Motor, seperti kendaraan yg lain, adalah alat transportasi. Banyak sedikitnya jumlah tentu akan sangat bergantung pada kebutuhan masyarakat. Pada masyarakat yg mobilitasnya tinggi seperti sekarang ini, maka kebutuhan alat transportasi juga tinggi.
Kalau pertumbuhan jumlah sepeda motor begitu pesat bbrp thn terakhir ini disebabkan oleh kemudahan dan kelebihan yg dimiliki oleh sepeda motor dibanding alat transportasi yg lain.
Faktor harga dan kemudahan unt memiliki adalah yg dominan kenapa motor menjadi yg paling dipilih. Dgn uang kurang dari 500 ribu sekarang sdh bisa membawa pulang sepeda motor baru. Lembaga pembiayaan juga jor?an memberi fasilitas kredit dgn syarat yg semakin gampang.
Faktor lain adalah mahalnya biaya jika menggunakan alat transportasi yg lain. Naik mobil, boros di BBM, parkir dan toll. Naik angkutan umum, total biayanya juga blm tentu lbh murah, apalagi kalau ditambah dgn faktor keamanan dan kenyamanan serta fleksibilitas. Pilihan jatuh ke sepeda motor lagi.
Faktor kemacetan yg semakin parah juga ikut mendorong kenapa banyak orang yg beralih ke sepeda motor unt sarana mobilitasnya.
Pertanyaan diatas adalah apakah jumlah sepeda motor sdh terlampau banyak? Agak susah menjawabnya, apalagi kalau argumentasinya dgn semakin banyak motor membuat jalan semakin macet. Coba kita bayangkan seandainya separuh saja jumlah orang yg naik motor sekarang ini beralih ke mobil dan separuh yg lain nebeng ke yg punya mobil, maka nggak ada orang yg naik motor lagi. Tapi sebagai gantinya akan ada mobil "baru" yg jumlahnya separuh dari jumlah motor sekarang ini memadati jalan?. Tentu kemacetan akan semakin parah. So kita mestinya berterimakasih krn orang mau naik motor ketimbang naik mobil.
Soal pembatasan produksi bukan masalah yg gampang dilakukan. Ini menyangkut sektor lain seperti perindustrian, tenaga kerja dll. Ujung?nya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi juga.
Pembenahan management angkutan umum hrs dilakukan dgn baik. Busway, subway, monorel, angkutan sungai dll memang bisa merupakan jawaban. Bukan jawaban unt menghilangkan kemacetan, tapi hanya sekedar menjaga agar tingkat kemacetan tdk lbh parah dari yg sekarang. Penyebab problem kemacetan di kota? besar, terutama Jakarta, bukan krn banyaknya kendaraan. Itu hanya sekedar akibat saja. Penyebab sesungguhnya adalah tingkat pertumbuhan penduduk yg begitu tinggi. Kenapa pertumbuhan penduduk Jakarta terlalu tinggi? Krn ketimpangan pembangunan antara perkotaan dan pedesaan, antara Jawa dan luar Jawa, antara pusat dan daerah.
Jadi kemacetan tdk ada korelasinya langsung dgn pembatasan produksi sepeda motor.
@movistar: btw thx 4 GRP, baru liat sekarang