jainudin
New member
BEKASI SELATAN - Dinas Perhubungan Kota Bekasi memprediksi
kehadiran monorel dengan rute sampai di wilayah setempat akan
mengubah jalur lalu lintas di pusat kota itu secara
signifikan. Perlu ada peruhahan arus lalu lintas dan rute
angkutan umum untuk mengakomodasi warga yang ingin
menggunakan jasa monorel menuju Jakarta.
Kepala Dinas Perhuhungan Pemkot Bekasi Supandi Budimah
mengatakan, monorel rute Bekasi Cawang yang sedang digarap
oleh PT Adhi Karya dikabarkan akan membentang di atas
lintasan Tol Jakarta-Cikampek dan berakhir di Jalan Ahmad
Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi. “Untuk kepastian jalurnya,
kami masih menunggu koordinasi dengan pihak terkait. Namun,
kita akan siapkan rekayasa lalu lintas darat di sekitar
lintasan monorel untuk menunjang pergerakan penumpang,” kata
Supandi, Selasa (25/6).
Bila ternyata lintasan monorel itu benar berakhir di kawasan
Ahmad Yani, Dinas Perhubungan Kota
akan menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi
tersebut. Selain itu. lanjut Supandi. harus ada angkutan umum
dan sejumlah kawasan di Bekasi yang akan mengantar penumpang
ke lokasi halte monorel. “Ruas Jalan Ahmad Yani juga akan
kita rekayasa lalu lintasnya agar kehadiran monorel bisa
mempercantik pusat kota,” kata dia.
Salah satu lokasi yang dinilai ideal tmtuk dibangun halte di
kawasan seteinpat, yakni di sekitar Mega Bekasi Hypermal yang
berlokasi di pusat kota. “Kalau memang haltenya ada di Mega
Bekasi Hyperm.al maka kita akan upayakan ada angkutan umum
yang masuk ke sekitar area halte untuk mengantarkan calon
penumpang monorel,” kata Supandi.
Proyek monorel Bekasi- Cawang merupakan proyek yang terpisah
dan proyek monorel di DKI Jakarta. Jalur monorel ini akan
membentang dan Bulak Kapal (Bekasi Timur hingga ke Cawang
(Jakarta Timur) Lintasannya akan melewati tepian Kali Bekasi
dan diperkirakan akan sejajar dengan jalur Tol Becakayu
(Bekasi, Cawang, Kampung Melayu) yang belum dibangun.
Proyek monorel Bekasi-Cawang telah diluncurkan Menteri BUMN
Dahian Iskan di Madiuan pada awal Mci dan direncanakan mulai
dibangun pada 2014. Proyek yang diberi nama Jakarta Link
Transportation (JLT) itu digarap lima konsorsium BUMN, di
antaranya, PT Adhi Karya Tbk, PT Inka, PT LEN, PT Jasa Marga,
dan PT Bank Mandiri selaku penyedia pembiayaannya.
Konsorsium BUMN bertanggun jawab membangun konstruksi monorel
yang diperkirakan bakal menelan dana Rp 8 triliun. Sementara.
Pemerintah Kota Bekasi diberi peran membangun infrastruktur
pendukungnya seperti halte.
Sedangkan, proyek monorel di DKI Jakarta merupakan upaya
menghidupkan kembali proyek manorel yang sempat mangkrak di
era Gubernur Sutiyoso karena tiadanya investor. Proyek itu
digarap PT Adhi Karya dan Ortus Holdings yang menguasai 90
persen saham PT Jakarta Monorel.
• antara ed: rahmad bud harto
Sumber : republika/tangsel pos
kehadiran monorel dengan rute sampai di wilayah setempat akan
mengubah jalur lalu lintas di pusat kota itu secara
signifikan. Perlu ada peruhahan arus lalu lintas dan rute
angkutan umum untuk mengakomodasi warga yang ingin
menggunakan jasa monorel menuju Jakarta.
Kepala Dinas Perhuhungan Pemkot Bekasi Supandi Budimah
mengatakan, monorel rute Bekasi Cawang yang sedang digarap
oleh PT Adhi Karya dikabarkan akan membentang di atas
lintasan Tol Jakarta-Cikampek dan berakhir di Jalan Ahmad
Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi. “Untuk kepastian jalurnya,
kami masih menunggu koordinasi dengan pihak terkait. Namun,
kita akan siapkan rekayasa lalu lintas darat di sekitar
lintasan monorel untuk menunjang pergerakan penumpang,” kata
Supandi, Selasa (25/6).
Bila ternyata lintasan monorel itu benar berakhir di kawasan
Ahmad Yani, Dinas Perhubungan Kota
akan menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi
tersebut. Selain itu. lanjut Supandi. harus ada angkutan umum
dan sejumlah kawasan di Bekasi yang akan mengantar penumpang
ke lokasi halte monorel. “Ruas Jalan Ahmad Yani juga akan
kita rekayasa lalu lintasnya agar kehadiran monorel bisa
mempercantik pusat kota,” kata dia.
Salah satu lokasi yang dinilai ideal tmtuk dibangun halte di
kawasan seteinpat, yakni di sekitar Mega Bekasi Hypermal yang
berlokasi di pusat kota. “Kalau memang haltenya ada di Mega
Bekasi Hyperm.al maka kita akan upayakan ada angkutan umum
yang masuk ke sekitar area halte untuk mengantarkan calon
penumpang monorel,” kata Supandi.
Proyek monorel Bekasi- Cawang merupakan proyek yang terpisah
dan proyek monorel di DKI Jakarta. Jalur monorel ini akan
membentang dan Bulak Kapal (Bekasi Timur hingga ke Cawang
(Jakarta Timur) Lintasannya akan melewati tepian Kali Bekasi
dan diperkirakan akan sejajar dengan jalur Tol Becakayu
(Bekasi, Cawang, Kampung Melayu) yang belum dibangun.
Proyek monorel Bekasi-Cawang telah diluncurkan Menteri BUMN
Dahian Iskan di Madiuan pada awal Mci dan direncanakan mulai
dibangun pada 2014. Proyek yang diberi nama Jakarta Link
Transportation (JLT) itu digarap lima konsorsium BUMN, di
antaranya, PT Adhi Karya Tbk, PT Inka, PT LEN, PT Jasa Marga,
dan PT Bank Mandiri selaku penyedia pembiayaannya.
Konsorsium BUMN bertanggun jawab membangun konstruksi monorel
yang diperkirakan bakal menelan dana Rp 8 triliun. Sementara.
Pemerintah Kota Bekasi diberi peran membangun infrastruktur
pendukungnya seperti halte.
Sedangkan, proyek monorel di DKI Jakarta merupakan upaya
menghidupkan kembali proyek manorel yang sempat mangkrak di
era Gubernur Sutiyoso karena tiadanya investor. Proyek itu
digarap PT Adhi Karya dan Ortus Holdings yang menguasai 90
persen saham PT Jakarta Monorel.
• antara ed: rahmad bud harto
Sumber : republika/tangsel pos