Dipi76
New member
Bls: [Sejarah] Organisasi Mafia
Anthony Salerno, 75, yang kini menduduki peringkat paling atas dari 50 bos mafia, mengepalai sebuah konglomerat bawah tanah, dengan batas yang tak jelas antara bisnis sah dan terlarang. Terakhir ini, dia berumah di Metropolitan Correctional Center di Manhattan. Rumah itu bersebelahan dengan Mahkamah Distrik Selatan Amerika Serikat, tempat dia dan beberapa anggota Komisi yang lain sekarang menjalani proses peradilan. Kekuatan Salerno tidak semata-mata berasal dari posisinya sebagai kepala keluarga Genovese yang kuat, yang beranggotakan 300 bandit. Bahkan, sebelum terpilih menjadi bos pada 1980, ia sudah mengumpulkan uang lebih banyak ketimbang para pemimpin mafia lainnya, terutama dari kasino-kasino di Nevada dan Karibia. Caranya ialah dengan menyisihkan pendapatan rumah-rumah **** itu, sebelum menentukan jumlah yang perlu dilaporkan ke jawatan pajak. Dari pendapatan seperti itu, dia kemudian menggalakkan bisnis membungakan uang. Kini, di pengadilan, ia didakwa "menggunakan ancaman dan pukulan untuk memaksa korban-korbannya membayar pinjaman dan bunga utang yang tidak mempunyai dasar hukum." "Tony Gendut" ini juga menunjukkan minat bisnisnya pada industri konstruksi New York City. Menurut Departemen Kehakiman, antara 1981 dan 1985, Salerno dan para kerabat kerjanya menarik pajak mafia, 2%, dari para kontraktor New York yang mendapat borongan mengaduk beton untuk semua superstruktur, di atas US$ 2 juta.
Mereka menguasai sebuah kartel yang melayani tawaran-tawaran memasok beton. Kartel inilah yang menentukan perusahaan mana yang harus memenangkan tender. Perusahaan lain dipaksa memasukkan tawaran-tawaran tinggi yang tidak masuk akal, sehingga perusahaan yang sudah ditentukan tadi pasti keluar sebagai pemenang. Pajak 2% itu saja memasukkan pendapatan US$ 3,5 juta ke kas mafia dari 72 borongan konstruksi yang dapat diusut pemerintah AS. Seorang saksi ahli melaporkan kepada Komite Kepresidenan bahwa perbuatan mafia ini membuat ongkos konstruksi di Manhattan naik sampai dengan 20%. Dalam tuduhan yang diajukan jaksa penuntut umum, Salerno dinyatakan sebagai "sekutu tersembunyi" sejumlah perusahaan yang memenangkan tender konstruksi beton. Perusahaan-perusahaan ini menangani kontrak yang nilainya melebihi US$ 71 juta, dari sepuluh proyek konstruksi besar, termasuk Trump Plaza, bangunan apartemen mewah di East Side, Manhattan. Pemerintah AS mendakwa, penawaran borongan untuk proyek-proyek tersebut merupakan langkah lebih jauh perusahaan-perusahaan Salerno yang berkongkalikong dengan dua firma yang bergerak di bidang ready-mix: Certified Concrete Co. dan Transit-Mix Concrete Corp.
Kedua perusahaan itu milik Edward J. "Biff" Halloran, yang lebih dikenal karena Hotel Halloran House, yang dulu memang miliknya. Halloran menolak semua tuduhan. Lalu, bagaimana mafia bekerja? Ini dia. Setiap kontraktor yang berani mencoba mengajukan tawaran bersaing dengan kartel para bajingan tadi akan berhadapan dengan risiko kesulitan mendapatkan bahan ready-mix. Paling tidak, distribusi bahan tersebut akan mereka hambat. Para penuntut federal juga menuduh Salerno menguasai Teamster Local 282, yang anggota-anggotanya menjadi sopir konvoi truk yang mengangkut distribusi beton. Melalui mata rantai yang ampuh ini, bos mafia itu dapat menentukan semaunya perusahaan mana yang tidak perlu dilayani pengiriman barangnya. Tangan-tangan Salerno di dunia tenaga kerja dan serikat buruh menjangkau langsung ke puncak. Menurut Departemen Kehakiman, Salernolah yang memilih Roy Williams untuk memimpin International Brotherhood of Teamster pada 1981, dengan cara memerintahkan pemimpin-pemimpin serikat buruh memberikan suaranya kepada orang tersebut. Williams kemudian dipenjarakan karena terlibat dalam usaha penyogokan Howard Cannon, senator AS dari Nevada, yang kini sudah dipecat.
Bersambung
-dipi-
Anthony Salerno, 75, yang kini menduduki peringkat paling atas dari 50 bos mafia, mengepalai sebuah konglomerat bawah tanah, dengan batas yang tak jelas antara bisnis sah dan terlarang. Terakhir ini, dia berumah di Metropolitan Correctional Center di Manhattan. Rumah itu bersebelahan dengan Mahkamah Distrik Selatan Amerika Serikat, tempat dia dan beberapa anggota Komisi yang lain sekarang menjalani proses peradilan. Kekuatan Salerno tidak semata-mata berasal dari posisinya sebagai kepala keluarga Genovese yang kuat, yang beranggotakan 300 bandit. Bahkan, sebelum terpilih menjadi bos pada 1980, ia sudah mengumpulkan uang lebih banyak ketimbang para pemimpin mafia lainnya, terutama dari kasino-kasino di Nevada dan Karibia. Caranya ialah dengan menyisihkan pendapatan rumah-rumah **** itu, sebelum menentukan jumlah yang perlu dilaporkan ke jawatan pajak. Dari pendapatan seperti itu, dia kemudian menggalakkan bisnis membungakan uang. Kini, di pengadilan, ia didakwa "menggunakan ancaman dan pukulan untuk memaksa korban-korbannya membayar pinjaman dan bunga utang yang tidak mempunyai dasar hukum." "Tony Gendut" ini juga menunjukkan minat bisnisnya pada industri konstruksi New York City. Menurut Departemen Kehakiman, antara 1981 dan 1985, Salerno dan para kerabat kerjanya menarik pajak mafia, 2%, dari para kontraktor New York yang mendapat borongan mengaduk beton untuk semua superstruktur, di atas US$ 2 juta.
Mereka menguasai sebuah kartel yang melayani tawaran-tawaran memasok beton. Kartel inilah yang menentukan perusahaan mana yang harus memenangkan tender. Perusahaan lain dipaksa memasukkan tawaran-tawaran tinggi yang tidak masuk akal, sehingga perusahaan yang sudah ditentukan tadi pasti keluar sebagai pemenang. Pajak 2% itu saja memasukkan pendapatan US$ 3,5 juta ke kas mafia dari 72 borongan konstruksi yang dapat diusut pemerintah AS. Seorang saksi ahli melaporkan kepada Komite Kepresidenan bahwa perbuatan mafia ini membuat ongkos konstruksi di Manhattan naik sampai dengan 20%. Dalam tuduhan yang diajukan jaksa penuntut umum, Salerno dinyatakan sebagai "sekutu tersembunyi" sejumlah perusahaan yang memenangkan tender konstruksi beton. Perusahaan-perusahaan ini menangani kontrak yang nilainya melebihi US$ 71 juta, dari sepuluh proyek konstruksi besar, termasuk Trump Plaza, bangunan apartemen mewah di East Side, Manhattan. Pemerintah AS mendakwa, penawaran borongan untuk proyek-proyek tersebut merupakan langkah lebih jauh perusahaan-perusahaan Salerno yang berkongkalikong dengan dua firma yang bergerak di bidang ready-mix: Certified Concrete Co. dan Transit-Mix Concrete Corp.
Kedua perusahaan itu milik Edward J. "Biff" Halloran, yang lebih dikenal karena Hotel Halloran House, yang dulu memang miliknya. Halloran menolak semua tuduhan. Lalu, bagaimana mafia bekerja? Ini dia. Setiap kontraktor yang berani mencoba mengajukan tawaran bersaing dengan kartel para bajingan tadi akan berhadapan dengan risiko kesulitan mendapatkan bahan ready-mix. Paling tidak, distribusi bahan tersebut akan mereka hambat. Para penuntut federal juga menuduh Salerno menguasai Teamster Local 282, yang anggota-anggotanya menjadi sopir konvoi truk yang mengangkut distribusi beton. Melalui mata rantai yang ampuh ini, bos mafia itu dapat menentukan semaunya perusahaan mana yang tidak perlu dilayani pengiriman barangnya. Tangan-tangan Salerno di dunia tenaga kerja dan serikat buruh menjangkau langsung ke puncak. Menurut Departemen Kehakiman, Salernolah yang memilih Roy Williams untuk memimpin International Brotherhood of Teamster pada 1981, dengan cara memerintahkan pemimpin-pemimpin serikat buruh memberikan suaranya kepada orang tersebut. Williams kemudian dipenjarakan karena terlibat dalam usaha penyogokan Howard Cannon, senator AS dari Nevada, yang kini sudah dipecat.
Bersambung
-dipi-
Last edited: