Saya lebih menyoroti konsekuensi dari beberapa makna saling terkait di antara ayat Al Quran:
1. Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun (QS. 17:44)
2. Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (QS. 65:12)
3. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (QS. 41:12)
4. Dan sesungguhnya kami mengetahui bahwa kami sekali-kali tidak akan dapat melepaskan diri (dari kekuasaan) Allah di muka bumi dan sekali-kali tidak (pula) dapat melepaskan diri (daripada)Nya dengan lari. (QS. 72:12)
5. Dia berkata: "Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat. (QS. 27:34)
6. Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu ; maka diapun menempuh suatu jalan ; Kemudian dia menempuh jalan (yang lain).; Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). (QS. 18:84, 85, 89, 92) ;
7. Telah dikalahkan bangsa Rumawi ; di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang (QS. 30:2-3)
8. Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (QS: 55:33)
Dari ayat - ayat tersebut (sejauh pengetahuan saya, mungkin ada ayat lainnya ...), ditegaskan bahwa makhluk ciptaan Allah disebar di segala penjuru langit dan rahmat ampunan juga diberikan Allah kepada penghuni ke tujuh langit tersebut. Dan karena Allah juga menegaskan bahwa seperti itu pula bumi, maka saya yakin bahwa, tujuh bumi, dan pada masing-masingnya juga ada penghuninya dan berhak mendapatkan rahmat ampunan-Nya.
Yang jadi permasalahan adalah apakah masing-masing dari setiap level bumi (yang ada tujuh macam bumi), berpenghuni seperti manusia atau berbeda (yang juga berhak mendapatkan rahmat ampunan (yang berarti juga berkesadaran -berkecerdasan seperti (atau lebih dari) manusia (karena ia dapat berbuat dosa yang dapat mengharapkan ampunan dari-Nya) ?
Tetapi kalau dikatakan ada penghuni berkecerdasan yang tidak hanya berasal dari salah satu level bumi - berjenis manusia (salah satu dari tujuh) lainnya, maka saya yakin ada. Ada penghuni yang berasal dari bumi tetapi dari jenis yang berbeda, bumi ke 2, 3 atau ? Yang berarti lokasinya tidak jauh di planet lain, melainkan di bumi sendiri tetapi berasal dimensi yang berbeda.
Atau kalau dianggap berasal dari langit, maka berasal dari salah satu dari langit yang tujuh. Dan Langit terdekat dihiasi oleh bintang, menunjukkan lokasi kita di jagad ini. Lalu apakah ia berasal dari luar bumi tetapi masih dalam satu jagad (yang terdapat bintang didalamnya), atau berasal dari langit yang berbeda.
Tetapi yang jelas (dari level manapun itu asalnya), menunjukkan bahwa untuk tiap level bumi atau langit, ada penghuni yang bukan merupakan penghuni yang telah mati, melainkan penghuni berkecerdasan dan masih terkena kewajiban menjaga diri dari dosa. Dan adanya perbedaan level tempat (tujuh langit & tujuh bumi), maka tentunya ada perbedaan jenis pula dari makhluk berkecerdasan tersebut.
Telah jelas yang beribadah dan bisa meraih rahmat ampunan dari Allah dari jenis manusia & jin, jadi "alien" harus masuk dari salah satu dari jenis ini "jin" atau "manusia". Dan sebagaimana manusia, maka demikian pula "alien" dari golongan jin tentu paling tidak harus ada (atau berlaku untuk semua jenis jin ?) yang juga dapat bertempat tinggal seperti manusia di bumi. Tetapi ini hanya masalah kapan terjadinya "First Contact".
Sampai disini, jika UFO, alien diartikan seperti ini, maka saya setuju, tetapi di luar itu perlu dijelaskan uraiannya untuk disimpulkan lebih lanjut.
Kesimpulan tentang alien harus:
1. berasal dari makhluk yang juga dikenai kewajiban beribadah, jadi ia juga harus memiliki agama, atau boleh jadi juga tidak, sehingga ...
2. ia bukan berasal dari makhluk yang telah meninggal, ia harus merupakan makhluk yang masih hidup, juga ...
3. ia berasal dari salah satu dari jenis jin atau manusia atau keduanya, dan ...
4. tidak ada indikasi (sejauh pemahaman saya) bahwa alat angkutnya harus merupakan piring terbang, sedangkan ...
5. first contact harus diartikan sebagai hal yang wajar sebagai konsekuensi dari adanya dorongan alamiah dari makhluk berkecerdasan (seperti manusia & jin) untuk melakukan EKSPANSI (entah tujuan baik atau buruk)
Jadi secara mendasar saya cenderung menegaskan keberadaan Alien menurut Al Quran lebih kepada
KEHARUSAN KENYATAAN ADANYA EKSPANSI yang menimbulkan adanya first contact dengan kita, tetapi detail lainnya seperti menggunakan piring terbang atau hal imajinatif lainnya yang umum dikenal bukanlah hal yang saya percayai begitu saja.
Atau kalau disimpulkan dengan satu kalimat sederhana yaitu: BAHWA JIKA ALIEN ADA (DAN MEMANG SUDAH DITEGASKAN OLEH AL QURAN), MAKA HARUS ADA EKSPANSI DARI ALIEN KEPADA KITA, ATAU SEBALIKNYA, ENTAH KAPAN (sehingga kalau ia pun dianggap berasal dari jenis jin, maka cepat atau lambat harus ada EKSPANSI dari jenis jin ke dalam lingkungan manusia). Mengenai kapankah terjadinya EKSPANSI terhadap satu dengan lainnya, itu yang belum saya pahami, apakah menunggu saat yang tepat, menunggu perkembangan tehnologi atau alasan lain, tetapi pengertian tentang ada atau tidaknya alien disini ditekankan bukan pada piring terbang (dengan tidak menutup kemungkinan keanekaragaman cara EKSPANSI dan alat angkut) dan hal imajinatif lainnya, tetapi pada hal yang memang dalam batas ditegaskan oleh Al Quran sejauh pemahaman saya, yaitu adanya EKSPANSI.
Adakah alien menurut Al Quran ? Ada, YANG DITANDAI DENGAN adanya EKSPANSI dari alien (dengan ciri-ciri dan konsekuensi seperti dijelaskan pada kesimpulan no. 1 - 5) ke kita atau sebaliknya.