Pembagian Obat Kanker

andy_baex

New member
Kanker adalah suatu penyakit sel dengan ciri gangguan atau kegagalan mekanisme pengatur multiplikasi dan fungsi homeostasis lainnya pada organisme multiseluler.

Obat kanker merupakan obat spesialistik. Batas keamanannya begitu sempit sehingga hanya dibenarkan penggunaannya oleh dokter yang berpengalaman di bidang pengobatan ini. Penggunaan yang kurang cermat hanya akan menambha penderitaan, bersifat fatal dan pemborosan biaya.

Tergantung dari keadaan pasien dan jenis kanker, pengobatan bervariasi dari yang sangat intensif sampai tanpa pengobatan khusus kecuali yang bersifat suportif.


Pembagian Obat Kanker

GOLONGAN SUB GOLONGAN OBAT INDIKASI
I. Alkilator Mustar Nitrogen Mekloretamin Hodgkin, Limfosarkoma, Karsinoma mama & ovarium
Siklofosfamid Hodgkin
Melfalan Mieloma Multipel
Klorambusil Leukimia, Hodgkin, Limfoma non-Hodgkin, Mieloma Multipel
Derivat Etilenamin Trietilen-melamin (TEM) Hodgkin, Limfosarkoma, Retinoblastoma, Leukimia kronik, Tumor payudara & ovarium
Trietilen-tiofosforamid (tio-TEPA)
Alkil Sulfonat Busulfan Leukimia
Nitrosourea Karmustin Hodgkin, Mieloma Multipel
Lomustin Karsinoma paru & Kolorektal, Limfoma Hodgkin
II. Anti metabolit Analog pirimidin 5-fluorourasil Karsinoma kolorektal & mama
Sitarabin Leukimia, mielositik, Limfoma non-Hodgkin
Floksuridin Terapi paliatif
6-Azauridin Mikosis fungoides, Polisitemia vera
Analog purin 6-merkaptopurin Leukimia limfosit akut & kronis
6-tioguanid (T6)
Antagonis folat Metotreksat Leukimia limfoblastik, Koriokarsinoma
III. Produk Alamiah Alkaloid Vinca Vinblastin(VLB) Hodgkin, Limfosarkoma, Tumor payudara
Vinkristin(VCR) Leukimia limfoblastik, Limfoma malignum
Antibiotik Daktinomisin Koriokarsinoma, Tumor testis
Mitomisin Kanker lambung
Antrasiklin: Daunorubisin
Mitramisin Paget, Karsinoma sel embrional testis
Bleomisin Kanker kulit, paru, testis, serviks, esofagus
Enzim L-asparaginase Leukimia limfosit akut
IV. Hormon Hormon adrenokortikoid Prednison Leukimia limfosit akut & kronik, Limfosarkoma
Progestin Hidroksiprogesteron kaproat Tumor endometrium
Hidroksiprogesteron asetat
Megestrol asetat
Estrogen Dietilstilbestrol Tumor payudara dan prostat
Etinil estradiol
Androgen Testosteron propionat Tumor payudara
Fluoksimesteron
V. Isotop radioaktif Fosfor Natrium fosfat (P32) Polistemia vera
Yodium Natrium Yodida Tumor tiroid
VI. Lain-lain Substitusi urea Hidroksiurea Leukimia granulosit
Derivat metilhidrazin Prokarbazin Hodgkin


Kerja Antikanker

Pada umumnya, kerja antikanker berdasarkan atas gangguan pada salah satu proses sel yang esensial. Karena tidak ada perbedaan kualitatif antara sel kanker dengan sel normalmaka semua antikanker bersifat sitotoksik dan bukan kankerosid atau kankertoksik yang selektif.

Alkilator. Berbagai alkilator menunjukkan persamaan cara kerja yaitu melalui pembentukan ion karbonium atu kompleks lain yang sangat reaktif. Ikatan kovalen (alkilasi) akan terjadi dengan berbagai nukleofilik penting dalam tubuh misalnya fosfat, amino, sulhidril, hidroksil atau gugus imidazol. Efek sitostatik maupun efek sampingnya berhubungan langsung dengan terjadinya alkilasi DNA ini.

Antimetabolit. Antipurin dan antipirimidin mengambil tempat purin dan pirimidin dalam pembentukan nukleosida, sehingga mengganggu berbagai reaksi penting dalam tubuh. Penggunaan sebagai obat kanker didasarakan atas kenyataan bahwa metabolism purin dan pirimidin lebih tinggi pada sel kanker dari sel normal.

Antagonis purin misalnya merkaptopurin merupakan antagonis kompetitif dari enzim yang menggunakan senyawa purin sebagai substrat. Suatu alternatif lain dari mekanisme kerjanya ialah pembentukan 6-metilmerkaptopurin (MMPR), yang menghambat biosintesis RNA, CoA, ATP dan DNA dihambat.

Antagonis folat misalnya metotreksat menghambat dihidrofolat reduktase dengan kuat dan berlangsung lama. Dihidrofolat reduktase ialah enzim yang mengkatalis dihidrofolat (FH2)menjadi tetrahidrofolat (FH4). Tetrahidofolat merupakan metabolit aktif dari asam folat yang berperan sebagai kofaktor penting pada sintesis protein.

Produk Alamiah.Alkaloid Vinka. Zat ini berikatan secara spesifik dengan tubulin, komponen proteinmikrotubulus, spindle mitotik dan memblok polimerasinya. Akibatnya terjadi disolusi mikrotubulus sehingga sel terhenti dalam metafase.

Antibiotik. Antrasiklin berinterkalasi dengan DNA sehingga fungsi DNA terganggu. Aktinomisin memblok polimerase RNA yang dependen terhadap DNA, karena terbentuknya kompleks antara obat dan DNA. Bleomisin bersifat sitotoksik berdasarkan daya memecahkan DNA.

Enzim. Asparaginase. Obat ini ialah suatu enzim katalisator yang berperan dalam hidrolisis asparagin menjadi asam aspartat dan amonia.


Prinsip Kemoterapi Kanker

Suatu tumor ganas harus dianggap sebagai sejumlah sel yang seluruhnya harus dibasmi. Perpanjangan hidup pasien berbanding langsung dengan jumlah sel yang berhasil dibasmi dengan pengobatan.

Hal-hal di bawah ini perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengobatan:

1. Kanker baru dapat dideteksi bila jumlah sel kanker kira-kira 10 pangkat 9. Jumlah yang dapat dibasmi diperkirakan 99,9% jadi sel kanker yang tersisa sekurang-kurangnya 10 pangkat 6 sel.
2. Adanya hubungan dosis-respon yang jelas. Berkurangnya sel kanker ternyata berbanding lurus dengan dosis. Di lain pihak, efek non terapi juga berbanding lurus dengan dosis. Pertimbangan manfaat & akibat harus dilakukan secara cermat.
3. Diperlukan jadwal pengobatan yang tepat. Untuk dosis yang sama, pemberian dosis besar secara intermiten memberikan hasil yang lebih baik dan efek menekan kekebalan tubuh (imunosupresi) yang lebih ringan.
4. Kemoterapi harus dimulai sedini mungkin. Hal ini didasarkan atas kenyataan bahwa pada keadaan dini jumlah sel kanker lebih sedikit dan fraksi sel kanker yang dalam pertumbuhan (yang sensitif terhadap obat) lebih besar.
5. Kemoterapi harus tertuju kepada sel kanker, tanpa menyebabkan gangguan menetap pada jaringan normal.
6. Sifat pertumbuhan tumor ganas harus menjadi pertimbangan. Pertumbuhan tumor mengikuti fungsi Gompertzian, mula-mula bersifat eksponensial kemudian bersifat lambat. Apabila populasi tumor dikurangi misalnya dengan radiasi atau penyinaran maka sel sisa berkembang secara eksponensial kembali akan menjadi lebih peka terhadap kemoterapi.
7. Beberapa sitostatik dan hormon memperlihatkan efek selektif relatif terhadap sel dengan histologik tertentu.
8. Terapi kombinasi. Dasar pemberian dua atau lebih antikanker ialah untuk mendapatkan sinergisme tanpa menambah sitotoksisitas.
 
bagus tulisannya, berguna banget bw saya, mau ngerjain tugas makasih yah
 
bisa gak di kasih detail lagi tentang antimetabolit, KI, SE, mekanisme kerjanya dalam obat kanker
 
hey, are u doctor?
sebenarnya gw lagi nyari informasi apapun untuk dipelajari ttg leukimia
gw kasian sama sepupu gw yang baru aja terdiagnosa kena leukimia
makanya gw browsing kmn2 untuk nyari tau apa ada obat untuk leukimia.
semahal apapun ato selangka apapun gw mw cari itu buat adik sepupu gw.
tolong bantu ya
 
hey, are u doctor?
sebenarnya gw lagi nyari informasi apapun untuk dipelajari ttg leukimia
gw kasian sama sepupu gw yang baru aja terdiagnosa kena leukimia
makanya gw browsing kmn2 untuk nyari tau apa ada obat untuk leukimia.
semahal apapun ato selangka apapun gw mw cari itu buat adik sepupu gw.
tolong bantu ya
Hallo Guest,
ada nih nutrisi dari tumbuhan yg bisa menyembuhkan sakit kanker apapun, namanya Goji Jus, pernah dgr ngak? jus ini powerful banget banyak kesaksian org yg sembuh kanker dari stadium 4 jadi 2, coba deh ke www.gojihealthstories.com dan kalo mau tanya2 soal goji bisa hub saya 0816857650/92774016 ( Hery ) http://pheryan.multiply.com
semoga bisa bantu sodara sepupu yg sakit leukimia.
 
Back
Top