Penangkapan Hercules DiniLai Bukan Politis

jainudin

New member
JAKARTA — Penangkapan Hercules Rosario Marshal oleh aparat Polda Metro Jaya dinilai tidak terkait dengan unsur politis. Penangkapan itu dilatari dugaan kriminal yang dilakukan tokoh pemuda asal Timor, Nusa Tenggara Timur, itu bersama 50 anggotanya.

“ini murni kriminal,” kata anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi Hasibuan ketika dihubungi Republika, Selasa (12/3). Karena itu, dia meminta kepolisian tidak angin-anginan atau bekerja berdasarkan pesanan dalam kasus ini.

Kompolnas Edi menambahkan, mendukung langkah kepolisian memberantas aksi premanisme yang meresahkan masyarakat. “Seluruh pihak, khususnya masyarakat termasuk pemerintah dan TNT membantu Polisi bertindak mengatasi aksi premanisme,” ajar dia.

Keterkaitan Hercules dengan Partai Gerindra dan Prabowo Subianto yang membuat politisasi kasus ini sulit dihindari Pengamat politik UIN Syanif Hidayatullah Saiful Umam mengatakan, kasus Hercules bisa dimanfaatkan oleh lawan-lawan politik Probowo.

Mereka akan menggoreng’ isu premanisme yang terkait dengan Partai Genindra. Meski demikian, menurut dia, elektabilitas Partai Gerindra diprediksi tidak bakal terganggu. °Pengaruh Hercules hanya sebatas di Jakarta,” kata dia.

Menurut Saiful, ini pernah terjadi pada Partai Golkar dan Pemuda Pancasila. Organisasi sayap Partai Golkar yang diduga diidentikkan dengan premanisme sebagaimana Hercules dan kelompoknya. Tapi, penilaian itu tidak berdampak pada perolehan suara Partai Golkar

Polisi menangkap Hercules dan 50 anak buahnya di Jakarta Barat, Jumat (8/3). Dia diduga mengganggu ketertiban umum, penghasutan, dan kepemilikan senjata api. Dia dikenakan pasal berlapis dengan hukuman penjara maksimal 20 tahun.

Hercules dikenal sebagal preman yang pernah menguasai Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pada 2006, dia menyatakan bertobat. Tahun lalu, Hercules membentuk Gerakan Raya Indonesia Baru (GRIB).

Organisasi masyarakat ini bersama Partai Gerindra mendukung Prabowo Subianto menjadi presiden pada pemiIihan umum tahun depan. Satu hari setelah ditangkap, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan. penangkapan yang dilakukan polisi terhadap Hercules hanya salah páham. “ini masalah sepele,” ajar dia.

Hingga kemarin, Hercules masih ditahan di Polda Metro Jaya. Kepada Republika, Hercules membantah melakukan pemerasan, “Saya melakukan pekerjaan dan mendapatkan bayaran yang sah,” ujar dia.

Hercules pun mengaku sudah menyiapkan 30 pengacara untuk menyelesaikan masalah tersebut.Dia menambahkan, semua pengacara tersebut tidak dibayar. “Semua pengacara membantu berdasarkan kemauan individu, bahkan hotman Paris menelepon saya dan siap membantu” ujar dia.

Sumber : Republika , muda saleh ed: ratna puspita
 
Back
Top