nurcahyo
New member
Olahraga Turunkan Resiko Hipertensi
Lihat Gambar
KapanLagi.com - Peningkatan aktivitas fisik berupa olahraga atau latihan jasmani secara teratur, terbukti dapat menurunkan tekanan darah ke tingkat normal dan menurunkan risiko serangan hipertensi 50 persen lebih besar pada seseorang yang aktif berolahraga.
"Satu sesi olahraga rata-rata menurunkan tekanan darah lima hingga tujuh mmHg. Pengaruh penurunan tekanan darah ini dapat berlangsung sampai 22 jam setelah berolahraga," kata pakar olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Nora Sutarina, di Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Selasa (10/10/06).
Ia mengatakan, aktivitas fisik berupa latihan jasmani secara teratur merupakan intervensi pertama untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi.
Berbagai penelitian tentang manfaat olahraga untuk mengendalikan berbagai penyakit degeneratif (tidak dapat disembuhkan) dan tidak menular, seperti hipertensi, jantung koroner, diabetes, dan sebagainya, sudah dilakukan di berbagai negara.
Hasilnya, olahraga secara teratur terbukti bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan penyakit pembuluh darah lainnya.
Menurut Nora, pengaruh olahraga dalam jangka panjang sekitar empat hingga enam bulan, dapat menurunkan tekanan darah sebesar 7,4/5,8 mmHg tanpa bantuan obat hipertensi.
"Penurunan tekanan darah sebanyak dua mmHg saja baik secara sistolik maupun diastolik dapat mengurangi risiko stroke sampai 14 hingga 17 persen dan menekan risiko penyakit kardiovaskuler sampai sembilan persen," katanya.
Selain itu, olahraga juga efektif untuk menurunkan berat badan bagi penderita obesitas (kegemukan). Hal itu karena penurunan berat badan empat hingga lima kilogram dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Menurut dia, olahraga secara teratur idealnya dilakukan tiga hingga lima kali seminggu, minimal 30 menit setiap sesi, dengan intensitas sedang.
Jenis olahraga yang dianjurkan bagi penderita hipertensi adalah olahraga yang sifatnya ringan seperti jalan kaki jogging, bersepeda, dan berenang.
"Yang harus diperhatikan, sebelum berolahraga lakukan pemanasan terlebih dahulu lima sampai sepuluh menit. Pemanasan dapat dilakukan dengan latihan peregangan otat dan berjalan kaki perlahan-lahan," katanya.
Demikian pula setelah selesai berolahraga, latihan pendinginan dengan gerakan yang sama seperti saat pemanasan mutlak dilakukan, katanya.
ketika akan memulai olahraga, penderita hipertensi baik derajat ringan, sedang, maupun berat harus terlebih dahulu berkonsultasi ke dokter ahli.
Hal itu bertujuan agar program olahraga berefek positif terhadap kesehatan dan kebugaran tubuh serta menghindari risiko cedera akibat berolahraga. (ant/rit)
Lihat Gambar
KapanLagi.com - Peningkatan aktivitas fisik berupa olahraga atau latihan jasmani secara teratur, terbukti dapat menurunkan tekanan darah ke tingkat normal dan menurunkan risiko serangan hipertensi 50 persen lebih besar pada seseorang yang aktif berolahraga.
"Satu sesi olahraga rata-rata menurunkan tekanan darah lima hingga tujuh mmHg. Pengaruh penurunan tekanan darah ini dapat berlangsung sampai 22 jam setelah berolahraga," kata pakar olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Nora Sutarina, di Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Selasa (10/10/06).
Ia mengatakan, aktivitas fisik berupa latihan jasmani secara teratur merupakan intervensi pertama untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi.
Berbagai penelitian tentang manfaat olahraga untuk mengendalikan berbagai penyakit degeneratif (tidak dapat disembuhkan) dan tidak menular, seperti hipertensi, jantung koroner, diabetes, dan sebagainya, sudah dilakukan di berbagai negara.
Hasilnya, olahraga secara teratur terbukti bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan penyakit pembuluh darah lainnya.
Menurut Nora, pengaruh olahraga dalam jangka panjang sekitar empat hingga enam bulan, dapat menurunkan tekanan darah sebesar 7,4/5,8 mmHg tanpa bantuan obat hipertensi.
"Penurunan tekanan darah sebanyak dua mmHg saja baik secara sistolik maupun diastolik dapat mengurangi risiko stroke sampai 14 hingga 17 persen dan menekan risiko penyakit kardiovaskuler sampai sembilan persen," katanya.
Selain itu, olahraga juga efektif untuk menurunkan berat badan bagi penderita obesitas (kegemukan). Hal itu karena penurunan berat badan empat hingga lima kilogram dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Menurut dia, olahraga secara teratur idealnya dilakukan tiga hingga lima kali seminggu, minimal 30 menit setiap sesi, dengan intensitas sedang.
Jenis olahraga yang dianjurkan bagi penderita hipertensi adalah olahraga yang sifatnya ringan seperti jalan kaki jogging, bersepeda, dan berenang.
"Yang harus diperhatikan, sebelum berolahraga lakukan pemanasan terlebih dahulu lima sampai sepuluh menit. Pemanasan dapat dilakukan dengan latihan peregangan otat dan berjalan kaki perlahan-lahan," katanya.
Demikian pula setelah selesai berolahraga, latihan pendinginan dengan gerakan yang sama seperti saat pemanasan mutlak dilakukan, katanya.
ketika akan memulai olahraga, penderita hipertensi baik derajat ringan, sedang, maupun berat harus terlebih dahulu berkonsultasi ke dokter ahli.
Hal itu bertujuan agar program olahraga berefek positif terhadap kesehatan dan kebugaran tubuh serta menghindari risiko cedera akibat berolahraga. (ant/rit)