lala_lulu
New member
Jangan sepelekan kebutuhan tidur anak. Karena, saat tidur pertumbuhan otak balita (bayi di bawah lima tahun) mencapai puncaknya. Otak juga mengonsolidasi segala memori dan pengetahuan baru. Tak hanya itu, otot, kulit, sistem jatung dan pembuluh darah, metabolisme tubuh, dan tulang mengalami pertumbuhan pesat saat tidur. Hal itu disebabkan tubuh balita memproduksi hormon pertumbuhan tiga kali lebih banyak dibandingkan ketika dia terbangun.
Nah, berikut tips bagaimana memanage tidur Anak:
1. Pusatkan aktivitas anak disiang hari. Jika anak batita lebih banyak tidur di pagi dan siang hari, ciptakan situasi tak nyaman agar dia terbangun. Misalnya, tidak menyalakan AC di pagi dan siang hari, membukajendela supaya siniar matahani memasuki ruang tidu setel musik dengan volume cukup keras, dan lakukan acara beres-beres kamar yang menimbulkan sedikit guncangan dan kegaduhan. Jika anak dibiarkan tidur lebih lama di pagi dan siang hari, dia akan terbawa untuk tidur larut malam, lalu bangun siang di keesokan harinya, dan begitu seterusnya.
2. Biasakan pola yang sama. Agar tercipta pola tidur yang teratur, terapkan jam-jam tidur yang sama siang dan malam hari. Tidur siang misalnya setiap pukul 13.00 hingga 1—2 jam kemudian. Begitu pula untuk tidur malamnya, biasakan anak beranjak tidur jam 20,00—21.00 hingga 10 jam kemudian tidak ama setelah orangtua bangun.
3. Beri kesempatan tidur siang. Tidur siang sebetulnya merupakan kebiasaan dalam keluarga. Namun, tidur siang juga memberi manfaat layaknya tidur malam, yakni untuk mengembalikan stamina dan membantu proses tumbuh kembang anak. Tidur siang 1 —2 jam sudah cukup untuk menjaga kebugarannya hingga malam hari sebelum waktu tidur utama. Sebelum tidur siang, pastikan anak sudah makan dan minum secukupnya.
4. Agar anak mudah tidur perhatikan suasana kamar. Suasananya harus cukup temaram, jangan gelap. Secara psikologis, dalam suasana gelap, mau melakukan sesuatu pun rasanya ada hambatan. Sebaiknya, jika dibiarkan terang, mau tak mau anak akan terus ingin main sehingga dia tak mau tidur.
Jika si kecil belum juga mau tidur orang tua tak perlu memaksa. Tapi dia tetap harus diajak masuk ke kamarnya karena sudah waktunya tidur. Biarkan dia bermain-main di kamarnya, seperti membaca buku bergambar, main lego atau kartu, dan sebagainya. Pokoknya, mainan yang tak memerlukan aktivitas fisik. Dengan begitu, sama artinya dia beristirahat juga.
6. Saat terbangun malam, penuhi kebutuhan anak seperlunya saja. Jika di tengah malam atau pagi buta anak terbangun karena ingin buang air kecil atau haus, penuhi kebutuhan ini segera. Setelah itu, tidurkan lagi si kecil. Jika si ának lantas mengajak bermain, beri pengertian bahwa langit gelap merupakan pentanda bahwa orang harus tidur. Orang tua perlu sedikit tega untuk tidak meladeninya bermain. Ciptakan kondisi yang dapat membuatnya mengantuk, seperti menepuk-nepuk paha atau mengusap-usap kepalanya, dan memakai lampu kamar yang temaram.
Sumber : Sindo
Nah, berikut tips bagaimana memanage tidur Anak:
1. Pusatkan aktivitas anak disiang hari. Jika anak batita lebih banyak tidur di pagi dan siang hari, ciptakan situasi tak nyaman agar dia terbangun. Misalnya, tidak menyalakan AC di pagi dan siang hari, membukajendela supaya siniar matahani memasuki ruang tidu setel musik dengan volume cukup keras, dan lakukan acara beres-beres kamar yang menimbulkan sedikit guncangan dan kegaduhan. Jika anak dibiarkan tidur lebih lama di pagi dan siang hari, dia akan terbawa untuk tidur larut malam, lalu bangun siang di keesokan harinya, dan begitu seterusnya.
2. Biasakan pola yang sama. Agar tercipta pola tidur yang teratur, terapkan jam-jam tidur yang sama siang dan malam hari. Tidur siang misalnya setiap pukul 13.00 hingga 1—2 jam kemudian. Begitu pula untuk tidur malamnya, biasakan anak beranjak tidur jam 20,00—21.00 hingga 10 jam kemudian tidak ama setelah orangtua bangun.
3. Beri kesempatan tidur siang. Tidur siang sebetulnya merupakan kebiasaan dalam keluarga. Namun, tidur siang juga memberi manfaat layaknya tidur malam, yakni untuk mengembalikan stamina dan membantu proses tumbuh kembang anak. Tidur siang 1 —2 jam sudah cukup untuk menjaga kebugarannya hingga malam hari sebelum waktu tidur utama. Sebelum tidur siang, pastikan anak sudah makan dan minum secukupnya.
4. Agar anak mudah tidur perhatikan suasana kamar. Suasananya harus cukup temaram, jangan gelap. Secara psikologis, dalam suasana gelap, mau melakukan sesuatu pun rasanya ada hambatan. Sebaiknya, jika dibiarkan terang, mau tak mau anak akan terus ingin main sehingga dia tak mau tidur.
Jika si kecil belum juga mau tidur orang tua tak perlu memaksa. Tapi dia tetap harus diajak masuk ke kamarnya karena sudah waktunya tidur. Biarkan dia bermain-main di kamarnya, seperti membaca buku bergambar, main lego atau kartu, dan sebagainya. Pokoknya, mainan yang tak memerlukan aktivitas fisik. Dengan begitu, sama artinya dia beristirahat juga.
6. Saat terbangun malam, penuhi kebutuhan anak seperlunya saja. Jika di tengah malam atau pagi buta anak terbangun karena ingin buang air kecil atau haus, penuhi kebutuhan ini segera. Setelah itu, tidurkan lagi si kecil. Jika si ának lantas mengajak bermain, beri pengertian bahwa langit gelap merupakan pentanda bahwa orang harus tidur. Orang tua perlu sedikit tega untuk tidak meladeninya bermain. Ciptakan kondisi yang dapat membuatnya mengantuk, seperti menepuk-nepuk paha atau mengusap-usap kepalanya, dan memakai lampu kamar yang temaram.
Sumber : Sindo