spirit
Mod
Metro Siang / Sosbud / Kamis, 2 Juni 2011 12:13 WIB
Jakarta: Dugaan adanya pemaksaan berbuat curang terhadap murid salah satu SD Negeri di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, oleh oknum guru, semakin menguat. Itu karena ada bukti rekaman percakapan oknum guru yang mengakui adanya perjanjian dengan murid.
Dalam rekaman itu, oknum guru tersebut bahkan mengakui dirinya mengirim pesan singkat (SMS) jawaban kepada murid saat Ujian Nasional tingkat SD dilangsungkan. Dan murid itu dipaksa untuk menyebarkan jawaban itu.
Rekaman percakapan itu memperkuat laporan orangtua murid, Winda Lubis ke Komisi Nasional Anak beberapa hari silam. Winda melaporkan tentang anaknya yang dipaksa berbuat curang, dan meneken perjanjian dengan alasan kebaikan. Winda keberatan karena sekolah yang seharusnya menjadi tempat anak menuntut ilmu, justru mengajarkan anak berbuat curang, bohong dan bersekongkol.
Menanggapi kasus itu, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI yang juga Ketua Panitia UN DKI Agus Suryadika mengatakan pihaknya serius menangani pengaduan dugaan kecurangan itu. Bahkan, Agus mengaku sudah menunjuk Suku Dinas (Sudin) untuk melakukan investigasi.
Sementara itu, menurut keterangan orangtua murid lain dari SD tersebut, pada Senin kemarin telah terjadi pertemuan Sudin, sekolah dan orangtua murid. Namun pembahasan justru ingin memojokkan pihak pelapor dengan membuat bantahan tentang berita yang sudah ramai di media.
sumber: Metrotvnews.com
Jakarta: Dugaan adanya pemaksaan berbuat curang terhadap murid salah satu SD Negeri di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, oleh oknum guru, semakin menguat. Itu karena ada bukti rekaman percakapan oknum guru yang mengakui adanya perjanjian dengan murid.
Dalam rekaman itu, oknum guru tersebut bahkan mengakui dirinya mengirim pesan singkat (SMS) jawaban kepada murid saat Ujian Nasional tingkat SD dilangsungkan. Dan murid itu dipaksa untuk menyebarkan jawaban itu.
Rekaman percakapan itu memperkuat laporan orangtua murid, Winda Lubis ke Komisi Nasional Anak beberapa hari silam. Winda melaporkan tentang anaknya yang dipaksa berbuat curang, dan meneken perjanjian dengan alasan kebaikan. Winda keberatan karena sekolah yang seharusnya menjadi tempat anak menuntut ilmu, justru mengajarkan anak berbuat curang, bohong dan bersekongkol.
Menanggapi kasus itu, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI yang juga Ketua Panitia UN DKI Agus Suryadika mengatakan pihaknya serius menangani pengaduan dugaan kecurangan itu. Bahkan, Agus mengaku sudah menunjuk Suku Dinas (Sudin) untuk melakukan investigasi.
Sementara itu, menurut keterangan orangtua murid lain dari SD tersebut, pada Senin kemarin telah terjadi pertemuan Sudin, sekolah dan orangtua murid. Namun pembahasan justru ingin memojokkan pihak pelapor dengan membuat bantahan tentang berita yang sudah ramai di media.
sumber: Metrotvnews.com