Bls: Masih adakah obat Medis & tradisional Parkinson yang jitu ?
Prevalensi (angka kejadian) Parkinson cenderung meningkat. Penyakit ini banyak dialami pada usia 50-70 tahun. Di dunia prevalensinya diperkirakan mencapai 6,3 juta. Sebanyak 1,6 per 100 penderita berusia di atas 64 tahun dan 1 per 50 kasus, usianya di atas 80 tahun. Rata-rata penyakit ini dimulai pada usia 60 tahun, walupun 1 dari 20 kasus mengenai mereka yang usianya 40 tahun.
Gejala yang khas buat pasien Parkinson adalah adaanya salah satu lengan yang gemetar (tremor) saat istirahat . Biasanya, selain gemetar, penderita Parkinson juga mengalami kekakuan gerak (rigidity) dan kelambanan (bradykinesia). penyakit ini disebabkan oleh kematian sekelompok sel-sel otak yang bekerja bersama neurotransmitter dopamin.
Sasaran terapi penyakit parkinson yaitu neuron dopaminergik. Tujuannya adalah untuk mengembalikan dopamin dalam ganglia basalis dan melawan efek eksitasi neuron kolinergik, sehingga terjadi kembali keseimbangan yang baik antara dopamin/asetilkolin. levodopa telah menjadi obat pilihan yang paling efektif dan paling banyak digunakan dalam pengobatan gejala penyakit Parkinson. Pengobatan ini menjadi gold standard dari terapi pasien Parkinson.
selain itu terapi yang dapat digunakan untuk terapi Parkinson, yang terpenting juga adalah terapi fisik. misalnya berjalan kaki atau senam. hal ini ditujukan untuk mengatasi kekakuan otot.
cara meminum obat juga harus benar. bila tidak obat akan berfungsi tidak efektif. Seperti misalnya : obat levedopa sebaiknya diminum sebelum makan atau saat perut kosong, karena bila berbarengan dengan makanan yang mengandung protein akan mengurangi efektivitasnya. selain itu makanan juga harus diperhatikan. usahakan makanan yang bervariatif, makanan lunak yang mudah dicerna dan tinggi serat.
terapi lain yang bisa digunakan adalah pembedahan. hal ini hanya perlu jika pasien masih belum bisa berjalan sendiri walaupun telah menerima obat dengan dosis tinggi dan biasanya berlaku setelah sekurang-kurangnya lima tahun.