Honey I’m home..!
kupaksa diriku untuk kupaksakan ke orang lain.
Satirize itu dalam rangka meng-artikan pemikiran (dipikirnya) sepihak dari pelaku, ketidakmampuan dalam mengantisipasi diri untuk menutupi rasa malu. Seperti orang renta/sudah terlalu tua untuk zaman yg sudah tidak berkemampuan membaca, duduk di sebelah anak zaman yg sedang melahap zaman, seperti org dewasa yg malu meminta secara langsung kepada anak kecil yg sengaja mendatanginya sambil mengunyah kue yg tak ada niat buat memberi dan dia mengerti kalau didekatnya itu adalah org lgipun tak berdaya-berkhayal akan secuil kue anak kecil. (you OK, but I’m much more, most & better than OK that I’m good). gini ya, satirize itu sangat populer dlu dimana kemampuan untuk mau memahami hanya dari apa yg terpikirkan (ancient). Org tersekarang yg mau “baca” beralih ke METAPHOR (silakan dibetulkan EYD-nya bgi yg mampu).
CAN’T YOU HEAR ME KNOCKING…?
Jika ada anak muda yg mudah kepancing emosi trus keluar kata gak pantas, nghina agama lain…. Tanya gurunya. Jika demi meningkatkan kualitas pendidikan, pelaku pengajar di_nilai memiliki peran yg sangat penting. Question : seberapa pentingkah itu bagi si pelaku mendidikan pendidikan.?
Case1 : 1+1 = 2 is a thing, I have no a teacher
Case2 : …nothing is everything, I’ve got & already have my teachers
Case Else BUAH yg manis biasanya berulat, sayang buahnya pun belum matang.
Endcase
Simba se-predator dgn sengaja berada di teritorial se-antilope, se-kedelai dan se-gajah yg bersinkronisasi karena mendapatkan keuntungan dari hal tersebut – simba tidak memusingkan hal tsb sebab lumrah. Simba walau se-predator, tidak dangkal terlebih terselubung yg mana diketahuinya sering dilakukan byk manusia. Untuk meng-gaung-kan se-predatoran-nya – tanpa sengaja memilih, sporadicly, simba meyerang se-antilope cukup sampai terkilir saja (in case you’re anxioused) dan menyerempet-pun ke se-gajah (penampakan se-gajah sedikit berupaya seperti label “gajah bandung”). Melihat cara simba menyerang se-antilope menyerempet se-gajah, membuat se-kedelai terasa cukup terasa yg dirasakan se-antilope pun-juga se-gajah. Selama ini se-kedelai dgn se-antilope sering brada di satu titik (mungkin connected pd satu ruangan, lemari, mungkin jg se-cage) sedangkan se-gajah dgn bantuan jaring laba2 terselubung. Menjadi “se”lah mereka, dan mereka tidak sama. Se-kedelai berusaha keras untuk meng-analyzing ‘bout what have se-predator have done, Kemudian mencoba menggunakan kemampuannya to memorizing, operating, applicating. Se-antilope dan se-gajah dengan rasa antusias, riang gembira forced-out aplikasi se-kedelai, dgn memberikan sedikit additional kontribusi. Sangat disayangkan, kelakuan se-kedelai, buat se-predator tak lebih hanya memberikan keterangan tentang se-kedelai cma ckup baik pda aplikasi, kenapa? sebab aplikasi yg dibuat se-kedelai sangat tidak mencerminkan kemampuan analyzing terhadap se-predator done. Bagaimana mungkin menyerang se-predator yg sudah engineering, sedangkan me-analyzing tak mampu.
Seperti yg sering diupayakan se-gajah untuk diajarkan dalam membaca: Ini Budi. Itu Ibu Budi
Saya katakan ke se-gajah: Ini metafora, ini bukan Budi. Mungkin saja Itu Ibu Budi, apa se-gajah sudah tanyakan? Se-gajah memang peninggalan purba, tp tahukah se-gajah kalau gajah yg tidak bisa melompat.
Pertanyaannya adalah apakah awal mula terbentuknya suatu persatuan ditentukan oleh persamaan-perbedaan yg nyata dpt di “baca” (satu kedelai, dan satunya lgi antilope jelas toh bedanya – sama punya nyawa masing2, sama punya tanggungjawab masing2, sama2 nunggu giliran di makan predator, tp bukan brarti sama2 geblek).
Jika ada unsur yg lebih penting dalam Persatuan dan kau inginkan itu, kenapa membicarakan perbedaan-persamaan dgn “se”samamu yg jelas2 beda dan “se” tidak sama dgn sama – dan bukan soal menghargai ataupun tenggang rasa. Tanyakan apa benar, dirimu menghargai di luar dirimu dalam perbedaan, atau dirimu akan lebih mudah bagimu menghargai di luar dirimu dalam persamaan. Atau mungkin yg di luar dirimu haruslah bersedih karena dirimu.
Choose these :
…right before they go Or
after you go…
Untuk bertanya anda harus tahu akan suatu ketahuan, dan Jawaban adalah konfirmasi dari apa yg kita tahu untuk ditanyakan sehingga anda menyadari itulah jawabannya.
You need to know all the qestions, to smart enough to know the answers all about! >>Yelling
Pusing bukan!, wajarlah kalau ada yg pusing, ini bukan untuk membuatkan
a pengertian.
Like the master of the darkgrey said :
like my master said : pusing gak sih..?? kalo pusing.. berarti gue posting bagooos... xixixixi
PS : pikiran manusia sangatlah liar. Used it, do not save it for the last like those people gave to.