Kalina
Moderator
Wednesday, 03 September 2008
BOJONEGORO - SURYA-Kecelakaan maut di awal bulan Ramadan kembali terjadi, Selasa (2/9) pagi. Kali ini melibatkan Kereta Api (KA) Parcel dengan sepeda motor di perlintasan KA tanpa palang pintu di wilayah Desa Pungpungan, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro. Akibatnya, pasangan suami-istri (pasutri) penumpang sepeda motor tewas seketika dengan luka mengenaskan. Sehari sebelumnya, kecelakaan tragis yang menyebabkan tiga orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka terjadi di Jalan Raya Tuban - Semarang Km 20, tepatnya di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Bus malam PO Langsung Indah nopol EA 7336 S jurusan Jakarta - Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) bertabarakan dengan truk kontainer nopol AG 8251 RU. Selain korban tewas dan luka, akibat tabrakan itu dua kendaraan tersebut oleng lalu tercebur dan nyungsep ke sungai.
Sumber: Surya
Informasi yang dihimpun Surya menyebutkan, tabrakan antara KA Parcel dengan sepeda motor terjadi Selasa (2/9) sekitar pukul 08.30 WIB. Waktu itu, sepasang suami-istri Sukani, 53, dan Suparti, 54, yang akan melayat ke rumah familinya di Dusun Trutup, Desa Pumpungan, berboncengan naik sepeda motor Honda Supra X nopol S 6048 BR.
Tiba di perlintasan rel KA tanpa palang pintu di wilayah Desa Pungpungan, Kecamatan Kalitidu, Sukani terlihat memelankan laju motornya. Ketika berada tepat di atas rel KA, motornya tiba-tiba berhenti.
Melihat hal tersebut, warga sekitar berteriak-teriak ke arah Sukani, karena dari arah barat terlihat KA melaju dengan kecepatan tinggi. Namun nahas, belum sampai Sukani merespons teriakan itu, KA Parcel dari Jakarta ke arah Surabaya itu menerjangnya.
Tabrakan hebat tak terhindarkan. Motor yang diseruduk KA Parcel langsung terpental dan terseret hingga sekitar 100 meter. Akibatnya, selain motor yang dikendarai ringsek dan hancur, sekujur tubuh pasangan suami-istri tersebut mengalami luka sangat parah. Sukani luka berat di bagian kepala, punggung, dan paha kirinya patah. Sedangkan kepala Suparti pecah dan kedua kakinya patah. Keduanya tewas di tempat kejadian perkara (TKP) dan mayatnya langsung dibawa ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo.
Amir, 40, warga Desa Pungpungan yang menyaksikan kejadian tersebut mengaku sesaat sebelum peristiwa nahas terjadi, dirinya melihat motor yang dikendarai dua orang itu terlihat seperti mogok tepat di tengah rel KA. Ketika tiba-tiba muncul KA Parcel dari arah barat, dirinya sempat berteriak-teriak kepada Sukani dan Suparti. Tapi keduanya seperti tak mendengar.
?Karena jarak makin dekat, kereta api langsung menyeruduk sepeda motor dan menyeretnya hingga seratusan meter,? ujarnya.
Menurut Amir, usai menabrak, KA Parcel tidak berhenti dan terus melanjutkan perjalanannya ke arah timur menuju Surabaya.
Kapolsek Kalitidu AKP Paiman ketika dikonfirmasi mengatakan kejadian tersebut murni kecelakaan yang disebabkan lintasan KA tidak ada palang pintunya. ?Karena itulah, polisi tidak melakukan otopsi jenazah kedua korban. Keluarga bisa langsung membawanya pulang untuk dimakamkan,? jelasnya.
Agar kejadian serupa tak terjadi lagi, AKP Paiman mengingatkan agar masyarakat berhati-hati saat melewati lintasan KA yang tidak ada palang pintunya. ?Harus hati-hati, karena lintasan di sini sangat rawan,? imbuhnya. uji
Sumber: http://www.surya.co.id/web/Berita-Utama/Mau-Melayat-Pasutri-Tewas-Ditabrak-KA.html
BOJONEGORO - SURYA-Kecelakaan maut di awal bulan Ramadan kembali terjadi, Selasa (2/9) pagi. Kali ini melibatkan Kereta Api (KA) Parcel dengan sepeda motor di perlintasan KA tanpa palang pintu di wilayah Desa Pungpungan, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro. Akibatnya, pasangan suami-istri (pasutri) penumpang sepeda motor tewas seketika dengan luka mengenaskan. Sehari sebelumnya, kecelakaan tragis yang menyebabkan tiga orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka terjadi di Jalan Raya Tuban - Semarang Km 20, tepatnya di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Bus malam PO Langsung Indah nopol EA 7336 S jurusan Jakarta - Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) bertabarakan dengan truk kontainer nopol AG 8251 RU. Selain korban tewas dan luka, akibat tabrakan itu dua kendaraan tersebut oleng lalu tercebur dan nyungsep ke sungai.
Sumber: Surya
Informasi yang dihimpun Surya menyebutkan, tabrakan antara KA Parcel dengan sepeda motor terjadi Selasa (2/9) sekitar pukul 08.30 WIB. Waktu itu, sepasang suami-istri Sukani, 53, dan Suparti, 54, yang akan melayat ke rumah familinya di Dusun Trutup, Desa Pumpungan, berboncengan naik sepeda motor Honda Supra X nopol S 6048 BR.
Tiba di perlintasan rel KA tanpa palang pintu di wilayah Desa Pungpungan, Kecamatan Kalitidu, Sukani terlihat memelankan laju motornya. Ketika berada tepat di atas rel KA, motornya tiba-tiba berhenti.
Melihat hal tersebut, warga sekitar berteriak-teriak ke arah Sukani, karena dari arah barat terlihat KA melaju dengan kecepatan tinggi. Namun nahas, belum sampai Sukani merespons teriakan itu, KA Parcel dari Jakarta ke arah Surabaya itu menerjangnya.
Tabrakan hebat tak terhindarkan. Motor yang diseruduk KA Parcel langsung terpental dan terseret hingga sekitar 100 meter. Akibatnya, selain motor yang dikendarai ringsek dan hancur, sekujur tubuh pasangan suami-istri tersebut mengalami luka sangat parah. Sukani luka berat di bagian kepala, punggung, dan paha kirinya patah. Sedangkan kepala Suparti pecah dan kedua kakinya patah. Keduanya tewas di tempat kejadian perkara (TKP) dan mayatnya langsung dibawa ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo.
Amir, 40, warga Desa Pungpungan yang menyaksikan kejadian tersebut mengaku sesaat sebelum peristiwa nahas terjadi, dirinya melihat motor yang dikendarai dua orang itu terlihat seperti mogok tepat di tengah rel KA. Ketika tiba-tiba muncul KA Parcel dari arah barat, dirinya sempat berteriak-teriak kepada Sukani dan Suparti. Tapi keduanya seperti tak mendengar.
?Karena jarak makin dekat, kereta api langsung menyeruduk sepeda motor dan menyeretnya hingga seratusan meter,? ujarnya.
Menurut Amir, usai menabrak, KA Parcel tidak berhenti dan terus melanjutkan perjalanannya ke arah timur menuju Surabaya.
Kapolsek Kalitidu AKP Paiman ketika dikonfirmasi mengatakan kejadian tersebut murni kecelakaan yang disebabkan lintasan KA tidak ada palang pintunya. ?Karena itulah, polisi tidak melakukan otopsi jenazah kedua korban. Keluarga bisa langsung membawanya pulang untuk dimakamkan,? jelasnya.
Agar kejadian serupa tak terjadi lagi, AKP Paiman mengingatkan agar masyarakat berhati-hati saat melewati lintasan KA yang tidak ada palang pintunya. ?Harus hati-hati, karena lintasan di sini sangat rawan,? imbuhnya. uji
Sumber: http://www.surya.co.id/web/Berita-Utama/Mau-Melayat-Pasutri-Tewas-Ditabrak-KA.html