sakradeva
New member
Gianyar (Antara Bali) - Pencuri pratima atau benda suci umat Hindu beraksi lagi dan kali ini yang menjadi sasaran adalah tiga Pura di Kelurahan Samplangan, Kabupaten Gianyar, setelah sebelumnya juga terjadi di pura wilayah Delod Tunduh, Ubud.
"Pertama kali yang dibobol adalah Pura Dalem Kahuripan, setelah itu Pura Hyang Api dan baru ke Pura Dalem Samprangan. Kebetulan ketiga lokasi pura ini saling berdekatan jaraknya," kata Kapolsek Kota Gianyar AKP I Putu Gde Astawa atas seizin Kapolres Gianyar AKBP I Ketut Suardana di Gianyar, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa benda yang hilang adalah empat pratima yang ada di Pura Dalem Kahoripan, Samplangan. Kebetulan di Pura ini juga disimpan pratima milik Pura Puseh dan Pura Desa Samplangan.
"Disimpannya pratima itu di Pura Kahoripan, karena dua pura, yakni Puseh dan Desa sedang direnovasi dua pekan yang lalu," kata Astawa.
Pada Minggu pagi sekitar pukul 07.00 wita, kata Astawa, warga setempat di kejutkan dengan kejadian serupa. Dua pura, yakni Pura Hyang Api dan Pura Dalem Samprangan yang lokasinya tak jauh dari Pura Dalem Kahoripan, juga dibobol maling.
"Kala itu, Mangku Dalem Samprangan setempat hendak bersih-bersih di areal Pura, tiba-tiba dirinya melihat genta yang ditaruh di salah satu bangunan pura hilang, sedangkan gambok penyimpanan pratima juga dirusak. Cuma pratima di pura ini tak diambil, yang diambil hanya genta," katanya.
Saat warga ribut adanya pencurian pratima di Pura Dalem Samprangan, warga kembali dikejutkan dengan hilangnya pratima di Pura Hyang Api.
"Di Pura yang letaknya bersebelahan tembok dengan Pura Dalem Samprangan ini, permata yang ditaruh pada dua pratima jenis dewa-dewi lenyap diambil pencuri," katanya.
Terkait pencurian beruntun ini, lanjut Astawa, pihaknya Minggu pagi langsung mengerahkan anjing pelacak, namun karena cuaca buruk anjing tak mampu mengendus jejak pencuri.
"Kami masih terus melakukan upaya penyelidikan terkait kasus ini, sejumlah barang bukti berupa gelang gembok kori (gembok jendela) sudah kami amankan di Mapolsek," ungkapnya.
Begitu juga soal berapa kerugian yang diderita ketiga pura tersebut, Astawa mengatakan belum menghitungnya. "Warga sedang panik, kami belum bisa melaporkan detail berapa kerugian yang diderita pura," ucapnya. (*)
sumber
"Pertama kali yang dibobol adalah Pura Dalem Kahuripan, setelah itu Pura Hyang Api dan baru ke Pura Dalem Samprangan. Kebetulan ketiga lokasi pura ini saling berdekatan jaraknya," kata Kapolsek Kota Gianyar AKP I Putu Gde Astawa atas seizin Kapolres Gianyar AKBP I Ketut Suardana di Gianyar, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa benda yang hilang adalah empat pratima yang ada di Pura Dalem Kahoripan, Samplangan. Kebetulan di Pura ini juga disimpan pratima milik Pura Puseh dan Pura Desa Samplangan.
"Disimpannya pratima itu di Pura Kahoripan, karena dua pura, yakni Puseh dan Desa sedang direnovasi dua pekan yang lalu," kata Astawa.
Pada Minggu pagi sekitar pukul 07.00 wita, kata Astawa, warga setempat di kejutkan dengan kejadian serupa. Dua pura, yakni Pura Hyang Api dan Pura Dalem Samprangan yang lokasinya tak jauh dari Pura Dalem Kahoripan, juga dibobol maling.
"Kala itu, Mangku Dalem Samprangan setempat hendak bersih-bersih di areal Pura, tiba-tiba dirinya melihat genta yang ditaruh di salah satu bangunan pura hilang, sedangkan gambok penyimpanan pratima juga dirusak. Cuma pratima di pura ini tak diambil, yang diambil hanya genta," katanya.
Saat warga ribut adanya pencurian pratima di Pura Dalem Samprangan, warga kembali dikejutkan dengan hilangnya pratima di Pura Hyang Api.
"Di Pura yang letaknya bersebelahan tembok dengan Pura Dalem Samprangan ini, permata yang ditaruh pada dua pratima jenis dewa-dewi lenyap diambil pencuri," katanya.
Terkait pencurian beruntun ini, lanjut Astawa, pihaknya Minggu pagi langsung mengerahkan anjing pelacak, namun karena cuaca buruk anjing tak mampu mengendus jejak pencuri.
"Kami masih terus melakukan upaya penyelidikan terkait kasus ini, sejumlah barang bukti berupa gelang gembok kori (gembok jendela) sudah kami amankan di Mapolsek," ungkapnya.
Begitu juga soal berapa kerugian yang diderita ketiga pura tersebut, Astawa mengatakan belum menghitungnya. "Warga sedang panik, kami belum bisa melaporkan detail berapa kerugian yang diderita pura," ucapnya. (*)
sumber