klik "KLIK DISINI" diatas untuk lihat video & info pengobatan kista
sembuh
tanpa operasi
hub: Sridwi 0811-849-247, Blackberry PIN 22D3A747
Antar Gratis untuk JABODETABEK via kurir spd motor ke rumah/kantor
Anda.
kirim Gratis via tiki ke seluruh daerah di Indonesia
****************************************
MYOMA
Tulisan ini ada di majalah TRUBUS Oktober 2009
AKIBAT MIOMA BERDIAMETER 7 CM, DOKTER HANYA MEMBERI SATU PILIHAN BAGI
ENDANG SUJIATI: PENGANGKATAN RAHIM .
Endang Sujiati ingat persis kejadian pada April 2007. Darah tak henti
menetes sehingga ia mengira menstruasi. 'Rasanya perut bagian bawah
seperti diremas. Sakitnya seperti melahirkan,' kata ibu 3 anak itu.
Lima hari lamanya ia harus bergelut dengan penderitaan itu.
Sang suami, Heri Haryadi, iba melihat kondisi Endang sehingga
bergegas
ke sebuah rumahsakit di Tanjungpandan, Provinsi Bangka Belitung. Usai
memeriksa intensif, dokter mendiagnosis mioma berdiameter 7 cm di
rahim Endang. Ahli medis itu menyarankan histerektomi alias
pengangkatan kandungan agar mioma tak membesar.
Otot polos
Ia mencari opini kedua, berharap diagnosis pertama itu keliru.
Sayang,
dokter di sebuah rumahsakit di Jakarta mendiagnosis serupa. Perempuan
kepala tata usaha Sekolah Menengah Kejuruan di Tanjungpandan itu
pasrah. Baginya tak ada pilihan lain sehingga bersiap menjalani
operasi.
Menurut dr Taufik Jamaan SpOG di Menteng, Jakara, mioma adalah tumor
jinak jaringan otot. Acap kali mioma diartikan sebagai tumor jaringan
otot polos rahim. Letaknya di organ reproduksi wanita. Jumlah
reseptor
estrogen pada jaringan mioma lebih tinggi dibanding jaringan otot
kandungan sehingga mioma membesar. Bobotnya bervariasi dari beberapa
gram hingga 5 kg. Tumor itu banyak menyerang perempuan dalam masa
subur dan jarang terjadi setelah menopause.
Itulah yang terjadi pada Endang yang saat itu berusia 53 tahun.
Sepuluh hari menjelang operasi, Endang menginap di rumah seorang
kerabat. Ketika menunggu waktu operasi itulah sang kerabat
menyarankan
Endang untuk mengkonsumsi ekstrak teripang dan spirulina. Keduanya
membantu penyembuhan seorang rekan dari mioma. Endang pun
mengkonsumsi
sesendok makan ekstrak teripang 3 kali sehari. Pada saat bersamaan ia
juga menelan 10 tablet spirulina 3 kali sehari.
Dua hari berselang, Endang merasakan bagian bawah perutnya berdenyut
lebih dari 3 kali. Setelah itu gumpalan-gumpalan darah berwarna hitam
berdiameter 1 - 2 cm keluar. Endang semula kaget. Namun, sang kerabat
meyakinkan bahwa itu mioma yang mulai digerus oleh ekstrak teripang.
Endang pun melanjutkan konsumsi ekstrak teripang.
Urung
Pada hari ditentukan operasi, Endang berangkat ke rumahsakit. Namun,
hasil pemeriksaan dokter menunjukkan diameter mioma mengecil, hanya 5
cm. Oleh karena itu ahli medis memutuskan operasi batal dan
menyarankan Endang berobat jalan. Keputusan dokter itu makin
meneguhkan nenek 6 cucu itu untuk meneruskan konsumsi ekstrak
teripang
dan spirulina.
Pemeriksaan pada April 2008, 'Dokter menyatakan rahim saya sudah
bersih dari mioma,' kata perempuan kelahiran 25 Oktober 1954 itu.
Untuk menjaga kesehatan ia melanjutkan konsumsi 1 sesendok makan
teripang dan 5 tablet spirulina per hari.
Bukti empiris itu sejalan dengan hasil riset AM Popov, peneliti di
Institut Pasifik untuk Kimia Bioorganik Akademi Ilmu Pengetahuan
Rusia. Popov membuktikan teripang berefek sitotoksik alias pembunuh
sel kanker berkat kandungan glikosida seperti echinosida A dan B,
holotoksin A1, holothurin A dan B, serta curucumariosida G1.
Glikosida
merupakan senyawa alami yang bersifat antitumor dan antikanker.
Kandungan filinopsida A dalam teripang pun ampuh menekan pertumbuhan
tumor. Musababnya filinopsida bersifat ant iangiogenesis al ias
mencegah pembentukan pembuluh darah mikro baru. Akibatnya sel tumor
gagal berkembang dan mati akibat tak mendapatkan pasokan nutrisi. Itu
masih diimbangi oleh khasiat spirulina yang kaya antioksidan. Tak
heran, mioma Endang urung berkembang dan tergerus hilang tak
berbekas.
(Faiz Yajri)