andree_erlangga
New member
Mobil milik perusahaan jasa pengawalan uang dirampok oknum anggota pasukan Brigade Mobil (Brimob) yang bekerja sama dengan kelompok penjahat. Kelompok yang diperkirakan terdiri dari lima orang itu berhasil membawa kabur uang tunai sebesar Rp 2,4 miliar.
Oknum anggota Brimob itu sendiri justru yang ditugasi mengawal uang milik PT Transnasional Solution - perusahaan jasa pengawalan uang yang berkantor di Jl Tanah Abang III/9, Jakarta Pusat.
"Kasus ini ditangani Polres Jakarta Timur. Kalau memang betul peristiwanya melibatkan oknum Polri, tentu memrihatinkan sekali," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Untung Yoga kepada pers di Jakarta, Kamis kemarin.
Menurut laporan yang diterima Polda Metro Jaya, oknum anggota Brimob yang terlibat perampokan ini bernama Brigadir Satu (Briptu) Sukanto. Dia sehari-hari bertugas di Markas Komando Brimob Kedung Halang, Bogor Utara. Sukanto ditugaskan melayani pengawalan uang sejak 5 Januari 2006.
"Perbuatan komplotan itu sudah direncanakan. Itu terbukti dengan adanya mobil yang mengikuti dari belakang untuk kemudian dipakai komplotan melarikan diri," kata Untung Yoga. Keterangan yang dihimpun Suara Karya menyebutkan, peristiwa perampokan itu terjadi Rabu petang antara pukul 18.00 hingga 18.30 WIB. Waktu itu, dua karyawan PT Transnasional Solution - Ari Santoso dan Beny Sanjaya - sedang ditugaskan mengirimkan uang ke suatu tempat dan dikawal Briptu Sukanto.
Mereka bertiga menggunakan mobil Panther B 2589 DT yang dikemudikan oleh Ari Santoso. Mobil tersebut membawa uang tunai Rp 2,4 miliar yang diambil dari Bank BCA cabang Cilandak dan hendak diantar ke suatu tempat.
Sesampainya di Jl Raya Lenteng Agung, Kebagusan, Jakarta Selatan, Briptu Sukanto minta mobil dihentikan karena ada dua rekannya yang mau ikut. Tanpa curiga, pegawai Transnasional menyilakan dua kawan Sukanto bergabung. Keduanya orang itu berpakaian safari dan digambarkan berambut cepak.
Tidak beberapa lama, salah satu penumpang baru itu mengeluarkan sangkur dan menodong Ari yang duduk di belakang kemudi. Lalu para perampok itu mengikat kaki dan tangan kedua petugas Transnasional, kemudian menutup mulut keduanya dengan lakban.
Setelah dibawa berputar-putar, para pelaku kemudian meninggalkan korban beserta mobil Panther di sebuah taman di jalan Kornelis Simanjuntak, Jatinegara, Jakarta Timur. Tiga orang itu kemudian melarikan diri bersama hasil jarahannya.
suarakarya-online.com
Oknum anggota Brimob itu sendiri justru yang ditugasi mengawal uang milik PT Transnasional Solution - perusahaan jasa pengawalan uang yang berkantor di Jl Tanah Abang III/9, Jakarta Pusat.
"Kasus ini ditangani Polres Jakarta Timur. Kalau memang betul peristiwanya melibatkan oknum Polri, tentu memrihatinkan sekali," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Untung Yoga kepada pers di Jakarta, Kamis kemarin.
Menurut laporan yang diterima Polda Metro Jaya, oknum anggota Brimob yang terlibat perampokan ini bernama Brigadir Satu (Briptu) Sukanto. Dia sehari-hari bertugas di Markas Komando Brimob Kedung Halang, Bogor Utara. Sukanto ditugaskan melayani pengawalan uang sejak 5 Januari 2006.
"Perbuatan komplotan itu sudah direncanakan. Itu terbukti dengan adanya mobil yang mengikuti dari belakang untuk kemudian dipakai komplotan melarikan diri," kata Untung Yoga. Keterangan yang dihimpun Suara Karya menyebutkan, peristiwa perampokan itu terjadi Rabu petang antara pukul 18.00 hingga 18.30 WIB. Waktu itu, dua karyawan PT Transnasional Solution - Ari Santoso dan Beny Sanjaya - sedang ditugaskan mengirimkan uang ke suatu tempat dan dikawal Briptu Sukanto.
Mereka bertiga menggunakan mobil Panther B 2589 DT yang dikemudikan oleh Ari Santoso. Mobil tersebut membawa uang tunai Rp 2,4 miliar yang diambil dari Bank BCA cabang Cilandak dan hendak diantar ke suatu tempat.
Sesampainya di Jl Raya Lenteng Agung, Kebagusan, Jakarta Selatan, Briptu Sukanto minta mobil dihentikan karena ada dua rekannya yang mau ikut. Tanpa curiga, pegawai Transnasional menyilakan dua kawan Sukanto bergabung. Keduanya orang itu berpakaian safari dan digambarkan berambut cepak.
Tidak beberapa lama, salah satu penumpang baru itu mengeluarkan sangkur dan menodong Ari yang duduk di belakang kemudi. Lalu para perampok itu mengikat kaki dan tangan kedua petugas Transnasional, kemudian menutup mulut keduanya dengan lakban.
Setelah dibawa berputar-putar, para pelaku kemudian meninggalkan korban beserta mobil Panther di sebuah taman di jalan Kornelis Simanjuntak, Jatinegara, Jakarta Timur. Tiga orang itu kemudian melarikan diri bersama hasil jarahannya.
suarakarya-online.com