Nyeri lambung bukan cuma magh, awas jantung koroner

lala_lulu

New member
Nyeri di lambung bukan hanya karena sakit maag. Lewat pemeriksaan, bisa jadi nyeri di lambung menjadi tanda-tanda menderita penyempitan pembuluh darah koroner (penyakit jantung koroner). Saat ini penyakit jantung koroner menduduki peringkat pertama dari semua penyebab kematian penyakit jantung.

“Sebagian besar tanda-tanda penyakit jantung koroner mirip sakit maag. Tidak hanya pasien yang awam, dokter juga ada yang mengganggap sakit nyeri itu sakit maag,” kata Dr M Taufik Arifin Pohan SpJP, FIHA, FESC kepada wartawan dengan tema “Coronary Angiografi Terobosan Solusi Masalah Jantung Koroner Tanpa Bedah” di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, pekan lalu.

Ia menambahkan, untuk mengetahui lebih jelas apakah nyeri di lambung itu penyakit maag atau jantung adalah ketika dokter memberikan obat untuk lambung namun tidak sembuh juga. Untuk itu, segeralah periksakan diri ke dokter ahli jantung. Rasa nyeri di perut itu bisa jadi merupakan tanda serangan jantung.

“Lebib banyak hampir 50 persen, gejalanya nyeri di dada, tapi bisa ke nyeri lambung. Dampak lainnya mengantuk, gangguan aliran darah, berkeringat,” kata Taufik lagi.

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tahun 1985 ini mengungkapkan, penderita penyakit jantung kini usianya semakin muda.

Hal ini diakibatkan pola hidup yang salah, tidak berolahraga, stres dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak, rendah serat. Sehingga risikonya menjadi semakin besar.

Deteksi dini penyakit jantung bisa melalui pemeriksaan ECG, laboratorium, treadmill, echokardiografi, multislice computed tomography (MSCT) Cardiac, dapat pula dilakukan dengan angiograll koroner.

Angiografi koroner adalah prosedur pemeriksaan minimal invasif menggunakan sinar-x yang bertujuan memeriksa struktur pembuluh darah jantung, ruañg jantung, katup jantung, otot jantung dengan kamera khusus.

Hingga kini, pemeriksaan itu masih menjadi ‘standar emas’ (dengan tingkat ketepatan paling tinggi, yakni mendekati keakuratan 100 persen) untuk memperlihatkan bagian-bagian pembuluh darah koroner yang mengalami penyempitan.

Jika sudah terlihat penyempitan pembuluh darah hingga 60-70 persen, dokter akan menyarankan untuk menempatkan steal (cincin) agar sumbatan itu menjadi longgar.

Dibandingkan dengan teknik operasi bedah pintas atau by pass, risiko pemasangan steal pembuluh darah koroner jauh lebih rendah, karena pada pelaksanaannya pasien tetap dalam keadaan sadar.

Pasien hanya dibius lokal dan semua parameter penting. seperti tekanan darah, kadar oksigen darah dan gambaran rekaman jantung (EKO), termonitor secara langsung dan ketat. Selain itu dari segi biaya, pemasangan steal juga lebih murah ketimbang operasi by pass.

Marketing dan Customer Management RS Pondok Indah Dr Yanwar Hadiyanto mengatakan, di RS Pondok Indah biaya pemasangan satu stent berkisar antara Rp 20 juta - hingga Rp 30 juta. Jika ada beberapa penyumbatan tinggal dikali saja.

Sementara itu. biaya angiografi sendiri antara Rp 7 juta hingga Rp 11 juta. Bandingkan dengan operasi by pass yang minimal membutuhkan dana Rp 120 jutaan. Dengan menghitung mahalnya biaya perawatan penyakit jantung, dan ancaman kematian akibat penyakit itu, Taufik Arifin Pohan menyarankan untuk menghindari resiko demi pencegahan.

Nah, bagi Anda, terutama karyawan muda, ketika merasakan nyeri berkepanjangan pada perut segeralah periksakan diri ke dokter jantung. Siapa tahu gaya hidup Anda memicu jantung koroner.



Sumber : Republika
 
Bls: Nyeri lambung bukan cuma magh, awas jantung koroner

nice info....
saran saya pola hidup sehat itu penting loh
 
Back
Top