Ngobrol santai ttg sepakbola Indonesia (OOT room)..

jadi ingat lagu hitnya God Bless di era 90-an... dan ini yang sekarang ternyata terjadi di PSSI

".....Kisah lama terus membayangi,
nyata dalam lensa mata ini..

Kisruh.....kisruh lagi...... beginilah jadinya kalau sepakbola di masuki VIRUS POLITIK....

:(
 
ISL dibubarkan saja.. :D

Yang sesuai dengan amant Kongres PSSI II di Bali adalah bentuk kompetisi satu wilayah dengan jumlah tim pesertanya 18 club sebagaimana format ISL, dan itu sudah sesuai dengan statuta PSSI sendiri yang mengacu pada AFC dan statuta FIFA den....

KAlau LPI yang sekarang jelas-2 sudah keluar dari semua rekomendasi itu.... >:##
 
Yang sesuai dengan amant Kongres PSSI II di Bali adalah bentuk kompetisi satu wilayah dengan jumlah tim pesertanya 18 club sebagaimana format ISL, dan itu sudah sesuai dengan statuta PSSI sendiri yang mengacu pada AFC dan statuta FIFA den....

KAlau LPI yang sekarang jelas-2 sudah keluar dari semua rekomendasi itu.... >:##

alasan kongres di bali itu kayaknya cuman buat pembenaran aja deh kayaknya, apalagi kompetisi ini kan tujuannya untuk "mereset" ..toh pada akhirnya yang ikut kompetisi cuman 13 kalu ga salah dan d kompetisi ilegal kayaknya juga ada "promosi gratisan" :D

dapat artikel menarik ne ...

_________
Sepakbola Profesional Kita Berada di Level Terendah Asia

Mungkin banyak yang belum tahu bahwa sejak 3 tahun yang lalu AFC sebagai Induk Organisasi Sepakbola di Asia telah mengeluarkan satu ketentuan pemenuhan syarat klub profesional bagi klub – klub peserta Liga Profesional yang teregistrasi di AFC.

Ketentuan tersebut harus diimplementasikan selambat – lambatnya 3 tahun sejak AFC mensosialisasikan ketentuan syarat klub profesional. Ketentuan ini dibuat selain untuk melakukan standarisasi kompetisi sepakbola profesional di Asia dan mendorong percepatan kualitas kompetisi suatu negara sehingga ujungnya akan mendorong level dan prestasi sepakbola suatu negara, regulasi ini digunakan juga untuk melakukan grade klub suatu negara untuk mengetahui prosisi negara tersebut terkait kuota AFC Champhion Leage dan Cup.

AFC menetapkan Liga Sepakbola Profesional di Japan, Korea, Qatar, Saudi Arabia, UEA, China, Uzbekistan, Iran, Australia, Thailand dan Indonesia sebagai negara – negara yang wajib memenuhi ketentuan klub profesional tersebut.

PSSI era Nurdin Halid dengan Badan Liga Indonesia di bawah Andi Darusalam Tabusala dan CEO PT. Liga Indonesia Djoko Driyono memiliki kewajiban untuk membantu, mendorong dan mengkondisikan klub sepakbola profesional Indonesia selama 3 tahun terakhir sejak 2008 untuk dapat memenuhi ketentuan – ketentuan sebagai klub sepakbola profesional.

Adapun yang disyaratkan di dalam ketentuan tersebut adalah sebagai berikut :
13236589291306057120.png


Dan setelah 3 tahun berlalu, tahukah anda dimana prosisi Liga Sepakbola Profesional Indonesia termasuk klub-klub di dalamnya ? ini dia posisi kita sesuai dengan penilaian AFC
13236589971931457748.png


Paling rendah dibandingkan dengan seluruh negara yang diverifikasi oleh AFC, bahkan jika dibandingkan dengan Thailand, Indonesia hanya bisa mengumpulkan point separuhnya saja.
1323659068508981504.png


Jadi saya tidak tahu apa yang dilakukan PSSI era NH, BLI dan PT.LI selama 3 tahun terakhir ini jika kemudian AFC mengkasifikasi dan menilai pelaksanaan Liga Profesional ( ISL ) dan klub Profesional Indonesia berada dalam level terendah.

Bahkan yang lebih menyedihkan, dalam dokumen putusan EXCO AFC soal grade klub profesional di Asia, ada pernyataan AFC sebagai berikut :

Indonesia will not be allowed to get an ACL direct **** since they failed to meet many items of AFC Champions League Criteria; however, it will be given one ACL play-off **** to support the development of football in Indonesia

Indonesia dengan ISL-nya di bawah PT. LI dinyatakan AFC sebagai gagal menenuhi banyak kriteria dan hanya belas kasih AFC lah untuk membantu pengembangan sepakbola di Indonesia, Indonesia kemudian diberikan 1 jatah **** play off di AFC Champhions League, menyedihkan.

Padahal dengan standar kompetisi yang coba dibuat oleh PSSI dan PT. LPIS di era sekarang ini, Indonesia sebenarnya harusnya mendapatkan jatah **** maksimum sebesar 4 wakil sesuai dengan hitungan AFC sebagai berikut :
13236591811567584674.png


Coba kita lihat berapa jumlah maksimal klub sepakbola profesional yang direstui AFC berputar di dalam Liga Profesional di Indonesia, ya benar ada 24 klub dengan maksimum ACL **** 4 klub

Nah, kondisi seperti ini harusnya menjadi perhatian dan pemikiran klub sepakbola Indonesia yang mengaku profesional bahwa ternyata level kita di Asia selama ini sangatlah mengecewakan. Kita semua ( PSSI era Nurdin, BLI dan PT. LI, Klub, Supporter, Pengamat sepakbola, Media ) telah membuang 3 tahun waktu yang diberikan AFC kepada kita untuk membenahi diri kita dan PT. LI dengan ISL nya yang sudah terbukti gagal menurut penilaian AFC dan beberapa klub yang entah mengapa tidak bisa berfikir jernih ditambah beberapa EXCO PSSI yang entah berfikir untuk apa masih juga belum sadar bahkan menambah ruwetnya sepakbola Indonesia dengan tidak mau bergabung dengan langkah – langkah yang sedang dilakukan Federasi ( PSSI era Djohar Arifin ) untuk berusaha berjuang menaikkan level sepakbola kita baik secara level kompetisi, level klub dan level prestasi di Asia.

Kita tidak bisa memaksa Jepang, Korea, Qatar, Iran, Saudi untuk turun level sehingga sama levelnya dengan kita, tapi kita yang harus bekerja keras dan berjuang menaikkan level kita sehingga berada di level yang sama dengan para raksasa sepakbola Asia tersebut dan itu semua bisa terwujud jika pembenahan sepakbola dilakukan dengan road map yang benar, tidak diganggu dan tidak di politisasi.

Saya cukup terkejut dengan pernyataan bahwa hanya PT. LI, Djoko Driyono, Nirwan Bakrie dan ISL yang paling pantas mengelola sepakbola profesional di Indonesia, 3 tahun berlalu sepakbola ditangan mereka dan lihatlah dimana posisi Indonesia saat ini. Masihkah kita percaya bahwa mereka yang terbaik ?

Memang benar bahwa PSSI di era Arifin Djohar juga memiliki beberapa catatan, tapi jika melihat usia mengelolanya yang masih 5 bulan dan terus diganggu oleh kekuatan lama yang tidak mau tahu diri rasanya kita harus memberikan kesempatan kepada PSSI untuk melakukan rencana kerjanya memperbaiki level sepakbola Indonesia. Mungkin setelah 1 tahun kita akan bisa mengukur dengan baik dan jernih berdasarkan variable ukur yang sudah lebih jelas.

Korban pertama dari kelakukan PT. LI dengan ISL –nya adalah Persipura Jayapura yang tidak dapat memanfaatkan kesempatan yang diberikan AFC kepada Indonesia di ajang AFC Champhions League.

PSSI sebenarnya sudah mendaftarkan Persipura pada tanggal 31 Oktober 2011 ( jadi tidak benar bahwa PSSI tidak mendaftarkan Persipura ke AFC seperti yang disampaikan beberapa pihak belakangan ini di Media dan jejaring sosial )
13236592541281041719.jpg


Hanya kemudian ada persyaratan yang tidak bisa dipenuhi oleh Persipura sebagai syarat kepesertaan AFC Champions League berdasarkan regulasi AFC dan itu akibat dari terbujuknya Persipura mengikuti ISL nya Djoko Driyono yang jelas – jelas berada di luar struktur kompetisi yang diakui seluruh federasi ( PSSI, AFC, FIFA )

Di dalam regulasi AFC soal kriteria klub peserta ACL disebutkan :

Club who participate in ACL 2013 must be authorized as a licensee from the Member Association / League, which are the licencor by 2013 in accordance with the appoval prosedure in the Club Licensing Regulations. The league governing body is legal entity governed by its football association. The league has an auditor.

Di ketentuan yang lain disebutkan sebagai berikut :

(a) It recognises as legally binding the statutes, rules and regulations and decisions of FIFA, AFC, The National Association and if they exist of the national league

(d) at national level, it will play in competitions that are recognises an d endorses by the national association ( e.g national champhionship, national cup )

untuk melihat semua regulasi tersebut anda tinggal masuk ke situs AFC di http://www.the-afc.com/en/resources/regulations-a-guidelines

Jadi ketika kemudian PSSI menyampaikan sebuah fakta bahwa Persipura memilih untuk tidak bermain di struktur kompetisi resmi di bawah PSSI, maka AFC dengan kewenangannya membuat keputusan berdasarkan fakta – fakta yang disampaikan oleh PSSI untuk mencoret Persipura sebagai salah satu peserta play off ACL 2012. Regulasi lah yang mencoret kepesertaan Persipura, tapi kalau kita mau jujur menilai siapa yang sebenarnya mencoret Persipura maka kita harus jujur mengatakan – rayuan bodoh dan gombal – nya PT. LI dan ISL serta Djoko Driyono lah yang telah menyebabkan Persipura memposisikan dirinya untuk di coret sebagai peserta play off ACL, jadi mengapa kemudian sekarang ada langkah – langkah sistematis yang menyalahkan PSSI terkait hal ini bahkan sebagai pintu masuk untuk pelaksanaan KLB, bukankah PSSI sudah menjalankan fungsinya dengan baik dan benar sesuai dengan regulasi, mereka mendaftarkan Persipura pada tgl 31 Oktober 2011 dan mereka juga menyampaikan fakta – fakta soal Persipura kepada AFC, Persipura harus berani menanggung konsekuensi dari langkah yang sudah diambil. Persipura bukannya tidak tahu bahwa jika ia memilih bersama Djoko Driyono dan ISL ia akan kehilangan kesempatan bermain di ACL sebagaimana yang disampaikan oleh Benhur Tommy Manu Ketua Umum Persipura ke beberapa media jauh sebelum Persipura akhirnya memilih bergabung dgn Djoko Driyono dan ISL nya.

Korban kedua tentunya adalah Klub dan para pemain, pengakuan BOPI yang hanya memberi izin PT. LI untuk menyelenggarakan Turnamen dan bukan Liga telah membuka mata kita bahwa klub dan pemain yg bermain di ISL sudah terperangkap dalam kebohongan yang dibuat oleh Djoko Driyono dkk. Mereka menjadi klub dan pemain yang bukan apa – apa, bukan siapa – siapa dan tidak akan kemana – mana dalam struktur kompetisi sepakbola Indonesia.

Coba lihat struktur kompetisi mana yang diakui FIFA sebagai otoritas tertinggi sepakbola dunia, anda tinggal masuk ke situs FIFA untuk melihat bahwa saat ini FIFA hanya mengakui struktur kompetisi resmi di bawah PSSI dan PT. LPIS – Indonesia Premier League
13236593691990624502.png


Saya jadi cukup kaget, kecewa dan sedih juga ketika ada pemain klub ISL yang dengan bangganya mengatakan lebih baik memilih klub daripada bermain untuk Team Nasional bahkan ada yang dengan bangganya mengatakan bahwa – bisa apa Team Nasional tanpa kami – padahal mereka saja tidak bisa memberikan prestasi apa – apa bagi bangsa ini. Jika saya adalah pelatih team nasional saya sudah pastikan tidak akan merekrut pemain model begini kedalam sebuah team nasional sebelum dia belajar arti loyalitas kepada bangsa dan loyalitas kepada bangsa itu bukan sesuatu yang dikatakan di depan media, ditulis di dalam sebuah blog pribadi atau dinyatakan dalam curhat di twitter, loyalitas itu harus di buktikan dengan sikap dan tindakan bukan sekedar kata-kata dan curhat lebay di twitter.

Saatnya sekarang seluruh insan sepakbola Indonesia menyadari mau dibawa kemana masa depan sepakbola Indonesia, dengan fakta - fakta yang dirilis oleh AFC dan FIFA tadi harusnya membuka mata siapa saja untuk melihat siapa sesungguhnya yang menyebabkan kisruh sepakbola Indonesia 3 tahun belakangan ini. Kita berharap PSSI yang secara legal adalah federasi yang sah dari sisi hukum formal dan regulasi FIFA/AFC untuk dapat memerankan dirinya dengan benar melakukan pembenahan sepakbola nasional, dimulai dengan secara bijaksana mengundang klub - klub yg saat ini mungkin sedang lupa untuk berbicara dari hati ke hati seperti bapak kepada anaknya. Mungkin mereka memang nakal dan harus di hukum, tapi lakukanlah dengan bijaksana. kalaulah kemudian mereka tetap membandel untuk tidak kembali ke Rumah Sepakbola yang resmi, itu adalah sebuah pilihan, kita harus menghormati itu, dan ketika telah memilih mereka seharusnya konsekuen terhadap dampak dan akibat yang akan diterima dari pilihan tersebut, jangan jadi pengecut dan jangan jadi pengganggu !

Semoga penilaian AFC dan FIFA soal sepakbola kita lebih jujur dan membuka mata hati kita semua atas semua kisruh yang terjadi di sepakbola kita saat ini.

Catatan :

Foto diambil dari situs surat kabar harian pelitaonline.com berdasarkan search di google.co.id

Data - data diambil dari situs http://www.the-afc.com/en/resources/regulations-a-guidelines

Dokumen surat didapat dari sumber yang dapat dipercaya langsung di terima oleh penulis dalam bentuk surat elektronik, nama sumber tidak dapat dipublish sesuai dengan kesepakatan dengan penulis

@gilang_mahesa
_____
sumber: http://olahraga.kompasiana.com/bola...ofesional-kita-berada-di-level-terendah-asia/

kalu mau baca twitnya ybs, ne twitternya http://twitter.com/gilang_mahesa
 
kelihatan sekali PSSI sekarang cuma mencari uang buat menumpuk kekayaan beberapa pihak


arifin johan jangan galak kau jadi kacung nya arifin panigoro

sihar sitorus itu tidak mengerti masalah sepak bola jangan sok tahu tentang bola


bernad limbong urus saja anak buah anda yang berada di perbatasan atau urus saja anak buah anda yang sering melanggar peraturan jangan ikut ikut masalah sepak bola anda itu kan seorang panglima jendral aktif

saleh mukadar koar sana koar sini tahu nya anda tak ubah nya seperti nurdin halid masih mending nurdin halid

kalau begini masih mending PSSI di pegang nurdin halid cs kalau mencari uang nya ngak terlalu kentara seperti ketua pssi yang baru alias arifin johan cs ketahuan sekali cuma mau ngeruk uang di pssi
 
kelihatan sekali PSSI sekarang cuma mencari uang buat menumpuk kekayaan beberapa pihak


arifin johan jangan galak kau jadi kacung nya arifin panigoro

sihar sitorus itu tidak mengerti masalah sepak bola jangan sok tahu tentang bola


bernad limbong urus saja anak buah anda yang berada di perbatasan atau urus saja anak buah anda yang sering melanggar peraturan jangan ikut ikut masalah sepak bola anda itu kan seorang panglima jendral aktif

saleh mukadar koar sana koar sini tahu nya anda tak ubah nya seperti nurdin halid masih mending nurdin halid

kalau begini masih mending PSSI di pegang nurdin halid cs kalau mencari uang nya ngak terlalu kentara seperti ketua pssi yang baru alias arifin johan cs ketahuan sekali cuma mau ngeruk uang di pssi
mending aripin ma nirwan koalisi aja :D

bisa ga ya?
 
Nil Maizar Siap Duduki 'Kursi Panas' Pelatih Timnas U-23
Kursi panas pelatih Timnas U-23 tampaknya akan beralih kepada pelatih Semen Padang, Nil Maizar.

Penyebutan Nil Maizar memang bukan tanpa sebab "ini itu". Selain merupakan pelatih lokal yang lebih kenal dengan pemain di Indonesia, Nil juga punya catatan top di dalam karier kepelatihannya.

Para pemain timnas memang membutuhkan pelatih yang memang benar-benar mengerti kondisi luar dalam pemain, bukan pelatih abal-abal, yang hanya perintah lari sana, lari sini.

Seperti halnya yang dilakukan oleh bung Rahmad Darmawan kala menangani timnas U-23 di Sea Games lalu. Sayangnya Bung Rahmad Darmawan lebih memilih meninggalkan "kursi panas" pelatih timnas U-23 dari Jadwal semula.

Memang keputusan untuk mundur menanagani timnas U-23, karna gagal membawa Indonesia Juara dan tidak diberi kebebasan memilih pemain, namun alasan yang paling tepat adalah "pusing" memikirkan morat-maritnya kepengurusan PSSI sekarang ini.

Kembali ke Nil Maizar. Dia dianggap sesuai menangani timnas, karena ia memenuhi persyaratan. Seperti yang diketahui sebelumnya, tak hanya pemain, PSSI juga menyatakan pelatih yang bisa menangani timnas adalah pelatih yang terlibat di kompetisi resmi. Dalam hal ini IPL (Indonesia Primer League). Kebetulan Nil menangani tim yang berkecimpung di IPL.

Karena itu, peluang untuk melatih timnas terbuka untuknya, meski Nil tak ingin berspekulasi. Hal ini karena ia belum mendapat kontak langsung dari PSSI.

"Saya belum berani mengatakan apa-apa, karena saya belum dihubungi PSSI," kata Nil

Meski begitu, Nil mengaku siap apabila PSSI benar-benar menunjuknya sebagai pelatih. "Saya siap karena ini adalah tugas negara. Ini memang tugas berat karena menggantikan orang yang tak tergantikan. Rahmad Darmawan adalah orang yang tak tergantikan, kecuali dia sendiri yang mau digantikan. Psikologisnya tinggi, apalagi inikan timnas," kata Nil.


Video2 Highlights Selengkapnya/Skor Dpt diLhat/Klik di Link bawah ini Gan...!!!
http://gibol.suzanafm.com/
 
kena sanksi FIFA baru nyesal ketua PSSI

ada usaha tuk buat PSSI kena sanksi oleh FIFA

ada titipan dari orang hebat di indonesia
 
kayaknya yang kena sanksi bukan PSSI tpi PT LI dan klub2 yang bermain d liga eh turnamen ilegal :))

ga den kan ga masuk akal, kalo PT LI tidak diakui oleh PSSI gimana mereka bisa kena sanksi FIFA, kan mereka tidak diakui sebagai liga resmi PSSI.

Justru PSSI yang akan kena sanksi tuh... karena ada dua kompetisi dalam satu federasi sepakbola dalam satu negara, yang masing-masing menagaku sebagai liga resmi pada FIFA. Dan kalo ga salah deadline-nya tuh, bulan tanggal 20 Maret 2012 nanti....
 
Back
Top