuat KEIMANAN akan adanya QODARULLAH. Dengan al maut itu,Ruh kita pisah dengan Jasad.Keberadaan Ruh dan Jasad kita bukan hasil Ikhtiar kita, tetapi karena takdir Allah ta'ala.Demikian pula lepasnya Ruh dari Jasad juga karena takdir Allah, Jika Ruh dan Jazad berpisah,tidak ada kekuatan di dunia ini untuk mempertahankanya.Dengan inilah keyakinan kita akan takdir Allah semakin bertambah.
Menjadikan manusia GHONIYYAN SYAKURO. Orang Kaya yg dapat menghubungkan kekayaanya di dunia dengan keabadian di akhirat melalui saluran perintah-perintah Allah, maka mereka akan tetap kaya di akhirat dan menjadi manusia yang disebut Ghoniyyan syakuro (orang kaya yg bersyukur).
Menjadikan Manusia FAQIRON - SHOBIRON. Bagi orang kaya yang cinta pada dunia adalah suatu kesengsaraan,kepedihan dan suatu penderitaan apabila pisah dengan dunia yang dicintainya. Bagi yang fakir,yang memang dunia tidak menggembirakan baginya,tidaklah begitu berat meninggalkanya.Ia sabar menahan penderitaan di dunia dengan penuh harapan yang kuat bagi Imanya. Dengan adanya al maut itu orang yang fakir akan bebas dari penderitaan dunia dan kesabaranya akan mewujudkan kenikmatan di akhirat yang abadi.
Menjadikan Manusia Rajin Ibadah. Apabila al maut telah datang,kesempatan itu telah habis.Oleh sebab itu dengan mengingat AL MAUT,ahli ibadah akan mengisi hidupnya dengan beribadah serajin - rajinya sebelum kesempatan itu di potong oleh Pedang al maut.
Kematian merupakan takdir setiap umat manusia dan itu telah dikehendaki oleh Allah swt, maka pada saat pemakaman jenazah, mulai dari tahap awal sampai tahap akhir, jenazah akan selalu mendengar suara-suara dari lagit dan memekikkan “Wahai Fulan Bin Fulan..” dan menanyakan beberapa pertanyaan kepada jenazah tersebut.
Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk senantiasa mengingat mati (maut) dan dalam sebuah hadist nya yang lain, beliau bersabda “Wakafa bi almauti wa’idha”. Artinya, “cukuplah mati itu akan menjadi pelajaran bagimu!” Jadi selama di dunia kita harus selalu taat beribadah dan menjauhi larangan-Nya agar kita terhindar dari siksa api neraka.
Wassalamualaikum wr.wb
Artikel ini ditulis untuk mengikuti "Lomba Menulis Artikel Forum Islam & Forum Bahasa Arab" di
https://indonesiaindonesia.com
Info lengkap klik Lomba Menulis Artikel Forum Islam dan Forum Bahasa Arab