NGEBAHAS SINETRON dan Tayagan Tv yg Gak Mendidik(merged)

Apa pendapat kamu tentang SINETRON Indonesia?

  • Saya suka sekali, film nya bagus2

    Votes: 1 9.1%
  • Saya termotivasi ingin jadi artis

    Votes: 0 0.0%
  • Bikin bete karena minim ide dan kreatifitas

    Votes: 8 72.7%
  • Bosan, bintangnya cuma yang itu-itu mulu

    Votes: 1 9.1%
  • Saya gak suka nonton sama sekali

    Votes: 2 18.2%

  • Total voters
    11
Re: Sinetron Dan Film Indonesia? Bikin Bodoh Apa Bikin Pintar?

bisa membodohi.. bs juga.. bikin pintar. tergantung yang nonton..
kalo penonton suka nonton sinetron jiplakan, berarti bodoh semua.. ^^
 
Re: SINETRON-SINETRON JIPLAKAN [Parah....!!]

Tebak aza sendiri lah soalnya banyak yang bilang disini ada pada pala batu sehingga menyebabkan untuk urusan artis banyak yang pindah forum selain forum ini
 
Re: SINETRON-SINETRON JIPLAKAN [Parah....!!]

BOIKOT SINETRON INDO!!
shine.gif
 
Re: SINETRON TV Bikin Bete !

Saya pernah sekali melihat sinetron Indonesia (pembuka nya keren sekali, dengan ilustrasi lagu/musik yang asyik) eh begitu nonton;jadi ngerasa aneh! Untungnya anak-anak hanya menonton TV pada saat weekend! Jadi tidak berpengaruh ke anak-anak. Itupun di batasi nonton TV nya.
jadi peran kakak atau peran orang tua di sarankan untuk mengubah kebiasaannya menonton Tv pada saat yang anak-anak belajar atau usahakan membuat kegiatan seperti makan bersama, main game (biasanya kami main scrabble dan monopoly) atau bagi yang suka masak, libatkan mereka untuk memasak makan malam bersama.
Trus terang;kalau di Bali (entahlah kalau di pulau lainnya di Indonesia) beberapa anak-anak usia sekolah lebih banyak di depan TV.
 
Re: SINETRON-SINETRON JIPLAKAN [Parah....!!]

Indonesia,apa sih yang ga dijiplak....
Motor dijiplak,Film dijiplak,music,dll.....
Kyknya emang mental orang2 kita emang suka jiplak...
Btw,banyak jg yah drama korea,jepang yg dijiplak indonesia(baru tau gw...)
Soalny yg gw tau cuma buku harian nayla dijiplak dari "one litre of tears.
Tapi asal diinget aja,kemampuan dasar manusia adalah meniru!setuju khan!
 
Re: SINETRON-SINETRON JIPLAKAN [Parah....!!]

list lage.. list lage..!!!

Jelita : Rosalinda

masih segera tayang, dan semoga gak jadi tayang.. amin..
 
Gossipin Tv dan Film (Tayangan Empat Mata Dihentikan)

Menggugat Tanggung Jawab TV

03 Oct 2007, Sungguh menarik untuk menyimak keprihatinan KH Salahuddin Wahid, sebagaimana yang dilansir Republika (Jumat, 21/9/07). Di situ Gus Solah menyatakan bahwa motif bisnis tayangan Ramadhan hanya merusak puasa. Hura-hura dan kuis berbau **** masih mendominasi dan belum mengarah pada upaya meningkatkan nilai puasa. Umumnya, televisi masih melihat Ramadhan lebih sebagai peluang bisnis.
Kesadaran kritis Gus Solah tersebut, patut menjadi perhatian bagi khalayak pemirsa Indonesia, khususnya kalangan opinion leader (pemuka pendapat).

Diduga kuat, masyarakat pemirsa televisi saat ini, umumnya sedang terkena sihir informasi media siaran TV yang begitu menggoda dan menghibur, tetapi belum tentu mendidik dan mencerahkan. Bahkan, sangat boleh jadi, TV dengan kemasan program acaranya saat ini, telah terposisikan sebagai 'agama baru' masyarakat Indonesia. Di antara alasan menjadikan TV sebagai agama baru adalah karena TV telah cenderung mengambil alih sejumlah ciri dan fungsi sebuah agama berikut.

Pertama, TV telah menjadi sesuatu yang sangat dipentingkan dan diutamakan. Nilai pentingnya sebuah TV dalam rumah tangga telah menjadi kebutuhan dasar secara berjamaah, sebagaiman layaknya sebuah agama. Di samping itu, TV tidak hanya sebagai kebutuhan dasar, tapi telah menjadi simbol prestise, sekaligus aksesori utama.
Kedua, sebagai 'agama baru', TV dengan program acaranya juga sudah dapat mengatur jadwal seseorang menjadi kegiatan yang bersifat rutin dalam sehari semalam, sebagaimana layaknya kewajiban beribadah secara rutin dari sebuah ajaran agama. Tengoklah, bagaimana para pemirsa mengikuti siaran langsung sepak bola dunia pada dini hari. Mereka rela begadang semalaman dan pada akhirnya kerap meninggalkan kewajiban agama berupa shalat shubuh. Dengan kata lain, saat itu, mereka telah melakukan 'perpindahan' agama.

Ketiga, jika agama mempunyai penyeru yang oleh pengikutnya dijadikan idola dan panutan, maka saat ini pun, TV sudah memiliki ciri tersebut. TV telah melahirkan sejumlah 'nabi' baru, berikut ajarannya, yang kemudian dengan setia diikuti secara fanatik oleh sejumlah pengikutnya. Umumnya, pengikut ajaran 'agama baru' dari TV tersebut, telah menganut agama formal sesuai yang tercantum di KTP secara turun-temurun.
Dengan demikian, sangat boleh jadi mereka telah mempraktikkan secara berbaur kedua ajaran tersebut. Namun, saat jadwal keduanya bertabrakan dan harus memilih salah satunya, maka yang paling sering memenangkannya adalah 'ajaran agama' yang diperkenalkan oleh TV.

Tidak mendidik

Simaklah, bagaimana wajah sinetron kita yang tak bosan-bosannya memilih setting rumah mewah, dengan hidup gaya aktor dan artis yang glamour, kemudian memainkan peran yang kental diwarnai konflik perselingkuhan, perebutan harta, persaingan jabatan dalam bisnis eksekutif, dan sebagainya. Akal sehat dalam memandang gerak kehidupan yang seharusnya lebih dominan bernuansa kerja keras, disertai do'a dengan tata cara beragama secara benar, nyaris tak kelihatan dalam sinetron kita. Jika ditampilkan, maka itu pun dikemas dengan cara yang amat sederhana.

Hidup berdasarkan agama, digambarkan begitu simpel atau simplistik. Sebagai gambaran singkat, dari tahun 2006 terdapat sekitar 180 judul sinetron dengan 3.641 episode dan 4.020 jam tayang. Kesemuanya, hanya menggambarkan tema di seputar seks, kekerasan dan mistik, serta glamournya kehidupan elite kota.

Khusus untuk tahun ini, sejak bulan Agustus lalu, frekuensi penayangan sinetron remaja dominan mewarnai stasiun TV besar. Di pekan terakhir Agustus misalnya, jumlah episode sinetron remaja mencapai kurang lebih 91 episode di sejumlah stasiun TV dengan masa tayang sekitar 123 jam dalam sepekan.

Keluhan dari berbagai lapisan masyarakat sudah menunjukkan keprihatinan yang mendalam dan mengkhawatirkan. Hal-hal yang terkait dengan kekerasan, seks, mistik, dan moral rendah, digambarkan dalam format yang tidak semestinya ada dalam tayangan yang ditujukan untuk remaja.

Adegan pertengkaran, intrik, pacaran sebagai hal biasa dan wajar, pelecehan guru, dan atribut sekolah, dengan tampilan pakaian sekolah secara semi transparan dan minim, cukup banyak dan sering ditampilkan untuk segmen remaja.

Keprihatinan kita semakin serius, karena saat jam penayangannya, juga serta-merta dapat ditonton oleh anak usia SD, karena jam tayang yang acak, serta selisih waktu antara Indonesia bagian barat dan timur Selama ini, kehidupan Jakarta dengan segala problematikanya, telah mendominasi segmen dan setting acara TV, khususnya TV swasta.

Dampak dari pola setting dan segmen acara yang sangat Jakarta sentris tersebut, akhirnya berakibat pada imitasi tingkah laku khalayak pemirsa yang berpatron pada pola dan gaya hidup ala Jakarta. Sementara itu, akar persoalan khalayak pemirsa pada umumnya, justru lebih bernuansa lokal. Akibatnya, banyak terjadi alienasi dalam menyelesaikan persoalan kehidupan di masyarakat pedesaan.

Kesemua buah permasalahan tersebut, tidaklah terlepas dari sistem dan struktur penyiaran yang sepenuhnya belum berubah dalam memperlakukan ruang publik, sesuai tuntutan reformasi, guna memenuhi hak atas aspirasi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Padahal, secara perundang-undangan telah dengan jelas diatur upaya untuk mengantisipasi berbagai permasalahan, yang selama ini diduga kuat sebagai kondisi dan faktor yang tidak lagi layak untuk dipertahankan dalam pertumbuhan peran dunia penyiaran Indonesia.

Di antara aspek yang diatur tersebut, adalah keharusan bagi segenap lembaga penyiaran swasta (Khususnya televisi) untuk segera (Desember 2007) menyesuaikan diri (setelah diberi waktu selama lima tahun) dalam sistem siaran yang berjaringan

Namun, tuntutan undang-undang tersebut yang kemudian diperkuat oleh desakan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) agar segenap lembaga penyiaran TV swasta segera mengalokasikan program siaran yang bernuansa lokal, berikut struktur penyiaran yang berjaringan, ternyata tak direspons secara positif oleh segenap lembaga penyiaran swasta.

Pemilik dan sebagian pengelola TV swasta merasa keberatan, dengan alasan takut rugi secara finansial... . Berjaringan, berarti harus berinvestasi ke daerah, sementara dalam hitungannya, modal belum tentu bisa kembali. Meskipun telah diketahui bersama, bahwa selama ini sebagian dari mereka telah maraup keuntungan ekonomi yang tidak sedikit.

Pertanyaannya adalah, apakah keuntungan ekonomi yang mereka peroleh itu, telah disadari sebagai hasil dari pemanfaatan frekuensi yang pemilik azalinya adalah rakyat yang sebagaian besar ada di daerah luar Jakarta? Mereka sebagai pengguna yang kemudian menguasai frekuensi yang terbatas itu,

sesungguhnya hanyalah diamanati lewat lembaga negara (KPI dan pemerintah) untuk mengunakannya sebaik dan sebenar mungkin. Bahwa sampai detik ini, cara menggunakan amanat frekuensi tersebut justru cuma menghasilkan sampah informasi, maka di situlah persoalannya.

(Penulis Aswar Hasan adalah alumnus The International Institute of Human Rights Strasbourg Perancis, Ketua KPID Sulawesi Selatan)



1. Dampak Isi Pesan Media Massa
http://ccc.1asphost.com/assalam/ArtikelIslam/media/artikel_detail.asp?Id=77

3. Pengaruh Televisi pada Perubahan Perilaku
http://ccc.1asphost.com/assalam/ArtikelIslam/media/artikel_detail.asp?Id=64

5. Antara Televisi, Anak, dan Keluarga (Sebuah Analisis)
http://ccc.1asphost.com/assalam/ArtikelIslam/media/artikel_detail.asp?Id=29

6. Jangan Jadikan sebagai Kekuatan Dahsyat yang Tak Bernurani
http://ccc.1asphost.com/assalam/ArtikelIslam/media/artikel_detail.asp?Id=27

10. Peran Media Komunikasi Modern (TV) sebagai Sarana untuk Menghancurkan
http://ccc.1asphost.com/assalam/ArtikelIslam/media/artikel_detail.asp?Id=101
 
Ngomongin Sinetron... di sini, ya...

di sini, bebas.. mo kasih komen sinetron apa ajah.. yang gimana ajah.. boleh memuji dan memberi kesan sebagus-bagusnya.. bahkan.. boleh mengkritik dan menghujat separah-parahnya.. khusus thread sinetron.. mod bebasin untuk kalian yang mo marah sama sinetron. mengingat sinetron indonesia sekarang lagi gentayangan... hehehe.. tapi, pake kata-kata yang sopan, ya..

bole jg, share.. sinetron favorit kmu.. ato sinetron yang kamu benci. tp bukan untuk kasih review, yah..
 
Re: ^.^ Menggugat Tanggung Jawab TV

kutipan:
http://picknkick.multiply.com/journal/item/3/Menggugat_tanggung_jawab_sosial_LATIVI_-_tips
Advokasi opini publik sangat penting dilakukan karena kultur masyarakat kita yang tidak mensensor tayangan untuk anak-anak. Kelemahan orang tua mengawasi apa yang ditonton anaknya ditambah dengan tumpangtindingnya peraturan yang mengatur penyiaran adalah celah penting yang nyata-nyata dimanfaatkan oleh stasiun televisi di Indonesia. Maka, kepedulian, dukungan untuk memboikot tayangan yang tidak mendidik (dan bahkan menimbulkan kekerasan) sangat diperlukan untuk memberi pesan kepada stasiun televisi tersebut bahwa mereka tidak memiliki lisensi sosial untuk beroperasi.........,


Sebuah stasiun televisi yang bertanggung-jawab adalah televisi yang mendengar kekhawatiran publik (yang beralasan). Mereka akan membangun kebijakan internal mengenai apa yang pantas dan tidak pantas ditayangkan. Jika tidak, jangan kita berikan mereka lisensi sosial untuk beroperasi.
 
Re: ^.^ Menggugat Tanggung Jawab TV

HANYA MASYARAKAT BODOH YANG TONTON SINETRON!!!!


JAKARTA - "Hanya Yogya yang punya gudeg dan Padang dengan rendangnya. Dan hanya masyarakat bodoh yang menonton sinetron remaja yang seperti itu" ujar Slamet Raharjo, sutradara yang juga aktor senior Indonesia, saat menyampaikan tanggapannya atas "potret sinetron remaja di Indonesia saat ini" dalam acara seminar "Wajah Buram Sinetron Remaja Indonesia", di Kampus Universitas Paramadina Jakarta.

Oleh sebab itu Slamet Raharjo menyambut baik upaya kalangan perguruan tinggi yang peduli terhadap sinetron Indonesia dan film Indonesia pada umumnya lalu melakukan penelitian yang mendalam. Penelitian itu, katanya, menjadi penting dan harus menjadi pegangan untuk melakukan tindak lanjut.

"Terlalu banyak catatan yang bernilai negatif terhadap dampak yang diberikan oleh sinetron remaja Indonesia pada saat ini, terlebih pada perkembangan anak-anak dan remaja Indonesia" ujar lelaki kelahiran Serang, Banten, 21 Januari 1949 itu.

Slamet menjelaskan, film dan sinetron yang ada sekarang termasuk sinetron remaja merupakan penggambaran atas realitas kehidupan yang disajikan dalam bentuk karya seni akting di dalam pertelevisian. Sinetron remaja yang berkualitas menurutnya adalah sinetron yang mengikuti kaidah-kaidah dan memiliki pijakan azas sinematographi yang jelas, selain estetika yang baik.

Tetapi, aktor yang pernah main dalam film "Badai Pasti Berlalu" (2007) film remark judul yang sama produksi 1977 itu melihat begitu banyak produk sinetron atau film remaja yang membodohi masyarakat yang tidak bisa dibiarkan terus berlangsung. Terhadap fenomena itu, katanya, harus ada yang bertanggung jawab, dan pihak yang seharusnya bertanggung jawab ialah Presiden dan kalangan intelektual.

Jangan hanya menonton dan membiarkan semuanya seakan tidak pernah terjadi sesuatu yang salah. Ayo bertindak! Jangan berhenti hanya sebatas wacana dan data-data saja" ujar sutradara film "Telegram" (2000) itu.

Peraih Pila Citra ini juga menegaskan bahwa selain harus ada yang bertanggung jawab juga harus ada kerjasama antara pihak akademis dan praktisi agar pertelevisian Indonesia dapat menyajikan tontonan yang sehat dan mendidik untuk perkembangan anak-anak dan remaja.


http://www.banjarmasinpost.co.id/content/view/18095/180/
 
Re: ^.^ Menggugat Tanggung Jawab TV

HANYA MASYARAKAT BODOH YANG TONTON SINETRON!!!!


JAKARTA - "Hanya Yogya yang punya gudeg dan Padang dengan rendangnya. Dan hanya masyarakat bodoh yang menonton sinetron remaja yang seperti itu" ujar Slamet Raharjo, sutradara yang juga aktor senior Indonesia, saat menyampaikan tanggapannya atas "potret sinetron remaja di Indonesia saat ini" dalam acara seminar "Wajah Buram Sinetron Remaja Indonesia", di Kampus Universitas Paramadina Jakarta.

Oleh sebab itu Slamet Raharjo menyambut baik upaya kalangan perguruan tinggi yang peduli terhadap sinetron Indonesia dan film Indonesia pada umumnya lalu melakukan penelitian yang mendalam. Penelitian itu, katanya, menjadi penting dan harus menjadi pegangan untuk melakukan tindak lanjut.

"Terlalu banyak catatan yang bernilai negatif terhadap dampak yang diberikan oleh sinetron remaja Indonesia pada saat ini, terlebih pada perkembangan anak-anak dan remaja Indonesia" ujar lelaki kelahiran Serang, Banten, 21 Januari 1949 itu.

Slamet menjelaskan, film dan sinetron yang ada sekarang termasuk sinetron remaja merupakan penggambaran atas realitas kehidupan yang disajikan dalam bentuk karya seni akting di dalam pertelevisian. Sinetron remaja yang berkualitas menurutnya adalah sinetron yang mengikuti kaidah-kaidah dan memiliki pijakan azas sinematographi yang jelas, selain estetika yang baik.

Tetapi, aktor yang pernah main dalam film "Badai Pasti Berlalu" (2007) film remark judul yang sama produksi 1977 itu melihat begitu banyak produk sinetron atau film remaja yang membodohi masyarakat yang tidak bisa dibiarkan terus berlangsung. Terhadap fenomena itu, katanya, harus ada yang bertanggung jawab, dan pihak yang seharusnya bertanggung jawab ialah Presiden dan kalangan intelektual.

Jangan hanya menonton dan membiarkan semuanya seakan tidak pernah terjadi sesuatu yang salah. Ayo bertindak! Jangan berhenti hanya sebatas wacana dan data-data saja" ujar sutradara film "Telegram" (2000) itu.

Peraih Pila Citra ini juga menegaskan bahwa selain harus ada yang bertanggung jawab juga harus ada kerjasama antara pihak akademis dan praktisi agar pertelevisian Indonesia dapat menyajikan tontonan yang sehat dan mendidik untuk perkembangan anak-anak dan remaja.


http://www.banjarmasinpost.co.id/content/view/18095/180/
 
Re: Ngomongin Sinetron... di sini, ya...

RCTI gudang sinetron-sinetron jiplakan?? benar apa betul??

sinetron seperti; "LIONTIN","BUKU HARIAN NAYLA" dll
disinyalir menjiplak serial tv dari Korea, Taiwan, Thailand..
mau taruh dimana lagi muka bangsa ini..
RCTI cuma ngejar rating sih...
tontonan-nya gak ada yang bermutu
 
Re: SINETRON TV Bikin Bete !

Tambahan :
1. Gunta - Ganti pacar ( cwo / cwe )
2. Muka artis yang baru ... aduh nggak bermutu
3. ide nya gitu2 aja nggak kreative
4. pokok nya MUAK GW ama sinetron indo...
 
Re: Sinetron Dan Film Indonesia? Bikin Bodoh Apa Bikin Pintar?

ya gitu dech gw sih cuma lwat aja ngeliat sinetron..
susah dagh .... males lagi mudah ketebak .
biasa lha . indonesia ~ indonesia....
 
Back
Top