Obrolan Mobil Esemka dan pisang Goreng

spirit

Mod
Keterlaluan, Cuma Merakit Ngakunya Membuat Sendiri

KIAT Esemka, benar benar luar biasa……!!!. Bukan karena kehebatan mobil tersebut di jalan raya, tapi karena gaung beritanya yang sampai kini tak kunjung reda. Semua orang merasa terpacu untuk membahas yang satu ini. Banyak yang memuji, tapi tidak sedikit pula yang mencela.

Ironisnya, yang mencela justru banyak dari kalangan petinggi. Nggak usahlah disebut siapa oknumnya.

Yang paling apes adalah Jokowi, Walikota Solo yang memproklamirkan Kiat Esemka pertama kali untuk dijadikan sebagai mobil dinasnya. Ah,… soal Jokowi kita nggak usah khawatir. Karena orang baik selalu dilindungi Tuhan.

Dari sekian banyak kritik, saya tertarik dengan yang satu ini :

“Kita kan harus realistis ya, itu komponen-komponen (mobil) ini produsennya siapa? Siapa yang bikin lampunya? Bikin mesinnya, dashboard-nya? Kan bukan mereka. (Kalau mau produksi di dalam negeri) kan harus ada pabriknya. Selama ini kan mereka cuma ngambil-ngambil, dirakit, dan dibuat seperti hobi,“

Ucapan Orang yang mengritik itu sangat benar… Berarti anak anak SMK di Solo tidak berhak untuk mengakui mobil tersebut sebagai ciptaan mereka.

Eeiitss….!!! Tunggu dulu teman, sebaiknya kita jangan terlalu cepat mengambil keputusan…


Ayo kita santai sejenak……………..

Untuk memperjelas masalah, saya melakukan kunjungan imajiner kerumah salah seorang yang mengritik tersebut. Nah beginilah kira kira yang terjadi di rumah si tukang kritik tadi.

-----------------------------------------------------------

Setelah menunggu sebentar, akhirnya yang ditunggu muncul. Waah ternyata orangnya ramah sekali. Untuk teman ngobrol, oleh tuan rumah dihidangkan kopi dan sepiring Pisang Goreng yang masih ngebul.

Dengan bangga beliau menceritakan bahwa Pisang Goreng ini asli buatan nyonya rumah. Kami ngobrol sambil menikmati kelezatan hidangan tadi.

Setelah ngobrol kesana kemari, akhirnya obrolan sampai juga ke masalah Kiat Esemka. Waktu ditanya pendapat beliau, jawabannya sama dengan pernyataan yang diatas. Intinya Mobil itu cuma rakitan.

Hampir satu jam kami ngobrol dengan akrab dan seru.. Sampailah waktunya saya pamit dan permisi pulang.

O iya, ada yang kelupaan. Sebelum pulang saya sempat bertanya :


“Pak, benar Pisang Goreng tadi buatan Ibu?”

“Adek nggak percaya?, ayo kita ke dapur. Adek bisa melihat sendiri bagaimana ibu membuatnya”.

” Aah… nggak usah pak, cuma saya heran aja sih.. ibu kan nggak punya Kebun Pisang, juga nggak punya Pabrik Tepung Terigu, apalagi Pabrik Minyak Goreng. Kok bisa bisanya ibu mengakui Pisang Goreng tadi buatan beliau? Itukan semua asal comot saja, dan sekedar hobi...?“

---------------------------------------------------------

Sekecil apapun sebuah langkah, dia tetap berarti.

Betapa bangga dan bahagia nya hati saat melihat anak kita belajar berjalan.

Satu langkah demi satu langkah, tak jarang terjatuh.

Kita tidak pernah mencela, malah selalu memberi dukungan.

Dengan semangat pantang menyerah, akhirnya dia bisa berjalan, bahkan berlari.​



Solo, 07 Januari 2012.
Om_maas - kompasiana.com
 
wah bahasa keren tuh,,, merakit pisang goreng!!! wkwkwkwkwk
ada² saja, mobil koq disamakan pisang goreng,,,
 
Pisang goreng itu terbuat dari tepung terigu, telur, pisang, gula, sedikit garam, sedikit vanili, terkadang untuk lebih gurih bisa dicampur santan...

Kalo mobil? Sebutlah yang utamanya aja... Sasis, mesin, sistem suspensi, dll...

Pertanyaannya adalah bisakah keduanya disamakan?... Jelas sangat ngawur kalo ada yang menyamakan keduanya... :))

Ketika aku bikin pisang goreng dan aku jual, mau pake tepung terigu merek A, B, C dst... Mau pake telur atau enggak... mau aku tambahin garemnya 3 karung pun, itu bakalan namanya pisang goreng yang 'bikinan dipi' ...

Lalu kita lihat mobil... Kalo kita punya mobil, misalkan Toyota Avanza, apakah masih pantas disebut dengan merk Toyota kalo mesin yang dipakai adalah mesin honda? :D

Lalu apa hubungannya dengan artikel yang di atas... Membuat mobil itu nggak seperti bikin pisang goreng, walaupun sama2 memproduksi sesuatu, tapi yang satu dibatasi oleh merk dagang dan yang satu enggak...

Jadi merakit atau membuat?? Ya jelas merakitlah... :D
Bangga terhadap hasil karya anak bangsa itu sangat perlu, tapi jangan sampai juga bertindak berlebihan...
Merakit itu juga bukan hal yang buruk untuk diakui kok, siapa tahu itu adalah awal dari kegiatan yang disebut dengan 'membuat'....

Satu lagi, aku sebenarnya agak risi dengan pemakaian kata Mobnas... :))
Terlalu lebay...
Mulai dari Timor, Bimantara sampai sekarang, layakkah disebut mobnas... Mobil nasional...???

Eh satu lagi, soal euphoria soal akan memproduksi masal... Jelas orang2 yang mengusulkan ini nggak tau sama sekali soal industri mobil...
Industri mobil itu nggak semudah ngerakit atau membuat terus semuanya akan berjalan lancar..... :D
Belajar dong pada Kanzen... si Motor Nasional .... :D


Well ... karya anak bangsa apapun itu perlu kita hargai setinggi-tingginya, tapi kita juga perlu untuk proporsional tanpa perlu jadi lebay dan hiperbolis.... :D




-dipi-
 
Hiyaaa lucu nih. ~LoL~
Sekilas menyamakan pembuatan pisang goreng dan mobil di atas itu terlihat cerdas, tapi yang terjadi justru ketahuan kalau nggak paham sama sekali. ~LoL~

Di rumah ada yang punya komputer dengan merakit sendiri?
Kalau punya, sampai hati dan berani bilang kalau komputer itu bikinan kita sendiri, enggak?

Soal mobil-mobil ini sudah terlalu overrated dan tidak lagi berpijak di bumi. Kasihan anak-anak SMK yang berpotensi itu kalau hal ini jadi hal yang overrated.
 
ini pasti karena harga mobil yang murah, semurah pisang goreng,,, :D klo ada masalah, silahkan dibawa ke SMK terdekat wkwkwkwk
 
bangga dengan anak yang bisa merakit mobil itu...keren...tinggal di sempurnain ae yan belum sempurna, kalau gak bisa sempurna mungkin bisa lebih baik lagi, seperti pisang kalau kurang gurih jangan tambahin air...wkwkwkwkw
 
bangga dengan anak yang bisa merakit mobil itu...keren...tinggal di sempurnain ae yan belum sempurna, kalau gak bisa sempurna mungkin bisa lebih baik lagi, seperti pisang kalau kurang gurih jangan tambahin air...wkwkwkwkw

harusnya fokus pada riset dulu, mesin, sasis dll. klo rakit merakit sudah dari dulu ada, melalui karoseri ataupun modifikasi.
ngeri juga liat perakitannya esemka, semua manual pake tangen gitu,,, seperti tugas prakarya aja wkwkwkkwk |:mad: |:mad: |:mad:
 


Lha ini kata kuncinya.... :))

Sedari awal berita ini keluar, eh bahkan sejak 2-3 tahun yang lalu saat ada beberapa 'mobnas' yang muncul, kata itu selalu aku pakai hanya dalam hati untuk tidak merusak suasana dan euphoria yang berkembang.... :D

Begitu juga di thread ini, aku belum tega untuk menyebut kata yang dipakai cak Niz itu.... :))

Takutnya nanti aku jadi tokoh antagonis di sini... :))
Seperti gubernur Jateng itu.... yang biarpun semua perkataannya ada benarnya, tapi karena nggak sesuai dengan 'kesenangan' yang sedang terjadi di masyarakat, dia jadi 'tokoh jahat' di pentas ini.... :))



-dipi-
 
Seperti gubernur Jateng itu.... yang biarpun semua perkataannya ada benarnya, tapi karena nggak sesuai dengan 'kesenangan' yang sedang terjadi di masyarakat, dia jadi 'tokoh jahat' di pentas ini.... :))

-dipi-

seperti film Tom & Jerry >8|
 
Takutnya nanti aku jadi tokoh antagonis di sini... :))
Seperti gubernur Jateng itu.... yang biarpun semua perkataannya ada benarnya, tapi karena nggak sesuai dengan 'kesenangan' yang sedang terjadi di masyarakat, dia jadi 'tokoh jahat' di pentas ini.... :))



-dipi-

maklum aja non, masyarakat kita sukanya terbuai oleh berbagai teori motivasi diri ala Mario Teguh :mad:) :mad:) :mad:)
 
sepertinya thread ini menarik untuk d paku [sementara]

lbh cerdas cara berpikir member ii ketimbang sebagian elit politik soal mobil esemka :)
 
Kalau komen hati-hati, Den Niz.
Halaah. ~LoL~

Anyway, kalau ada yang ingin mengapresiasi para siswa SMK ini, baik itu pemerintah maupun pihak swasta, sebaiknya jangan dengan seperti yang dilakukan oleh Pak Joko Wi, Marzuki Ali, Githa Suwondho dll yang membeli dan bahkan mengusulkan untuk memproduksi masal.

Niat Pak Joko Wi itu pasti tulus, mengingat track record beliau yang memang jujur. Tapi langkah seperti ini adalah langkah yang terburu-buru dan nggak cukup matang.
Industri mobil itu adalah industri manufaktur. Di bidang ini, terutama untuk industri otomotif adalah kawasan dengan banyak binatang buas, di mana dibutuhkan berbagai aplikasi dalam berbagai bidang.

Seperti yang udah disebut oleh Kak Dip soal motor Kanzen. Rini Suwandhi itu kurang pengalaman apa coba? Astra Internasional sempat dia pegang. Tapi ketika mencoba peruntungan lewat Kanzen, apa yang terjadi?

Lebih bijak kalau langkah yang diambil pemerintah ataupun swasta adalah memberikan bekal ilmu lebih lanjut kepada para siswa SMK itu, salah satunya dengan memberikan beasiswa ke luar negri misalnya. Dan bukan dengan jalan belum apa-apa sudah dilambungkan jauh ke atas. Karena kalau jatuh pasti sakit banget.
 
lbh cerdas cara berpikir member ii ketimbang sebagian elit politik soal mobil esemka :)
Bukan lebih cerdas, tapi kita-kita di sini bisa komentar dengan memandang dari banyak sisi dengan terang benderang. Beda dengan para elite politik yang berpikirnya harus disertai dengan untung tidak dari sisi politik.
 
Back
Top