Pelaku Penembakan Polisi Diduga Terkait Nil

Dewa

New member
JAKARTA — Pelaku penembakan polisi dl Palu, Sulawesi Tengah, empat han lalu, diduga masih merupakan sempalan kelompok Negara Islam Indonesia (NIT). Pengamat teroris Al Chaidar mengungkapkan, mereka masih merupakan anggota Komite Penaniggulangan Krisis (Kompak), yakni faksi Nil dl Sulawesi Selatan. “NIT memanfaatkan jamaah untuk melakukan pencurian kecilkecilan,” kata Al Chaidar kepada Republika, Ahad (2 9/5).
Menunt AT Chaidar, saat mi mereka melakukan penyerangan untuk menunjukkan eksistensi menyusul dominasi NIT Komandemen Wilayah (KW) TX. Menunutnya, faksi mi kecewa setelah adanya fitnah terus-menenag yang dilakukan oleh NIT KW IX terhadap Nil yang sebenannya. Fitnah tersebut, lanjut Al Chaidar, berupa cud otak yang dilakukan Nil KW IX dan digeneralisasi sebagai perbuatan NIT.
Kapolda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Polisi Dcwa Made Parsana menegaskan, kawanan penembak yang menewaskan dua anggota Polda Sulawesi Tengah merupakan kelompok teroris. Namun, saat dihubungi Republika, kemarin (29/5), Dewa masih enggan memerind kelompok teroris mana yang dimaksud.
Menurutnya, hal tersebut masih dalam penyelidikan dan akan diungkapkan ke publik jika penyidik sudah mendapatkan kesimpulan.
Hingga kini, polisi masih melakukan pembunan tenhadap dua pelaku penembakan yang buron. Terakhir, Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah dan Densus 88 Antiteror menggerebek rumahsalah satu tersangka penembak polisi atas nama Fauzan di Desa Pombewe, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (2 8/5).
Polisi menemukan satu komponen sepeda motor yang sudah terpisah dani rangkanya di tempat kejadian perkara. Atas temuan tersebut, Dewa menjelaskan. tersangka terlibat pencunian bermotor alias curanmor. “Ya, mi orang-orangnya pelaku kejahatan ranmor. Nyuri motor di mana-mana,” kata Dewa, Ahad (29/5).
Menurutnya, pelaku membiayai aksinya dan hasil pencunian tersebut. Selain aksi curanmog Dewa menyebutkan tidak menutup kemungkinan bahwa kawanan terse- but melakukan penampokan untuk mendapatkan biaya taritbahan operasional kegiatan tenon.
Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah, AKBP Soemarno, mengungkapkan, saat mu pihaknya masih memburu para tensangka ke penbukitan sekitar Palu. Menunutnya, pana tensangka masih membawa senjata lanas panjang tipe V2 yang dirampas dani polisi.
Pada Rabu (25/5) lalu, tiga polisi ditembak empat onang tak dikenaL Dua konban meninggal dunia kanena tentembak di bagian dada dan kepala, yakul Bnipda Pnawina dan Bnlpda Gustian Yudhistira. Satu anggota lainnya, Bnipda Deddy Edwar, meng
-alami luka akibat dibenondong tembakan dl depan kanton Bank Central Asia (BCA), PaInt, di Jalan Emy Saelan pukul 11.30 WITA.
Kunang dan 12 jam setelah kejadian, polisi benhasil menangkap dua tensangka, yakni F (23 tahun) dan H (27 tahun).
 
Back
Top