Sumber : http://www.rumah.com/berita-properti
RumahCom - Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz optimis suku bunga Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dapat diturunkan. Untuk itu, Djan mengaku akan terus bernegosisasi dengan pihak perbankan. “Saat ini saya sedang melakukan negosisasi dengan beberapa bank, termasuk BTN untuk menurunkan suku bunga FLPP. Saya optimis suku bunga FLPP bisa diturunkan,” kata Djan Faridz di Kantor Kemenpera, Jakarta, Kamis (19/1).
Djan Faridz mengharapkan penurunan suku bunga tersebut dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk dapat memiliki rumah dengan angsuran yang terjangkau. Selain itu, para pegawai negeri sipil (PNS) juga bisa menggunakan fasilitas bantuan pembiayaan tersebut.
Kendati Kemenpera terus melakukan usaha untuk menurunkan suku bunga FLPP, namun Djan Faridz merasa sejumlah pihak selalu memojokkannya. Hal itu, imbuhnya, bisa dilihat dari beberapa pernyataan sejumlah pengamat. “Kami terus diserang oleh pernyataan dari para narasumber yang dikutip media massa. Niat kami menurunkan suku bunga FLPP, hanya untuk membantu meringankan beban masyarakat yang belum memiliki rumah,” tandasnya.
Saat ini, bunga KPR komersial yang ditawarkan bank sudah turun menjadi 9%. Di sisi lain, Kemenpera memberikan bantuan likuiditas sebesar 60 persen. Dengan demikian, suku bunga tersebut tentu bisa lebih diturunkan. Djan Faridz berjanji akan terus melakukan negosiasi dengan pihak bank, sehingga diharapkan suku bunga bisa turun menjadi sekitar 7%, bahkan 5% – 6%.
Anto Erawan
RumahCom - Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz optimis suku bunga Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dapat diturunkan. Untuk itu, Djan mengaku akan terus bernegosisasi dengan pihak perbankan. “Saat ini saya sedang melakukan negosisasi dengan beberapa bank, termasuk BTN untuk menurunkan suku bunga FLPP. Saya optimis suku bunga FLPP bisa diturunkan,” kata Djan Faridz di Kantor Kemenpera, Jakarta, Kamis (19/1).
Djan Faridz mengharapkan penurunan suku bunga tersebut dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk dapat memiliki rumah dengan angsuran yang terjangkau. Selain itu, para pegawai negeri sipil (PNS) juga bisa menggunakan fasilitas bantuan pembiayaan tersebut.
Kendati Kemenpera terus melakukan usaha untuk menurunkan suku bunga FLPP, namun Djan Faridz merasa sejumlah pihak selalu memojokkannya. Hal itu, imbuhnya, bisa dilihat dari beberapa pernyataan sejumlah pengamat. “Kami terus diserang oleh pernyataan dari para narasumber yang dikutip media massa. Niat kami menurunkan suku bunga FLPP, hanya untuk membantu meringankan beban masyarakat yang belum memiliki rumah,” tandasnya.
Saat ini, bunga KPR komersial yang ditawarkan bank sudah turun menjadi 9%. Di sisi lain, Kemenpera memberikan bantuan likuiditas sebesar 60 persen. Dengan demikian, suku bunga tersebut tentu bisa lebih diturunkan. Djan Faridz berjanji akan terus melakukan negosiasi dengan pihak bank, sehingga diharapkan suku bunga bisa turun menjadi sekitar 7%, bahkan 5% – 6%.
Anto Erawan